Tips Menghadapi Suami yang Cemburu, Jangan Ikut Panas, Moms!
Cemburu merupakan emosi normal yang dimiliki semua orang. Faktanya, semua orang pasti pernah merasakan cemburu terhadap sesuatu hal.
Dalam Social Psychology Quarterly Journal, kecemburuan didefinisikan sebagai reaksi perlindungan terhadap ancaman yang dirasakan terhadap hubungan yang dihargai
Namun, cemburu akan menjadi sangat mengganggu jika terlampau berlebihan, malah bisa menimbulkan masalah.
Baca Juga: Catat, Begini Tanda Hubungan Suami Istri yang Tidak Sehat
Dalam hubungan pernikahan misalnya, kecemburuan bisa menjadi akar permasalahan pernikahan yang romantis. Moms mungkin salah satu yang memiliki suami pencemburu.
Awalnya mungkin hal ini akan terlihat lucu, namun lama-kelamaan, perasaan cemburu suami mungkin membawa dampak negatif dalam pernikahan kita.
Menghadapi Suami Pencemburu
Untungnya ada beberapa cara yang bisa Moms lakukan untuk menghadapi suami yang pencemburu.
1. Cari Tahu Mengapa Suami Cemburu
Foto: Orami Photo Stock
Dalam menghadapi suami yang cemburu, Moms tidak boleh menghindar, namun duduk bersama membicarakan ketakutan dan kekhawatiran suami.
Misalnya, apakah suami cemburu karena merasa tidak aman jika tidak menghabiskan banyak waktu bersama sebagai pasangan? Atau, karena memiliki masalah kepercayaan?
Daripada bersikap defensif atau tersinggung oleh kecemburuan suami, ajukan pertanyaan. Cobalah untuk memahami dari mana perasaan cemburu itu berasal dan apa yang bisa dilakukan untuk meringankannya.
Baca Juga: Waduh, 6 Zodiak Ini Paling Gampang Cemburu
2. Ciptakan Kepercayaan
Foto: Orami Photo Stock
Salah satu cara terbaik untuk mengatasi kecemburuan suami adalah menciptakan suasana kepercayaan. Proses ini dimulai dengan keduanya yang dapat saling dipercaya.
Dengan kata lain, Moms dan Dads harus setia, berkomitmen, dan jujur. Orang yang dapat dipercaya tidak akan berbohong tentang bagaimana mereka menghabiskan waktu bersama. Mereka juga tidak akan menipu pasangannya.
Jika Moms dan suami berjaga-jaga terhadap jebakan-jebakan ini, kepercayaan pada hubungan akan tumbuh dan menghilangkan rasa cemburu.
3. Berikan Kasih Sayang Lebih
Foto: Orami Photo Stock
Setelah membahas kecenderungan rasa cemburu suami, cobalah tunjukkan cinta yang lebih besar pada pasangan selama masa rentan ini.
Ini merupakan saat untuk bermurah hati dengan kasih sayang. Misalnya,dengan memberikan banyak sentuhan fisik mungkin akan membantunya lebih cepat pulih secara mental. Meskipun apa yang dirasakan pasangan tampaknya tidak masuk akal bagi kita, cobalah tunjukkan kepada suami seberapa besar artinya bagi Moms.
Baca Juga: Ternyata Ini Pentingnya Tetap Rutin Berkencan Setelah Menikah dengan Suami
4. Ciptakan Keterikatan
Foto: Orami Photo Stock
Temukan cara untuk menghabiskan waktu bersama dan menjalin ikatan. Pernikahan lebih dari sekadar hidup bersama dan berbagi tempat tidur.
Namun juga melibatkan kasih sayang, menghabiskan waktu bersama, dan membangun keterikatan satu sama lain.
Terlebih lagi, segala ancaman terhadap keterikatan dengan suami harus menjadi alasan untuk dikhawatirkan. Kecemburuan suami bisa jadi suatu pertanda juga, lho.
