Penyebab Trigliserida hingga Bedanya dengan Kolesterol
Jika Moms dan Dads selalu memerhatikan kesehatan tubuh terutama tekanan darah tinggi dan tingkat kolesterol dalam tubuh, ada satu hal lain yang perlu Moms kenal (dan ikut diperhatikan) yaitu trigliserida.
Dilansir dari dari laman mayoclinic.com, trigliserida adalah salah satu jenis lemak yang ada dalam darah manusia. Sebenarnya, ia mirip seperti kolesterol yaitu lemak yang ditemukan dalam darah.
Beda Kolesterol dengan Trigliserida
Foto: Orami Photo Stock
Telah disebutkan di atas bahwa sekilas jenis lemak ini dan kolesterol kurang lebih sangatlah mirip. Tapi tetap saja kolesterol dan trigliserida sangatlah berbeda.
Bedanya dengan kolesterol, ia akan terbentuk saat terdapat sisa kalori dari makanan yang tidak terpakai. Sisa kalori inilah yang diubah menjadi trigliserida, disimpan dalam sel lemak, dan digunakan sebagai energi cadangan.
Jika perlu digunakan, hormon dalam tubuh akan bereaksi dan melepaskan jenis lemak ini untuk energi di antara waktu makan.
Bagaimana dengan kolesterol? Dikutip dari laman heart.org, kolesterol merupakan zat alami yang diproduksi dari organ hati, tapi kolesterol juga bisa diperoleh dari bahan makanan yang berasal dari hewan seperti daging dan susu.
Kolesterol pun bisa ditemukan dalam minyak seperti minyak kelapa sawit hingga minyak kelapa. Itulah sebabnya jika Moms punya masalah dengan kolesterol, makanan yang mengandung minyak, daging, hingga susu perlu dikurangi kadarnya.
Bagi tubuh, kolesterol berperan untuk membangun sel yang sehat, menghasilkan vitamin D, serta memproduksi sejumlah hormon tertentu.
Baca juga: 5+ Penyebab Nyeri Dada dan Gejalanya, Ternyata Tidak Melulu karena Sakit Jantung
Akibat Jika Trigiserida dalam Tubuh Cenderung Tinggi
Foto: Orami Photo Stock
Apapun yang berlebihan bagi tubuh kita tentu akan memberi dampak buruk. Hal yang sama juga berlaku jika seseorang memiliki tingkat trigliserida tinggi.
Menurut webmd.com, ada beberapa angka sebagai pengingat level lemak ini yang perlu Moms ketahui. Angka di bawah ini berdasarkan tes darah puasa:
- Normal: Angka trigliserida kurang dari 150 mg/dL atau kurang dari 1,7 milimol per liter (mmol / L).
- Garis Batas Waspada/ Borderline: Angka trigliserida berada di antara 150 hingga 199 mg/ dL atau 1,8 hingga 2,2 mmol / L.
- Tinggi: Angka trigliserida berada di antara 200 hingga 499 mg/dL atau 2,3 hingga 5,6 mmol.
- Sangat tinggi: Angka trigliserida berada di atas 500mg/dl, atau 5,7 mmol / L atau lebih tinggi.
Untuk menjaga kesehatan tubuh, The American Heart Association menyarankan setiap orang yang berusia 20 tahun ke atas melakukan tes darah sederhana secara teratur.
Gunanya untuk mengenali, menjaga, dan mencegah tingkat kolesterol dan trigliserida tetap normal dan tidak menjulang tinggi.
Dokter biasanya akan memeriksa trigliserida tinggi sebagai bagian dari tes kolesterol. Terkadang, pemeriksaan tersebut disebut dengan panel lipid atau profil lipid.
Moms dan Dads wajib berpuasa sebelum pengambilan tes darah untuk pengukuran trigliserida yang akurat.
Apa akibatnya jika jenis lemak ini pada tubuh berada pada level tinggi?
Baca juga: 4 Tips untuk Menurunkan Trigliserida Tinggi Pada Anak
1. Meningkatkan Potensi Penyakit Jantung
Tingginya tingkat trigliserida dapat berkontribusi pada pengerasan arteria tau arteriosclerosis (penebalan dinding arteri). Dengan demikian, hal ini dapat meningkatkan potensi penyakit jantung, serangan jantung, dan stroke.
2. Meningkatkan Potensi Pankreatitis
Tingkat trigliserida yang tinggi dalam tubuh tidak memiliki gejala yang pasti. Meski demikian pada beberapa kasus, trigliserida tinggi dapat memicu pankreatitis (radang pankreas akut).
Jika terjadi peradangan di pancreas, penderita akan mengalami demam, mual, muntah, hilangnya napsu makan, hingga nyeri hebat secara mendadak di area perut.
3. Meningkatkan Risiko Penyakit Ginjal
Tugas ginjal adalah menyeimbangkan kandungan garam dan mineral dalam darah, “melepaskan” zat-zat tidak penting dalam tubuh, membuang cairan berlebih, hingga mengatur tekanan darah.
Ketika seseorang mengalami masalah trigliserida tinggi, lama kelamaan ginjalnya tidak berfungsi dan tidak bisa melakukan tugasnya.
4. Tingginya Risiko Diabetes
Ketika seseorang mengonsumsi banyak makanan yang mengandung karbohidrat dan kadar gula yang tinggi, kondisi ini akan memicu tingginya tingkat trigliserida dalam tubuh.
Hal ini lambat laun selain meningkatkan risiko obesitas juga meningkatkan diabetes tipe 2 (dikenal juga sebagai prediabetes).
