18 Maret 2020

Melakukan Botox Saat Hamil, Berbahaya Atau Tidak?

Belum ada risiko yang pasti tentang penggunaan botox saat hamil

Saat hamil, Moms sudah mengetahui adanya pantangan dan larangan. Termasuk dengan larangan penggunaan skincare yang mengandung bahan berbahaya untuk ibu hamil.

Lalu, bagaimana dengan menggunakan botox (botulinum toxin) pada ibu hamil? Seperti apa pendapat pakar tentang melakukan botox saat hamil?

Baca Juga: Bekerja Saat Masa Hamil, Bagaimana Agar Tetap Sehat?

Melakukan Botox Saat Hamil

melakukan botox saat hamil-1
Foto: melakukan botox saat hamil-1

Meskipun masih sedikit penelitian terkait efek samping pemakaian botox saat kehamilan, tetapi dokter kandungan dan ahli bedah kosmetik tidak akan menyarankan ibu hamil melakukan botox.

"Saya tidak bisa memberi tahu Anda bahwa botox tidak aman, tetapi saya dapat mengatakan bahwa menggunakan botox tidak disarankan," kata Donnica Moore, presiden Kelompok Kesehatan Wanita Sapphire di New Jersey, mengutip ABC News.

Dr. Moore, yang merupakan dokter kandungan juga tidak akan pernah menyarankan salah satu pasiennya yang hamil untuk melakukan Botox.

Karena risiko yang belum diketahui secara pasti, menjadikan melakukan botox saat hamil adalah sesuatu yang tidak disarankan.

Baca Juga: Rahasia tetap Aman dan Sehat Babymoon di Trisemester Akhir Kehamilan

Risiko yang Belum Diketahui Pasti Ketika Melakukan Botox Saat Hamil

melakukan botox saat hamil-2
Foto: melakukan botox saat hamil-2 (allure.com)

Botox merupakan toksin yang diproduksi oleh bakteri botulisme. Senyawa ini aman disuntikkan di bawah kulit dan bekerja dengan melemahkan atau melumpuhkan otot.

Karena hal ini, penggunaan botox banyak digunakan untuk mengurangi kerutan dan garis pada wajah. Efeknya bertahan sekitar 3-4 bulan.

Dalam Journal of Neurology, Neurosurgery, and Psychiatry, peneliti membuat kuesioner untuk para dokter dengan menanyakan apakah ada dokter yang pernah melakukan suntik botox pada wanita hamil, baik sadar ataupun tidak.

Dari 396 dokter yang mengembalikan kuesioner, hanya 12 dokter yang melaporkan menyuntikkan wanita hamil dengan btxA (botox/botulinum toxin).

Baca Juga: 9 Diet Sehat untuk Merencanakan Kehamilan

"Enam belas wanita hamil disuntik, sebagian besar pada trimester pertama, dan hanya satu pasien, yang sebelumnya melakukan aborsi spontan, mengalami keguguran. Wanita lain melakukan aborsi terapeutik. Semua kehamilan lainnya mengalami menstruasi dan tidak ada malformasi janin," tulis penelitian tersebut.

Terlepas dari hasil survei terbatas dokter di AS yang tampaknya relatif aman melakukan botox saat hamil, penelitian ini masih membutuhkan data lebih lanjut.

"Kami akan merekomendasikan bahwa dokter dan pasien dengan hati-hati mempertimbangkan risiko dan manfaat sebelum menggunakan botox pada wanita hamil," catat penelitian tersebut.

Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.


FOLLOW US

facebook
twitter
instagram
spotify
tiktok

Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan

Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.