Baca Juga: Ini 5 Tanda Suami Moms Setia, Suami Idaman Banget!
5. Sadarilah Bahwa Kecemburuan Itu Normal
Foto: Orami Photo Stocks
Akan ada orang dan situasi yang mengancam keamanan pernikahan Moms.
Entah itu rekan kerja yang dekat atau pekerjaan yang membutuhkan banyak perjalanan, wajar jika Dads mengalami sedikit rasa cemburu.
Yang terpenting adalah Moms meluangkan waktu bersama Dads untuk membicarakan kekhawatiran Dads dan menyetujui beberapa batasan yang akan melindungi pernikahan dan hati Dads.
Misalnya, Moms dan Dads mungkin setuju bahwa membatasi kontak dengan rekan kerja yang genit penting untuk kesehatan perkawinan.
Atau, Moms mungkin memutuskan bahwa berbicara sebelum tidur saat salah satu pasangan sedang dalam perjalanan dapat meredakan kekhawatiran.
Kuncinya adalah Moms mendiskusikan masalah dengan tenang dan mencari solusi bersama.
Baca Juga: Apa yang Harus Dilakukan Setelah Tahu Suami Berselingkuh?
6. Pahami Akar Kecemburuan Dads
Foto: Orami Photo Stocks
Ketika Dads merasa cemburu secara terus menerus, penting untuk mencari tahu mengapa hal itu terjadi.
Misalnya, apakah Dads yang cemburu merasa tidak aman karena Moms tidak menghabiskan banyak waktu bersama sebagai pasangan?
Atau, apakah pernikahan tersebut memiliki masalah kepercayaan karena perselingkuhan?
Ajukan pertanyaan. Cobalah untuk memahami dari mana asalnya kecemburuan dan apa yang bisa dilakukan untuk meredakannya.
Baca Juga: Ketika Kakak Cemburu Pada Si Adik, Apa Yang Harus Dilakukan Orang Tua?
7. Kembangkan Hubungan yang Sehat
Foto: Orami Photo Stocks
Temukan cara untuk menghabiskan waktu bersama dan menjalin ikatan.
Pernikahan lebih dari sekedar tinggal bersama dan berbagi ranjang.
Hubungan Moms dan Dads perlu menunjukkan kasih sayang, menghabiskan waktu bersama, dan membangun keterikatan satu sama lain.
Terlebih lagi, ancaman apa pun terhadap keterikatan hubungan Moms dan Dads harus menjadi perhatian.
Kecemburuan dalam hubungan yang tepat bisa menjadi sinyal bahwa pernikahan berisiko.
Pastikan Moms melakukan hal-hal di atas saat suami cemburu ya. Pasti ia akan membaik.
Baca Juga: Cek, Apakah Anda Termasuk Istri yang Cemburuan
8. Kenali Saat Kecemburuan Itu Merusak
Foto: Orami Photo Stocks
Kecemburuan sebagai respons terhadap ancaman nyata terhadap hubungan itu normal.
Namun, jika Dads cemburu tanpa alasan, ini bisa menjadi tanda bahaya.
Apalagi jika kecemburuan tersebut meliputi kemarahan yang ekstrim, ekspektasi yang tidak realistis, dan tuduhan yang tidak berdasar.
Terlebih lagi, jenis kecemburuan ini bukanlah hal yang hanya terjadi satu kali.
Ini adalah pola perilaku yang berulang terus menerus.
Ciri lain dari kecemburuan yang tidak sehat adalah upaya untuk menggunakan kendali atas orang lain serta membuat tuduhan yang aneh.
Jika Moms menemukan diri Moms menjawab dengan "Saya hanya ..." atau "Saya cuma..." untuk pertanyaan yang itu-itu saja, itu adalah tanda bahaya.
Anda perlu mendapatkan bantuan segera sebelum segala sesuatunya lepas kendali.
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.