8 Penyebab Vagina Bau Saat Hamil, Bisa Jadi Infeksi Vagina!
Selama kurang lebih 9 bulan Moms mengandung, akan banyak perubahan yang terjadi pada tubuh, salah satunya mungkin vagina bau saat hamil.
Perubahan fisik seperti ukuran perut yang membesar atau payudara membesar mungkin menjadi tanda yang umum Moms pahami.
Namun, vagina bau saat hamil bisa menjadi keluhan yang mengganggu dan menimbulkan kekhawatiran.
Perubahan hormon selama kehamilan sering kali memengaruhi pH area kewanitaan, sehingga memicu aroma yang tidak biasa.
Meski kondisi ini cukup, penting bagi ibu hamil untuk memahami penyebabnya dan mengetahui kapan harus memeriksakan diri ke dokter.
Yuk, simak selengkapnya di bawah ini, Moms!
Baca Juga: 20 Cara Menghilangkan Bau Vagina, Mudah dan Ampuh!
Penyebab Vagina Bau saat Hamil
Saat hamil, lonjakan hormon dan peningkatan sirkulasi darah dapat mengubah kadar pH di vagina, menyebabkan aroma yang lebih pekat.
Bersihkan area kewanitaan dengan air bersih dan gunakan celana dalam nyaman. Meski normal, tetap waspada jika muncul gejala lain yang mencurigakan.
Berikut beberapa penyebab vagina bau saat hamil.
1. Perubahan Hormon
Mengutip dari Intimate Rose vagina bau saat hamil yang pertama bisa karena perubahan hormon
Peningkatan kadar hormon estrogen dan hormon progesteron dapat mengganggu keseimbangan pH vagina, sehingga lebih rentan terhadap infeksi dan ketidakseimbangan di vagina.
Hal ini bisa menyebabkan munculnya aroma tidak sedap akibat perubahan jumlah bakteri normal di vagina.
2. Vaginitis
Mengutip dari Cleveland Clinic, vaginitis, yang mencakup berbagai jenis infeksi vagina, sering menjadi penyebab aroma tidak sedap saat hamil.
Kondisi seperti bacterial vaginosis (BV) dan infeksi jamur vagina cukup umum terjadi.
BV biasanya ditandai dengan bau amis dan cairan encer, sedangkan infeksi jamur menghasilkan bau mirip ragi.
Jenis-jenis Vaginitis:
- Bacterial Vaginosis (BV): Ditandai dengan bau amis dan cairan encer berwarna keputihan, akibat ketidakseimbangan bakteri di vagina.
- Infeksi Jamur: Menyebabkan rasa gatal dan cairan kental seperti dadih susu (bagian padat dari susu yang terbentuk ketika protein susu menggumpal), dengan bau mirip roti.
3. Infeksi Saluran Kemih (ISK)
Vagina bau saat hamil juga bisa disebabkan oleh infeksi saluran kemih (ISK) seperti mengutip dari Medical News Today.
Wanita hamil lebih rentan terkena ISK, yang juga bisa menyebabkan aroma vagina yang tidak biasa atau bau.
Gejala ISK termasuk bau menyengat seperti amonia yang berasal dari urine pekat, terutama jika tubuh mengalami dehidrasi.
4. Pola Makan dan Dehidrasi
Perubahan pola makan selama kehamilan bisa memengaruhi aroma tubuh.
Makanan seperti bawang putih, asparagus, dan ikan bisa memengaruhi aroma vagina.
Dehidrasi juga dapat membuat urine menjadi lebih pekat, yang kadang terasa seperti bau berasal dari vagina, lho Moms.
5. Keputihan saat Hamil
Menurut artikel jurnal bertajuk Vaginal discharge during pregnancy and associated adverse maternal and perinatal outcomes, keputihan normal selama kehamilan disebut leukorea, berwarna putih susu, tipis, dan berbau ringan.
Perhatikan gejala keputihan yang tidak normal saat masa kehamilan.
Jika keputihan Moms berwarna hijau atau kekuningan, disertai rasa gatal, dan bau yang tidak sedap atau menyengat, maka dapat menjadi indikasi infeksi vagina.
6. Peningkatan Cairan
Produksi cairan vagina meningkat selama kehamilan, dan jika tidak normal akibat infeksi atau ketidakseimbangan, bisa menghasilkan aroma tidak sedap.
7. Sensitivitas terhadap Bau
Beberapa ibu hamil mengalami kepekaan lebih tinggi terhadap bau (hiperosmia), sehingga lebih menyadari aroma normal yang sebelumnya mungkin tidak mereka perhatikan.
Cara Mengatasi Bau Vagina saat Hamil
Seperti banyak infeksi lainnya, pengobatan untuk bau vagina saat hamil yang disebabkan oleh infeksi selama kehamilan adalah pencegahan, Moms.
Hal ini karena ibu hamil lebih sensitif terhadap penyakit infeksi, terutama infeksi vagina.
Moms bisa menjaga kebersihan vagina dengan cara sebagai berikut.
- Membiasakan diri dengan pola hidup bersih terutama saat menggunakan toilet
- Mandi secara teratur
- Minum banyak air putih agar tidak dehidrasi
- Mengenakan pakaian dalam katun longgar dan pakaian longgar
- Melakukan seks yang aman
Moms juga harus hati-hati dalam memilih produk dan barang yang digunakan di dalam dan di sekitar vagina.
Beberapa mainan intim bisa saja tidak cocok untuk digunakan selama kehamilan, jadi pastikan Moms tanyakan ke dokter terlebih dahulu.
Perubahan Vagina saat Hamil
Selain perubahan bau pada vagina, ini perubahan lainnya yang terjadi saat hamil, yaitu:
- Varises dapat terjadi pada vagina selama kehamilan. Terjadi karena peningkatan aliran darah di daerah genital. Gejala varises akan tampak kebiru-biruan atau ungu gelap.
- Peningkatan aliran darah dapat membuat vagina Moms membengkak. Untuk itu, cegah dengan merawat kebersihan vagina dengan baik untuk cegah infeksi.
Baca Juga: 5 Penyebab Vagina Anak Bau dan Cara Mengatasinya, Ketahui!
Penting untuk menjaga pola makan dengan baik agar mencegah perubahan bau vagina saat hamil.
Makanan pedas, ikan, kopi, bawang putih bisa menyebabkan bau tidak sedap pada vagina.
Cukupkan juga cairan di dalam tubuh untuk mencegah dehidrasi dan menjaga fungsi tubuh secara optimal.
- https://www.medicalnewstoday.com/articles/321340
- https://kinfertility.com.au/blog/vagina-smell-pregnancy
- https://www.thinx.com/blogs/periodical/discharge-odor-during-pregnancy
- https://www.intimaterose.com/blogs/womens-health/vaginal-odor-during-pregnancy?srsltid=AfmBOopy1tD8pi3Y2HFhw1GAT9LPEIyT87rFh5efVtIFN-wOXPrmc3vo
- https://americanpregnancy.org/healthy-pregnancy/pregnancy-health-wellness/vaginal-discharge-during-pregnancy/
- https://pmc.ncbi.nlm.nih.gov/articles/PMC8377920/
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.