Tips Menata Warung Sembako Kecil, Bikin Pembeli Tertarik!
Menata warung sembako kecil merupakan salah satu kegiatan yang tak boleh dilewatkan.
Apalagi, jika Moms adalah pemilik toko baru yang hendak mencari calon pelanggan.
Faktanya, menata warung sembako kecil dapat membuat tampilannya lebih tertata, rapi, dan menarik.
Dengan demikian, pembeli akan lebih tertarik untuk berbelanja di warung sembako kecil milik Moms.
Toko yang rapi tak hanya memudahkan pembeli mencari barang yang dibutuhkan, lho, Moms.
Hal tersebut juga dapat menunjukkan bahwa pemilik warung sangat peduli terhadap kebersihan dan kenyamanan.
Baca Juga: Warung Tuman, Restoran Tersembunyi di Sekitaran BSD
Sekilas tentang Warung Sembako
Seperti diketahui, warung sembako sering disebut sebagai toko kelontong.
Warung sembako adalah sebuah toko atau warung yang menjual barang untuk kebutuhan sehari-hari.
Produk yang dijual juga beragam. Biasanya berupa kebutuhan rumah tangga, mulai dari beras, sabun, hingga pembersih rumah.
Warung sembako termasuk ke dalam UMKM (Usaha Mikro Kecil Menengah).
Saat krisis tahun 1989, warung sembako menjadi tulang punggung ekonomi Indonesia, yang membantu perputaran uang.
Dari waktu ke waktu, warung sembako selalu memiliki peminatnya tersendiri.
Selain harga yang murah, kenyamanan konsumen juga menjadi salah satu alasan yang mendasari hal tersebut.
Tidak jarang, terjadi interaksi antara pemilik warung sembako dengan pembeli, bahkan kedekatan antara keduanya.
Banyak pemilik toko yang membagikan THR berupa sirup atau biskuit kepada pembeli yang sudah dekat atau sering berbelanja di tempat tersebut.
Faktor kenyamanan tersebut belum tentu dapat terjadi di toko swalayan modern.
Baca juga: 6 Rekomendasi Warung Lesehan yang Wajib Dikunjungi di Jakarta
Langkah Awal Membuka Warung Sembako
Warung sembako merupakan bisnis yang jarang mengalami penurunan.
Hal tersebut dikarenakan permintaan bahan pokok yang tampak cukup stabil.
Bisnis warung sembako memang terkesan sederhana. Namun, jika dikelola dengan benar, akan memberikan keuntungan yang lumayan.
Selain itu, bisnis warung sembako juga bisa dijalankan oleh siapa saja.
Apakah Moms termasuk salah satu orang yang tertarik membuka warung sembako?
Jika ya, berikut ini langkah-langkah yang perlu Moms praktikkan untuk memulai bisnis warung sembako:
1. Membuat Perencanaan Usaha
Dalam melakukan bisnis, semua hal harus diperhitungkan secara matang.
Hal ini juga berlaku untuk bisnis warung sembako, lho.
Diperlukan pemahaman terlebih dahulu tentang bagaimana cara memulai, hal yang perlu disiapkan, dan faktor-faktor pendukung maupun penghambat.
Perencanaan usaha dapat dimulai dari melakukan riset atau survei pasar, mencari pemasok barang dagang, dan menghitung modal yang tersedia.
Moms sebagai penjual juga perlu mencari tempat untuk memulai usaha dan menyiapkan mental akan persaingan bisnis sejenis.
2. Melakukan Riset Pasar
Riset pasar bertujuan untuk mengenal seberapa besar peluang untuk ikut terjun dalam bisnis ini.
Dalam melakukan riset pasar, ada beberapa hal yang harus digali lebih dalam.
Mulai dari seberapa ketat persaingan antar bisnis sejenis, toko yang lebih modern, hingga target konsumen.
Penjual juga harus tahu tentang kebudayaan dan kebiasaan masyarakat setempat.
3. Perhatikan Tata Letak Barang
Menata warung sembako kecil merupakan salah satu hal yang sangat penting dan tak boleh dilewatkan.
