Anak Mudah Memar? Mungkin Ia Mengalami Trombositopenia
Trombositopenia adalah kondisi darah tidak dapat menggumpal dengan normal karena kekurangan trombosit (platelet). Salah satu cirinya adalah anak mudah memar.
Trombosit adalah keping kecil sel yang memainkan peranan penting dalam penggumpalan darah. Keping darah ini menggumpal dan membentuk sumbatan saat diperlukan.
Jumlah trombosit normal adalah 150-450x103/mcL (150-450x109/L). Bagaimanapun, hemostasis atau proses pencegahan perdarahan tidak terganggu sampai jumlah trombosit di bawah 75x103/mcL (75x109/L).
Baca Juga: 5 Cara Alami yang Cepat Menaikkan Trombosit Saat Terkena DBD
Trombositopenia adalah salah satu abnormalitas hematologi yang paling banyak ditemui pada bayi, anak-anak, dan remaja. Penyebabnya biasanya adalah berkurangnya produksi trombosit dan kerusakan trombosit yang lebih cepat dari biasanya, baik karena antibodi maupun karena faktor mekanis nonimun.
Gejala Trombositopenia pada Anak
Foto: post.healthline.com
- Bintik merah yang tidak hilang saat ditekan (petechiae)
- Anak mudah memar (purpura) di lengan, badan, dan tungkai
- Perdarahan dari permukaan mukosa, biasanya di hidung dan mulut
Baca Juga: 6 Jenis Makanan untuk Menaikkan Trombosit, Cocok untuk Anak yang DBD
Semakin rendah jumlah trombosit, semakin parah gejala yang diderita. Hubungan antara jumlah trombosit (dalam x103/mcL atau x109/L) dan perdarahan dijelaskan oleh jurnal Pediatrics in Review sebagai berikut:
- >100: tidak ada perdarahan
- 50-100: perdarahan minimal setelah trauma berat atau operasi
- 20-50: perdarahan ringan dan spontan di kulit
- 5-20: perdarahan sedang dapat terlihat di kulit dan mukosa, namun kondisi ini langka
- <5: perdarahan berat di mukosa dan sistem saraf pusat
Perdarahan yang mengancam jiwa akibat trombositopenia terjadi saat trombosit kurang dari 10x103/mcL atau 10x109/L. Namun, ketika terjadi trombositopenia pada anak, perdarahan yang signifikan secara klinis di organ dalam jarang terjadi.
Penyebab Trombositopenia pada Anak
Foto: st1.thehealthsite.com
- Meningkatnya pemecahan dan perusakan trombosit karena ada masalah dengan sistem imunitas
- Berkurangnya produksi trombosit
- Terjebaknya trombosit di limpa
Baca Juga: 4 Dampak Trombosit Turun saat Hamil, Waspada!
Kondisi yang Menyebabkan Trombositopenia pada Anak
- Leukemia
- Limfoma
- Kegagalan sumsum tulang (anemia aplastik)
- Infeksi virus atau bakteri
- Kondisi genetik tertentu
- Efek samping obat
- Terkena zat kimia beracun
Alasan paling umum trombositopenia pada anak adalah idiopathic thrombocytopenic purpura (ITP) yang disebut juga trombositopenia sistem imun.
Idiopathic berarti penyebabnya tidak diketahui. ITP terjadi ketika sistem kekebalan tubuh salah menyerang dan merusak trombosit.
Baca Juga: Trombosit Turun Saat Hamil, Tingkatkan dengan Konsumsi 4 Nutrisi Ini
Penanganan Trombositopenia pada Anak
Foto: iStock
1. Trombositopenia Akut
Sekitar 75% anak dengan ITP mengalami kondisi akut atau sembuh secara spontan dalam enam bulan (atau lebih cepat) setelah gejala muncul.
Kecenderungan perdarahan yang muncul saat diagnosis biasanya berkurang dalam 1-2 minggu, dilanjutkan dengan meningkatnya jumlah trombosit. Perdarahan berkurang saat angka trombosit di atas 20×103/mcL (20×109/L) dan berhenti saat kadarnya lebih dari 50×103/mcL (50×109/L) .
2. Trombositopenia Kronis
Anak yang mengalami ITP selama lebih dari enam bulan disebut menderita ITP kronis. Namun, kronis yang ini tidak sama dengan kondisi berat atau penyakit seumur hidup.
ITP kronis seperti ITP akut yang umumnya jinak dan tidak memerlukan terapi obat yang agresif. Kebanyakan anak memiliki angka trombosit antara 30-80×103/mcL (30-80×109/L) serta hanya mengalami memar dan terkadang petechiae.
Kebanyakan anak dengan ITP kronis membaik seiring waktu. Jumlah trombositnya bertambah, perdarahanpun berhenti secara signifikan. Si Kecil bisa tetap bersekolah dan berpartisipasi dalam kegiatan anak-anak yang wajar, kecuali melakukan olahraga kontak.
Baca Juga: Beda Donor Trombosit dengan Donor Darah Biasa, Simak Penjelasannya
Perawatan Anak Mudah Memar Akibat Trombositopenia
- Menghindari pemberian obat aspirin atau ibuprofen pada Si Kecil
- Menghindari olahraga yang mengharuskan banyak kontak fisik (misalnya sepakbola)
- Membatasi kegiatan Si Kecil jika memungkinkan
Penanganan tergantung penyebab trombositopenia pada anak. Dalam beberapa kasus, treatment tidak diperlukan. Trombositopenia pada anak bisa membaik jika penyebabnya teridentifikasi dan diatasi.
Menurut situs Mayo Clinic, penanganan trombositopenia pada anak di antaranya melibatkan obat seperti kortikosteroid atau obat penekan sistem imun, serta transfusi darah atau trombosit.
Sebaiknya Moms fokus merawat anak mudah memar daripada terus-menerus mengkhawatirkan kadar trombositnya. Sebab, hanya sedikit trombosit yang dibutuhkan untuk melindungi Si Kecil dari perdarahan hebat.
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.