Obat Penguat Kandungan: Fungsi dan Efek Sampingnya
Perlukah ibu hamil mengonsumsi obat penguat kandungan?
Bisa dikatakan kehamilan merupakan kondisi yang sangat dinantikan oleh setiap wanita. Inilah momen awal seorang wanita menjadi seorang Ibu.
Itulah sebabnya banyak cara yang dilakukan untuk menjaga kesehatan janin dan kehamilannya. Pada trimester pertama, dokter kandungan bahkan memberi obat penguat kandungan.
Tujuannya, untuk mencegah keguguran dan komplikasi kehamilan lainnya, yang bisa saja terjadi di awal kehamilan.
Obat penguat kandungan biasanya mengandung zat aktif progesterone. Dilansir dari US National Library of Medicine, National Institutes of Health, progesteron merupakan hormon yang terdapat di dalam tubuh manusia.
Fungsinya pada kehamilan adalah untuk mempertahankan kehamilan.
Baca juga: Payudara Sakit Saat Hamil Berapa Minggu? Simak Jawabannya Berikut Ini!
Fungsi Progesteron Sebagai Obat Penguat Kandungan
Lalu, apakah fungsi progesteron itu sendiri?
Menilik sejarahnya dalamThe Early History of Progesterone, progesteron berasal dari dua gabungan kata yakni "Progestine" dan "Luteo-sterone".
Kedua nama tersebut diberikan oleh Sir Henry Dale dan sudah dikenal sejak lama.
Regner de Graaf, adalah sosok yang memulai penelitian mengenai hormon yang bermanfaat untuk wanita ini sejak tahun 1672.
Sejak itulah, penelitian mengenai pengaruh hormon terhadap kehamilan berkembang.
Hormon progesteron bekerja dengan mempersiapkan lapisan rahim paling dalam. Dengan demikian, janin dapat menempel di dalam rahim.
Bagaimana jika di dalam rahim tidak terdapat janin? Bila di dalam rahim tidak ada janin, maka lapisan ini akan luruh sehingga seorang wanita akan mengalami menstruasi.
Peran progesteron pun sangat besar bagi wanita hamil. Hormon progesteron akan membantu mempertahankan kehamilan hingga 9 bulan.
Caranya adalah dengan merelaksasi otot-otot rahim sehingga janin dapat lebih leluasa terus tumbuh dan berkembang hingga siap dilahirkan.
Siapa Saja yang Perlu Obat Penguat Kandungan?
Menurut Dr. Igor Brondz, MD selaku Obstetrics & Gynecology dari Saint Charles, Missouri, Amerika Serikat, biasanya dokter kandungan akan memberikan obat penguat kandungan kepada Moms yang mengalami kondisi kehamilan sebelum usia 20 minggu.
Pemberian obat penguat kandungan juga menjadi resep standar bagi wanita yang memiliki riwayat keguguran berulang. Biasanya lebih dari tiga kali, dan tidak diketahui secara jelas penyebabnya.
Tak hanya itu saja. Obat penguat kandungan pun biasanya diberikan kepada wanita yang baru hamil pertama kali.
Obat penguat kandungan juga akan diberikan kepada wanita hamil yang mengalami masalah flek di awal kehamilannya.
Jika obat penguat kandungan diberikan kepada wanita hamil yang usia kandungannya berusia lebih dari 20 minggu, maka biasanya wanita tersebut memiliki riwayat kehamilan tertentu.
Dokter kandungan akan memberikan obat penguat kandungan jika wanita hamil memiliki faktor risiko pernah keguguran, melahirkan bayi prematur, wanita hamil dengan kehamilan kembar, wanita hamil memiliki tekanan darah tinggi, jarak kehamilan dengan kehamilan sebelumnya berjarak kurang dari 12 bulan setelah melahirkan, hingga memiliki masalah tertentu di area rahim, serviks, atau vagina.
Baca juga: Atur Strategi Bercinta dengan Pasangan Selama Bulan Puasa
Obat Penguat Kandungan yang Bisa Moms Konsumsi
Setiap vitamin dan obat yang dikonsumsi oleh seorang wanita hamil disarankan telah mendapatkan rekomendasi dan di bawah pengawasan dokter.