Agar barang dagangan terlihat rapi dan lebih tersusun, pedagang bisa menggunakan etalase maupun rak.
Susunlah barang sesuai dengan kelompoknya. Pisahkan juga antara bahan makanan dengan sabun.
Dengan penampilan yang rapi, pelanggan pun lebih tertarik untuk membeli.
Baca juga: Warung Tuman, Restoran Tersembunyi di Sekitaran BSD
Tips Menata Warung Sembako Kecil
Guna menarik minat pembeli, Moms perlu menata warung sembako kecil sedemikian rupa.
Berikut ini tips menata warung sembako kecil yang dapat Moms jadikan inspirasi:
1. Menyusun Barang Secara Vertikal
Menyusun barang secara vertikal adalah sebuah trik yang perlu dipertimbangkan.
Dengan cara ini, Moms dapat memaksimalkan ruang yang tersedia.
Selain itu, pembeli juga lebih leluasa untuk membaca deskripsi tentang produk yang dijual.
Jika ingin menyusun di dalam rak, maka letakkan barang dengan volume berat di bagian paling bawah dan yang paling ringan di atas.
Cara ini cukup efektif mencegah kerobohan rak.
2. Meletakkan Barang di Tempat yang Mudah Terlihat
Warung sembako sudah pasti menjual barang-barang kebutuhan sehari-hari, seperti beras, telur, dan minyak.
Maka, sudah sewajarnya untuk menonjolkan barang-barang kebutuhan sehari-hari di display paling depan.
Hal tersebut akan membuat pelanggan tertarik untuk mampir, karena pedagang menjual barang yang paling dibutuhkan.
Selain itu, Moms juga perlu meletakkan barang dengan masa kedaluwarsa cepat di bagian depan.
Tujuannya agar pembeli mengambil terlebih dahulu barang tersebut sebelum tak layak lagi dikonsumsi.
Sebaliknya, Moms sebaiknya meletakkan barang dengan kedaluwarsa paling lama di pajangan paling belakang atau di gudang penyimpanan.
3. Melindungi Barang Tertentu dari Sinar Matahari Langsung
Ada beberapa barang yang sebaiknya tidak terpapar sinar matahari secara langsung.
Barang-barang tersebut, misalnya:
- Bawang merah dan putih. Simpan di tempat yang sejuk, kering, gelap, dan memiliki sirkulasi udara yang baik. Ini dapat membantu bawang merah dan putih bertahan lebih lama, serta tidak cepat rusak.
- Kentang. Jika terkena sinar matahari secara langsung, kentang dapat menghasilkan zat solanin. Senyawa ini dapat mengubah warna kentang menjadi hijau dan membuat rasanya lebih pahit.
- Roti. Sinar matahari langsung dapat membuat roti menjadi lebih cepat berjamur sehingga tak layak lagi dikonsumsi.
- Cokelat. Jika dibiarkan terkena sinar matahari langsung, cokelat akan meleleh dengan sendirinya.
4. Memastikan Pembeli dapat Bergerak Bebas
Pastikan penjual membuat perhitungan dengan tata letak ruangan.
Jangan sampai pembeli kesulitan untuk bergerak ketika hendak membeli barang dari warung milik Moms.
Selain itu, pastikan pula bahwa tidak ada barang yang terlalu menumpuk di sisi jalan pembeli.
Hal ini penting guna meminimalkan risiko tersenggol atau jatuh, sehingga barang rusak dan tak layak lagi digunakan.
5. Memasang Label Harga
Hal yang terakhir, yaitu jangan lupa untuk memasang label harga pada setiap produk yang dijual.
Ini dapat membantu pembeli mengetahui harga barang, sehingga ia bisa menyesuaikan budget yang dimiliki.
Tindakan ini dapat memudahkan Moms mengingat harga suatu barag, lho.
Selain itu, memasang label harga juga bisa membuat Moms terhindar dari pertanyaan, "Harganya berapa?".
Baca juga: Asal Usul Nasi Bali dan 5 Warung Makan Terenak di Pulau Dewata
Itulah beberapa tips menata warung sembako kecil. Semoga bermanfaat, ya, Moms!
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.