Simak Penjelasan Tes Pendulum Saat Hamil untuk Ketahui Jenis Kelamin Bayi
Ketika seorang wanita hamil, pertanyaan yang paling umum dan mungkin sering didengar adalah jenis kelamin. Salah satu cara untuk mengetahui jenis kelamin bayi adalah melalui tes pendulum.
Jadi selain dengan USG, Moms bisa menggunakan beberapa cara lain untuk menebak jenis kelamin. Misalnya, dengan tes pendulum ini.
Saat mengetahui jenis kelamin bayi melalui tes, ada sebagian ibu hamil yang sangat yakin dengan hasilnya. Sementara sebagian lainnya mungkin hanya melakukan tes tersebut untuk bersenang-senang.
Karena bagaimana pun, masa penantian untuk bertemu Si Kecil menjadi momen yang sangat menggembirakan bagi setiap orang tua sehingga akan dinikmati dengan suka cita.
Baca Juga: Tes TORCH pada Ibu Hamil, Seperti Apa?
Tes Pendulum untuk Mengetahui Jenis Kelamin Bayi
Foto: people.howstuffworks.com
Beberapa orang tua ingin segera mengetahui jenis kelamin bayi yang dikandung.
Studi dari Women Health mengungkapkan bahwa 75 hingga 81 persen wanita hamil ingin mengetahui jenis kelamin bayi mereka yang belum lahir.
Sementara sebagian lainnya memilih untuk menjadikannya kejutan sehingga lebih sabar menunggu waktu melahirkan.
Bagi yang sudah tidak sabar dengan hasil USG, dan merasa gatal untuk mendapatkan informasi jauh lebih awal dalam kehamilan, sebagian orang ini akan menggunakan berbagai cara untuk mengetahuinya segera, salah satunya dengan tes pendulum.
Tes pendulum saat hamil juga dikenal dengan the ring gender test. Disebut demikian karena Moms memerlukan cincin untuk memprediksi jenis kelamin Si Kecil.
Dilansir dari Healthline, tes ini merupakan salah satu dari banyak cara orang mencoba memprediksi jenis kelamin bayi yang belum lahir.
Metode ini termasuk cara tradisional yang diturunkan dari generasi ke generasi dan terbilang cukup menarik.
Meskipun dianggap sebagai metode takhayul yang kurang memiliki validitas ilmiah, dilansir dari What to Expect, Johns Hopkins Bloomberg School of Public Health memasukkan tes pendulum dalam studinya pada tahun 1999.
Dalam studi tersebut, para peneliti meminta 104 wanita hamil untuk menggunakan metode apapun yang mereka sukai untuk menebak jenis kelamin bayi mereka, dan di antaranya berhasil menebak dengan metode pendulum.
Baca Juga: Tes Toleransi Glukosa Saat Hamil, Ketahui Tujuan dan Risikonya!
Cara Melakukan Tes Pendulum saat Hamil
Foto: momjunction.com
Tes pendulum telah lama digunakan untuk memprediksi jenis kelamin anak yang belum lahir.
Sebagian ibu hamil pun masih banyak yang menggunakan metode ini.
Dilansir dari Ask Your Pendulum, secara tradisional pendulum untuk menebak jenis kelamin bayi dibuat dengan merangkai cincin kawin yang diikat dengan pita, benang, atau helai rambut.
Ibu hamil harus memposisikan diri dengan berbaring terlentang dan meminta pasangan atau kerabat untuk menjuntaikan pendulum pada perut, kemudian membiarkannya bergerak secara alami.
Jika cincin atau pendulum bergerak bolak-balik berarti menandakan bayi dalam kandungan berjenis kelamin laki-laki, namun jika cincin bergerak melingkar, berarti bayi berjenis kelamin perempuan.
Adapun metode ini dipakai untuk menentukan berapa banyak anak yang akan dimiliki, dan berlaku bagi orang yang hamil atau tidak hamil.
Sebagian orang yang melakukan tes ini meyakini keakuratan, dan sebagian lainnya melakukan untuk kesenangan.
Baca Juga: Setahun Menikah Belum Hamil? Ini 4 Pemeriksaan yang Wajib Dilakukan
Alternatif untuk Mengetahui Jenis Kelamin Bayi
Foto: Orami Photo Stock
Jika ibu hamil ingin mengetahui jenis kelamin bayi yang dikandung sebelum USG trimester kedua, ada beberapa pilihan pengujian prediksi jenis kelamin.
Pada awal kehamilan 9 minggu, ibu hamil dapat mempelajari jenis kelamin bayi melalui tes darah sederhana, tes prenatal noninvasif (NIPT).
Diketahui bahwa tes tersebut memiliki keakuratan hampir 99% dalam memprediksi jenis kelamin bayi.
Selain itu, tes NIPT juga dapat mendeteksi adanya kelainan kromosom tertentu, seperti trisomi 21 (sindrom Down), trisomi 18 (sindrom Edwards) dan trisomi 13 (sindrom Patau).
Meski demikian, tes ini biasanya hanya direkomendasikan untuk ibu yang berisiko lebih tinggi, terutama karena invasif (yang sedikit meningkatkan risiko keguguran).
Dengan kata lain,tes tersebut tidak dirancang untuk orang tua yang hanya ingin tahu tentang jenis kelamin bayi mereka.
Jadi terkadang, keinginan mengetahui jenis kelamin dengan metode alternatif ini dapat menyebabkan keputusan yang tidak bijaksana.
Ada beberapa metode tes untuk mengetahui jenis kelamin bayi yang dapat menyebabkan risiko cacat lahir.
Oleh sebab itu, Moms disarankan untuk selalu melakukan konsultasi dengan dokter kandungan sebelum melakukan tindakan apapun saat dalam masa kehamilan.
Baca Juga: Jenis Kelamin Saat Lahir Berbeda, Ini Penyebab Perbedaan Hasil USG!
Sementara tes pendulum ini aman dan sederhana, meskipun akurasinya tidak dapat dijamin. Intinya, tetap berhati-hatilah sebelum melakukan sesuatu selama kehamilan.
Ibu hamil perlu bersabar sedikit untuk mengetahui jenis kelamin hingga pada saatnya tiba.
Misalnya, melalui USG pada kehamilan 20 minggu, tes CVS (pengambilan sampel villus kronis) atau amniosentesis (tes diagnostik invasif yang menganalisis susunan genetik bayi dan menyaring kelainan kromosom).
- https://www.healthline.com/health/pregnancy/ring-gender-test
- https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC2690710/pdf/nihms93140.pdf
- https://www.whattoexpect.com/wom/pregnancy/the-ring-gender-test-is-a-pregnancy-superstition-that-really-works.aspx
- https://askyourpendulum.com/pages/how-to-use-your-pendulum-to-predict-the-gender-of-an-unborn-baby
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.