Dengan demikian, hal ini akan membantu meniminalisir efek samping.
Biasanya, ada beberapa obat penguat kandungan yang umumnya diberikan oleh dokter kandungan. Obat penguat kandungan tersebut adalah:
1. Allylestrenol
Menurut jurnalOral Allystrenol: A Pregnancy – Supporting Progesteron, obat penguat kandungan jenis ini biasanya digunakan untuk menurunkan risiko kelahiran prematur.
Obat penguat kandungan ini sudah pasti harus dikonsumsi di bawah pengawasan dokter untuk menghindari dampak yang merugikan janin dan kehamilan Moms.
2. Micronised Progesterone
American Journal of Obstetrics & Gynecology lantas memperjelas bahwa obat penguat kandungan yang satu ini mengandung progesteron termikronisasi.
Gunanya adalah untuk mengatasi amenore primer dan sekunder.
Tak hanya itu saja, micronised progesterone juga diperuntukkan untuk membantu mengatasi gangguan haid.
Meski demikian, penggunaan obat ini harus ada di bawah pengawasan dokter
3. Dydrogesterone
Obat penguat kandungan selanjutanya adalah dydrogesterone. Ini merupakan sejenis progesteron sintetis.
Biasanya diberikan untuk membantu mengatasi sindrom pra-menstruasi dan gangguan kesuburan.
4. Progesteron
Nah, inilah obat penguat kandungan yang paling sering diberikan oleh dokter spesialis kandungan.
Obat penguat kandungan ini biasanya diberikan kepada Moms yang tengah hamil dan memiliki riwayat keguguran.
Sama seperti obat penguat kandungan lainnya di atas, penggunaannya harus sesuai dengan resep dokter.
Suplementasi progesteron diberikan saat gejala muncul.
Namun, biasanya bila gejala yang merugikan wanita hamil sudah hilang dan membaik maka obat penguat kandungan tidak diperlukan lagi
Efek Samping Obat Penguat Kandungan
Efek samping yang perlu diantisipasi akibat suplementasi progesteron adalah pembekuan yang dapat menghambat aliran darah. Kondisi ini berbahaya bagi ibu dan janin.
Selain itu, sebenarnya masih banyak faktor risiko lain yang harus dikendalikan untuk mencegah timbulnya komplikasi dan ketidaknyamanan dalam kehamilan.
Itulah sebabnya, obat penguat kehamilan perlu diresepkan secara khusus oleh dokter kandungan.
Baca juga: 20 Larangan untuk Ibu Hamil Muda, Penting!
Ingat, sejatinya, obat penguat kandungan hanyalah salah satu komponen untuk mencegah atau menurunkan risiko keguguran dan persalinan prematur.
Agar kondisi kandungan tetap kuat dan risiko keguguran dapat dihindari, Moms perlu memenuhi asupan nutrisi yang baik untuk kehamilan.
Namun, untuk menjaga kesehatan kandungan, Moms juga memerlukan berbagai nutrisi yang diperlukan untuk kesehatannya.
Makanan Penguat Kandungan
Menurut Cleveland Clinic, Moms yang tengah mengandung membutuhkan setidaknya 200 hingga 300 kalori dari makanan yang dikonsumsi.
Beberapa makanan di bawah ini bisa dikonsumsi untuk menjaga kesehatan janin dan Moms yang sedang hamil.
1. Makanan Kaya Protein
Protein merupakan makanan yang sangat penting untuk pertumbuhan dan perkembangan janin.
Tidak hanya diperuntukkan untuk memperbaiki bagian tubuh seperti otak, otot, dan darah, wanita hamil juga memerlukan protein tambahan untuk membantu pertumbuhan janin.
Moms dapat mengonsumsi makanan mengandung protein dari daging tanpa lemak, makanan laut, telur, kacang-kacangan, dan biji-bijian.
Baca juga: Masak Setengah Jam dengan Resep Daging Sapi Cabai Hijau yang Lezat
2. Makanan Kaya akan Vitamin D
Wanita, khususnya wanita hamil membutuhkan setidaknya 600 unit international vitamin D setiap hari.
