09 Juni 2022

Teknik Tourniquet, Langkah Pertama Hentikan Pendarahan di Tubuh

Bisa dilakukan tanpa sertifikasi medis khusus

Ketika terjadi kecelakaan, pendarahan hebat mungkin akan terjadi. Diketahui, tourniquet adalah salah satu upaya yang digunakan sebagai pertolongan pertama.

Bisa diterapkan pada masyarakat umum, kenali fungsi dan cara yang tepat melakukan tourniquet.

Apabila dilakukan dengan benar, ini akan mencegah pendarahan pada tubuh yang berlebihan.

Baca Juga: Hindari Kecelakaan Kerja, Ini Jenis Alat Pelindung Diri yang Wajib Dikenakan

Apa itu Teknik Tourniquet?

Tourniquet Definisi
Foto: Tourniquet Definisi

Foto: verywellhealth.com

Teknik tourniquet adalah upaya penghentian aliran darah ke luka dengan menggunakan pita ketat khusus dan dipasang ke tubuh.

Pita ini biasanya berbahan karet dan perlu direkatkan pada tubuh untuk menghentikan aliran darah secara sementara.

Idealnya, ini dipraktikkan bagi masyarakat yang memang paham terkait penggunaan tourniquet sebagai pertolongan pertama.

Guna mengontrol pendarahan, ini bisa menyelamatkan nyawa seseorang ketika sedang dalam perjalanan menuju fasilitas kesehatan terdekat.

Memang tak semua kecelakaan bisa menggunakan teknik ini, umumnya cedera akibat kecelakaan menjadi penyebab tersering.

Perekat yang dilengkapi dengan beberapa alat kesehatan lainnya ini biasanya ada di medical kit tertentu.

Medical kit perlu dibawa kemana pun sebagai langkah pertama pertolongan saat darurat atau kecelakaan.

Baca Juga: Ketahui Kondisi Sugar Rush pada Anak serta Dampak Buruknya bagi Kesehatan Si Kecil

Fungsi Tourniquet untuk Keadaan Darurat

Tourniquet Fungsi
Foto: Tourniquet Fungsi

Foto: cprcertified.com

Diketahui sebelumnya, tourniquet adalah upaya menghentikan pendarahan pada tubuh setelah kecelakaan.

Fungsi lain dari penggunaan tourniquet untuk mencegah pendarahan dan infeksi yang berkelanjutan.

Pendarahan hebat saat kecelakaan bisa berasal dari luka tusuk, robekan pada kulit, serta luka tembak dari senjata api.

Sebuah studi dalam Journal of American College of Surgeons menemukan, teknik ini bisa menurunkan risiko kematian, meskipun dilakukan oleh masyarakat umum.

Pendarahan hebat dapat membuat tubuh kehilangan banyak darah dalam waktu yang cepat.

Faktanya, ini berisiko membuat orang dewasa kehilangan 40% volume darah hanya dalam waktu 5 menit.

Beberapa gejala yang menandakan seseorang kehilangan banyak darah dan membutuhkan pertolongan yakni:

  • Detak jantung tidak beraturan
  • Kulit pucat
  • Bibir membiru
  • Napas pendek
  • Pingsan atau hilang kesadaran

Penggunaan tourniquet berfungsi menekan laju darah yang keluar dari luka.

Biasanya, turniket atau alat ini dipasang di luka yang terbuka pada tangan atau kaki.

Terlepas itu, alat turniket ini tidak cocok untuk menghentikan pendarahan yang terjadi di arteri ataupun vena.

Tahapan Melakukan Teknik Tourniquet

jenis cedera olahraga
Foto: jenis cedera olahraga

Foto: Orami Photo Stock

Masyarakat umum atau tenaga kesehatan dapat menggunakan turniket.

Seseorang tak membutuhkan sertifikasi atau pelataihan medis khusus untuk menggunakan teknik tourniquet.

Cara melakukan tourniquet yakni memahami lokasi pendarahan yang terjadi pada tubuh.

Cedera pada kepala atau tubuh memerlukan penerapan tekanan dengan bahan yang dapat menyerap darah.

Tak lain, tujuannya adalah untuk memperlambat atau menghentikan pendarahan berlebihan.

Penggunaan turniket dimaksudkan sebagai tindakan untuk mengulur waktu sambil menunggu tenaga medis datang.

Pemasangan tourniquet pada anggota tubuh seperti paha atau cedera kepala, perlu dilakukan dalam waktu 10-30 menit lamanya.

