Ibu Hamil Ingin Berenang, Perhatikan 4 Tips Ini

Moms, saat hamil bukan berarti jadi malas berolahraga, ya! Ada baiknya olahraga tetap dijadikan rutinitas yang tentunya membawa banyak manfaat untuk kesehatan ibu dan janin di dalam kandungan.

Bahkan, beberapa olahraga disebut-sebut mampu memperlancar masa persalinan nantinya.

Terpenting, tentukan jenis olahraga yang tepat dengan intensitas yang tidak terlalu berat selama hamil.

Salah satu olahraga yang bisa dipilih yaitu berenang. Namun, ada beberapa hal yang perlu Moms perhatikan ketika ingin berenang saat hamil. Ini tipsnya.

Manfaat Berenang untuk Ibu Hamil

Foto: pinterest.com

Menurut American Pregnancy Association, berenang adalah olahraga yang paling aman untuk ibu hamil.

Berenang membuat tubuh Moms kencang tanpa menambah berat dan stres pada persendian.

Selain itu, berenang meningkatkan detak jantung secara aman tanpa menyebabkan tubuh mengeluarkan panas berlebih.

Berenang juga membantu menjaga keseimbangan Moms agar tidak terjatuh atau tersandung saat sedang berolahraga.

Meskipun begitu, tidak semua olahraga air aman selama kehamilan, seperti scuba diving atau ski air.

Baca Juga: 5 Gerakan Yoga Ibu Hamil untuk Redakan Nyeri Kehamilan

Tips Renang untuk Ibu Hamil

Sebelum memulai program olahraga apapun, Moms sebaiknya bertanya lebih dulu kepada dokter.

Nyatanya, setiap kesehatan tubuh Moms berbeda-beda. Ada beberapa kondisi yang membuat ibu hamil bahkan tidak dapat melakukan olahraga.

“Jika ibu hamil mengembangkan plasenta previa atau komplikasi ketika plasenta berbaring rendah menutupi sebagian atau seluruh serviks, maka disarankan untuk tidak berolahraga. Hal tersebut dapat mengakibatkan pendarahan rahim hingga fatalnya kelahiran dini,” ungkap Dr. Tan Wei Ching dari Singapore General Hospital (SGH).

Namun, apabila Moms diperbolehkan untuk melakukan olahraga, salah satunya ialah renang, pastikan Moms akan berenang di kolam renang yang sudah terklorinasi dengan baik.

Sebaiknya perhatikan juga beberapa tips ini bila ingin berenang saat hamil:

1. Gunakan Pakaian Renang yang Tepat

Foto: irishtimes.com

Penggunaan pakaian renang yang tepat maksudnya adalah disesuaikan dengan usia kehamilan Moms.

Hindari mengenakan pakaian renang yang terlalu ketat ketika ukuran perut semakin membesar.

Pastikan Moms tetap merasa nyaman bergerak saat memakai pakaian renang yang tepat.

2. Pemanasan

Foto: todaysparent.com

Pemanasan adalah hal penting untuk dilakukan, terutama bila ibu hamil berenang. Moms bisa memulai dengan 5 menit berjalan di perairan dangkal.

Saat berjalan, jaga agar bahu tetap rileks, jaga agar lengan terangkat dengan baik, dan mulai dengan mengangkat lutut.

Moms juga bisa memulai dengan berpegangan pada tepi kolam dan menendang-nendang.

Saat Moms melakukan pemanasan, tubuh menjadi lebih rileks sehingga bayi juga dalam kondisi yang sehat.

Fokuskan juga pada pernapasan, rentangkan perut sedikit ketika menarik napas dan mengencangkan perut ketika menghembuskan napas.

Moms juga bisa melakukan senam kegel ketika melakukan pemanasan sebelum berenang.

Baca Juga: 7 Tanda Bahaya Bagi Kehamilan Moms saat Olahraga dan Senam Hamil

3. Lakukan Pendinginan

Foto: lovelace.com

Seperti halnya jenis olahraga lain, pendinginan juga diperlukan di akhir sesi olahraga yang dilakukan.

Jika air dalam kolang renang masih terasa hangat, selesaikan pendinginan di kolam renang dengan meregangkan paha, betis, dan punggung.

Tahan setiap peregangan setiap 20-30 detik. Namun, apabila airnya dingin, Moms bisa melakukan peregangan di luar kolam renang.

4. Jaga Tubuh agar Tetap Terhidrasi

Foto: parenting.firstcry.com

Meskipun sedang melakukan olahraga di dalam air, Moms harus tetap menjaga tubuh agar terhidrasi dengan baik.

Jadi, pastikan untuk minum air yang cukup sekitar dua jam sebelum latihan dan letakkan botol air di tepi kolam agar Moms tidak sulit untuk meraihnya.

Baca Juga: 3 Olahraga Ibu Hamil yang Cocok di Musim Hujan

Itulah yang harus diperhatikan saat berenang dalam keadaan hamil. Pastikan selama sesi berenang, Moms bisa menjaga pernapasan dengan stabil karena bayi di dalam kandungan membutuhkan oksigen.