Sumber makanan yang baik dan kaya akan vitamin D adalah susu dan ikan kaya lemak. Ikan salmon dapat menjadi pilihan tepat untuk Moms. Konsumsilah dalam keadaan matang.
Jangan lupa untuk teratur jalan pagi setiap hari. Kombinasi sinar matahari dan zat nutrisi dalam tubuh akan membentuk vitamin D secara alami pada tubuh.
3. Makanan Mengandung Zat Besi Tinggi
Zat besi merupakan kandungan utama dalam sel darah merah.
Kandungan inilah yang akan membawa setiap oksigen ke seluruh tubuh sehingga Moms yang sedang hamil tidak lemas, lesu, dan selalu fit.
Moms yang sedang hamil disarankan untuk mengonsumsi makanan yang kaya akan zat besi melalui daging sapi tanpa lemak, buah, kacang, ikan sarden, hingga sayuran berdaun hijau.
4. Makanan Penguat Kandungan Kaya Asam Folat
Saat seorang wanita tengah hamil, mereka membutuhkan asam folat sebagai pembuat darah tambahan.
American College of Obstetricians and Gynecologist (ACOG) menyarankan wanita hamil untuk mendapatkan 400 mikrogram asam folat setiap hari.
Selain baik untuk menjaga kondisi Moms, asam folat membantu mencegah cacat tabung saraf pada janin.
Untuk itu, makanlah makanan yang mengandung asam folat seperti lentil, kacang merah, sayuran berdaun hijau, buah jeruk, hingga kacang-kacangan.
Baca juga: Mengenal 13 Jenis Kacang-Kacangan, Makanan Sehat untuk Kehamilan
5. Makanan yang Mengandung Kalsium
Makanan penguat kandungan selanjutnya sebagai pendamping obat penguat kandungan selanjutnya adalah produk makanan mengandung kalsium.
Apalagi untuk trimester pertama. Kalsium penting untuk membangun tulang kuat pada Moms yang sedang hamil sekaligus janin dalam kandungan.
Pilihlah produk susu rendah lemak atau non-lemak. Jika memiliki intoleransi laktosa, Moms bisa mengonsumsi susu kedelai atau susu badam yang diperkaya kalsium.
Psst..Moms juga bisa mengonsumsi yoghurt, terutama Greek yogurt.
Yoghurt jenis ini cenderung lebih kental dan mengandung lebih banyak kalsium daripada kebanyakan produk susu lainnya.
Selama trimester awal dan selanjutnya, Moms juga akan sering mengalami sembelit. Yoghurt juga mengandung bakteri probiotik yang mendukung kesehatan pencernaan.
Baca juga: Ingin Segera Hamil? 7 Makanan Ini Bisa Mempercepat Kehamilan
Makanan yang Harus Dihindari saat Hamil
Hindari mengonsumsi makanan yang tidak terlalu penting bagi tubuh seperti makanan yang mengandung banyak gula hingga makanan yang mengandung zat kimia.
Jika ingin mengonsumsi makanan yang mengandung gula, makacdapatkan kandungan tersebut dari buah.
Selain itu, batasi makanan asin dan minuman mengandung kafein. Jangan lupa untuk tidak menyentuh minuman yang mengandung alkohol ya, Moms!
Jadi, agar kandungan tetap terjaga, selain teratur mengonsumsi obat penguat kandungan dari dokter, Moms juga perlu mengombinasikannya dengan makanan penguat kandungan.
Semuanya untuk Moms dan Si Kecil tetap sehat dan terjaga. Semangat, ya!
- https://www.ajog.org/article/S0002-9378(19)32762-0/fulltext
- https://www.karger.com/Article/Pdf/301641
- https://my.clevelandclinic.org/health/articles/12593-pregnancy-nutrition
- https://www.researchgate.net/publication/322739835_Oral_Allylestrenol_A_Pregnancy-supporting_Progestogen
- https://www.acog.org/womens-health/faqs/nutrition-during-pregnancy
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.