Bila dilakukan dengan benar, ini akan menyelamatkan nyawa korban kecelakaan dan mencegah infeksi tubuh yang lebih parah.

Baca Juga: Spinal Cord Injury, Cedera yang Diderita Selebgram Edelenyi Laura

Siapa yang Membutuhkan Tourniquet?

pertolongan-pertama-pada-kecelakaan.jpg
Foto: pertolongan-pertama-pada-kecelakaan.jpg (shutterstock.com)

Foto: Orami Photo Stock

Tourniquet umumnya dibutuhkan bagi orang yang mengalami kecelakaan atau cedera parah.

Menggunakan turniket dengan benar adalah cara efektif untuk menghentikan pendarahan dan menjaga orang yang cedera tetap stabil.

Beberapa kondisi darurat yang mengharuskan menggunakan turniket sebagai pertolongan pertama termasuk:

Kecelakaan pada kendaraan bermotor menjadi salah satu kasus tersering penyebab mereka melakukan teknik tourniquet.

Tourniquet yang dipasang di lokasi cedera traumatis dapat menyelamatkan nyawa pasien sebelum ditindaklajuti oleh tenaga kesehatan.

Keberhasilan menyelamatkan nyawa pasien ini pun tergantung dari pemasangan turniket yang benar pada tubuh yang mengalami pendarahan.

Baca Juga: 6 Cara Melakukan Pertolongan Pertama pada Kecelakaan Menurut Kondisi Korban

Jenis-Jenis Tourniquet

gejala cedera hamstring.jpg
Foto: gejala cedera hamstring.jpg (joshuaharrismd)

Foto: Orami Photo Stock

Umumnya, pemasangan turniket terbagi dalam beberapa jenis.

Berikut teknik tourniquet yang paling sering digunakan, antara lain:

1. Combat Application Tourniquet (CAT)

Ini merupakan metode pertolongan pertama yang paling sering dipakai ketika terjadi kecelakaan.

Combat Application Tourniquet (CAT) terkesan minim nyeri dan menggunaan tuas untuk merapatkan turniket.

Pemasangan turniket dengan metode CAT bahkan bisa dipakai sendiri oleh mereka yang mengalami kecelakaan.

Warna perekat atau tali yang digunakan in biasanya berwarna hitam dan telah lama dipasang sejak zaman perang.

Perekatan tali tourniquet dipasang di luka yang terbuka selama 30 menit sebelum mendapat pertolongan lanjutan.

Tak hanya itu, cara ini juga terkesan lebih praktis karena adanya buckle di ujung tali perekatnya.

2. Special Operations Force Tactical (SOFT) Tourniquet

Selain itu, jenis lain turniket ini juga tak kalah penting untuk diketahui.

Special Operations Force Tactical (SOFT) Tourniquet adalah penghentian aliran darah ke luka dengan menggunakan buckle.

Buckle ini biasanya telah terpasang di turniket dan dipakai untuk menghentikan pendarahan di sekitar paha atau tangan yang cedera.

Mirip dengan jenis turniket sebelumnya, ini pun bisa digunakan sendiri tanpa bantuan orang lain.

Yang membedakan adalah bentuk alat yang lebih kokoh dengan beberapa penyangga yang lebih banyak.

Baca Juga: Alami Cedera, Ini Cara Mengobati Darah Beku Akibat Terjepit

3. Stretch Wrap and Tuck Tourniquet

Stretch Wrap and Tuck Tournique menjadi jenis yang paling umum digunakan ketika keadaan darurat.

Tourniquet jenis ini menggunakan karet berbahan tebal dan tidak memakai buckle sebagai perekatnya.

Metode ini diyakini mudah dipakai untuk orang dewasa ataupun anak-anak dan terkesan lebih praktis.

Bentuknya yang lebih panjang dan bervariasi.

Ini bisa digunting menjadi 2 bagian untuk perekatan di lokasi luka yang berbeda.

Turniket jenis ini biasanya akan lebih sering dimiliki tenaga kesehatan untuk menolong korban-korban kecelakaan.

Itulah informasi penting mengenai teknik tourniquet sebagai pertolongan pertama.

Apakah Moms pernah mencoba cara ini sebelumnya?

  • https://linkinghub.elsevier.com/retrieve/pii/S1072751518301017
  • https://www.mayoclinic.org/medical-professionals/trauma/news/the-crucial-role-of-tourniquets-in-trauma-care/mac-20531726
  • https://www.verywellhealth.com/how-to-use-a-tourniquet-1298298

Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.


FOLLOW US

facebook
twitter
instagram
spotify
tiktok

Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan

Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.