Mengenal Virus TORCH yang Ditularkan Ibu Hamil pada Janin
Mungkin Moms masih asing dengan nama virus ini. Virus TORCH adalah singkatan dari Toxoplasma, Rubella, Cytomegalovirus (CMV) dan Herpes simplex virus.
Gabungan virus ini biasanya menyerang ibu hamil dan bayi yang di dalam kandungan, serta dinilai berbahaya.
Penyebaran virus TORCH berasal dari hewan yang ada di lingkungan seperti ayam, kucing, burung, tikus, merpati, kambing, sapi, anjing, dan lainnya.
Namun melalui perantara juga bisa, misalnya saat anak memakan sayuran, daging setengah matang, dan sebagainya.
Baca Juga: Waspada Virus Zika pada Ibu Hamil
Virus ini dinilai berbahaya karena merupakan gabungan dari beberapa macam virus. Walau bahaya, TORCH bisa dicegah dengan mengonsumsi makanan yang bergizi dan baik untuk janin.
Dikatakan bahwa tubuh dan nutrisi yang sehat bisa melawan virus TORCH pada tubuh.
Lalu apa dampak dari virus TORCH ini, yuk kita cek di bawah ini Moms.
Dampak Virus TORCH
“Dampak Virus TORCH (Toksoplasmosis, infeksi lain/Other infection, Rubella, Cytomegalovirus,
dan Herpes simplex virus) pada ibu hamil adalah tergantung pada usia kehamilan. Semakin tua
usia kehamilan semakin sedikit efek pada bayi yang dikandungnya,” jelas dr. Agustinus Giri Respati, dokter spesialis kebidanan dan kandungan konsultan fetomaternal RS Pondok Indah – Pondok Indah.
Hal ini tentunya disebabkan karena virus TORCH terdiri dari beberapa virus, dan bukan hanya satu.
Virus TORCH terdiri dari: toxoplasma, rubella, citomegalo dan herpes tipe 1 dan 2. Jadi kita tidak bisa menganggap virus TORCH hanya satu penyakit saja.
Baca Juga: Stop Bingung dan Tertukar, Ini Beda Infeksi Virus dan Bakteri pada Anak
Faktanya ada lima penyakit yang harus ditangani sendiri-sendiri. Untuk menangani TORCH perlu dilakukan pengecekan imunoglobulin (status kekebalan) dalam darah ibu, untuk mengetahui kadar virus TORCH di dalam darah ibu. Sehingga bisa dilakukan tindak lanjut yang tepat.
Namun gejala yang ditunjukan virus TORCH pada ibu hamil seringkali mengakibatkan terjadinya flek. Flek ini bisa terjadi terus-menerus sepanjang kehamilan.
Jika begitu, maka janin di dalam rahim ibu tidak bisa berkembang, hamil anggur, atau bayinya meninggal pada usia kandungan 7-8 bulan.
Tapi Moms tidak perlu khawatir, selama plasenta dan kulit ketuban utuh dan tidak rusak, itu merupakan perlindungan alami untuk janin terhadap virus.
“Bila ingin memastikan, tertular atau tidaknya, dapat dilakukan pengecekan sampel jaringan plasenta dan darah tali pusat, untuk melihat ada atau tidaknya dan jumlah virus di jaringan tersebut,” saran dr. Agustinus Giri Respati.
Baca Juga: 4 Masalah Janin Ini Terjadi Akibat Stres Pada Ibu Hamil
Dampak pada Tumbuh Kembang Anak
Menurut dr. Agustinus Giri Respati, dampak pada kesehatan dan tumbuh kembang anak dan penanganannya bisa dilihat mulai dari melambatnya kecepatan tumbuh kembang dibanding anak sebaya lain, respon lambat terhadap rangsang yang diberikan.
Bila memang anak terindikasi terserang virus TORCH, disarankan untuk berkonsultasi dengan dokter spesialis anak.
Dokter akan melihat seberapa jauh efek penyakit pada anak, agak sulit bagi kita menentukan seberapa jauh kerusakan yang ditimbulkan pada anak tanpa dilakukan pemeriksaan oleh tenaga medis.
Bila Si Kecil terkena virus TORCH, pasti Moms seringkali membutuhkan dukungan dan tukar cerita dengan para ibu lainnya. Oleh sebab itu, Moms bisa bergabung di WhatsApp Group Orami Moms Community, lho.
Di WhatsApp Group Orami Moms Community, Moms bisa berkonsultasi dengan para ahli, seperti psikolog, dokter anak, dokter kandungan, dan lain sebagainya.
Moms juga akan bertemu dan bisa berbagi pengalaman dengan sesama ibu dengan anak berkebutuhan khusus lainnya, lho. Moms pun tidak akan merasa sendirian dalam menghadapi berbagai masalah seputar anak.
Moms bisa langsung add WhatsApp di nomor 0811-8852-250 atau klik link ini untuk informasi lebih lanjut.
Yuk gabung WhatsApp Group Orami Moms Community untuk mendapatkan berbagai keuntungan!
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.