5. Xanthoma
Menurut dr. Dewi Maryani SpKK, dari Klinik Glowderma, xanthoma merupakan kondisi kelainan kulit yang ditandai dengan adanya endapan lemak di bawah kulit.
Ukurannya pun bermacam-macam, bisa sangat kecil atau bisa juga lebar sekitar 7,5cm atau lebih.
Bentuknya pun bisa beragam, berwarna kuning atau oranye. Umumnya terjadi pada area persendian seperti siku, lutut, pergelangan kaki, punggung, hingga bokong.
Lain lagi dengan xanthelasma sebagai timbunan lemak yang berada di kelopak mata.
Keduanya memang tidak berbahaya tetapi tentu tidak sedap dipandang ya, Moms! Xanthoma dan xanthelasma tentu akan hilang jika seseorang menjaga pola makan dan kadar trigliserida diturunkan.
Cara Menurunkan dan Menjaga Trigliserida Normal
Foto: Orami Photo Stock
Menemukan fakta bahwa Moms dan Dads ternyata memiliki tingkat trigliserida tinggi tentu sangat menyebalkan. Hal ini boleh saja menjadi berita buruk untuk. Tapi, ada juga berita baik yang Moms dan Dads perlu ketahui.
Dilansir dari laman webmd.com, trigliserida tinggi bisa diturunkan dengan mengubah gaya hidup menjadi lebih sehat. Caranya adalah dengan melakukan beberapa hal berikut ini:
1. Hindari Karbohidrat dan Makanan Mengandung Gula Olahan
Karbohidrat memang dibutuhkan oleh tubuh untuk menghasilkan energi, pilihlah karbohidrat alami.
Karbohidrat sederhana seperti gula atau makanan yang dibuat dengan tepung putih atau fruktosa dapat memicu peningkatan trigliserida.
Baca juga: 4 Olahan Kulit Sapi Khas Indonesia yang Nikmat Disantap
2. Lakukan Olahraga Secara Teratur
Olahraga secara teratur selama minimal 30 menit tidak hanya membantu merangsang hormon bahagia, meningkatkan kualitas tidur, hingga memperkuat otot.
Olaharaga teratur dapat membantu mengoptimalkan energi dalam tubuh, meningkatkan kondisi jantung sehat, serta meningkatkan kolesterol baik.
Dengan energi tambahan yang dilakukan selama olahraga, hormon dalam tubuh akan melepas trigliserida menjadi energi cadangan.
Untuk hasil yang optimal, sebaiknya lakukan setidaknya lima kali seminggu. Lakukan bertahap dan tak perlu memaksakan diri jika jarang olahraga sebelumnya.
Memperbanyak aktivitas fisik dalam tugas harian seperti menaiki tangga di tempat kerja, jalan kaki, yoga, dan bersepeda bisa menjadi salah satu olahraga yang bisa Moms lakukan.
3. Turunkan Berat Badan
Jika Moms dan Dads memiliki hipertrigliseridemia ringan hingga sedang, fokuslah untuk mengurangi kalori.
Ekstra kalori di dalam tubuh akan diubah menjadi trigliserida dan disimpan sebagai lemak. Dengan mengurangi kalori dengan membatasi makanan tertentu dan berolahraga secara otomatis akan membantu mengurangi trigliserida.
4. Konsumsi Lemak yang Sehat
Daripada mengonsumsi lemak jenuh dalam daging, pilihlah lemak sehat pada tanaman atau ikan asam lemak dengan kandungan omega-3 yang tinggi. Contohnya makarel, salmon, minyak canola, dan minyak zaitun.
Selain itu, hindari lemak trans. Lemak trans seringkali ditemukan pada makanan yang digoreng atau pada produk makanan panggang seperti kue kering, biskuit, dan camilan.
Baca juga: Memberikan Salmon Kalengan untuk Bayi? Ketahui 3 Faktanya!
5. Batasi Konsumsi Alkohol dan Hentikan Kebiasaan Merokok
Tahukah Moms bahwa alkohol memiliki kandungan kalori dan gula tinggi. Hal ini tentu memiliki efek yang sangat kuat pada trigliserida. Jika Moms memiliki hipertrigliseridemia berat, hindari minuman alkohol
6. Perbanyak Konsumsi Serat
Ada berbagai sumber serta baik yang perlu Moms ketahui dan praktikkan pada pola makan keluarga. Serat banyak ditemukan dalam buah-buahan, sayuran, biji-bijian, kacang-kacangan, sereal, dan polong-polongan.
Cobalah untuk memperbanyak serat dalam makanan. Serat dapat menurunkan penyerapan lemak dan gula di usus kecil yang otomatis membantu menurunkan jumlah trigliserida dalam darah.
Pola hidup sudah berubah tapi trigliserida masih tetap tinggi? Kunjungi dokter dan lakukan konsultasi terkait kondisi ini.
Dokter akan memberi resep obat-obatan khusus dengan dosis serta kandungan tertentu tergantung kadar trigliserida, tingkat kolesterol, dan faktor risiko lain yang bisa meningkatkan risiko penyakit jantung.
Jangan lupa untuk mengonsumsi obat-obatan penurun trigliserida tersebut sesuai anjuran , ya!
- https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/high-blood-cholesterol/in-depth/triglycerides/art-20048186
- https://www.acc.org/latest-in-cardiology/articles/2019/01/11/07/39/hypertriglyceridemia-management-according-to-the-2018-aha-acc-guideline
- https://www.webmd.com/cholesterol-management/high-triglycerides-what-you-need-to-know
- https://www.heart.org/en/health-topics/cholesterol/about-cholesterol
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.