20 Agustus 2024

Sejarah dan Tujuan Konferensi Asia Afrika, Pelajari yuk!

Ketahui juga daftar negara yang hadir dalam KAA

Tujuan Konferensi Asia Afrika tidak lain adalah untuk mendukung perkembangan negara-negara pesertanya.

Konferensi Asia-Afrika (KAA) adalah sebuah pertemuan antara negara-negara Asia dan Afrika yang kebanyakan baru saja memperoleh kemerdekaan.

KAA diselenggarakan oleh Indonesia, Myanmar (dahulu Burma), Sri Lanka (dahulu Ceylon), India, dan Pakistan, dan dikoordinasi oleh Menteri Luar Negeri Indonesia Sunario.

Pertemuan ini berlangsung antara 18-24 April 1955, di Gedung Merdeka, Bandung, Indonesia.

Pertemuan ini dengan tujuan mempromosikan kerjasama ekonomi dan kebudayaan Asia-Afrika serta melawan kolonialisme atau neokolonialisme Amerika Serikat, Uni Soviet, atau negara imperialis lainnya.

Ingin tahu arti penting dan tujuan Konferensi Asia Afrika Selengkapnya? Simak sampai akhir, ya!

Baca Juga: Tujuan Dibentuknya PPKI beserta Sejarah, Tokoh, dan Tugasnya

Latar Belakang Konferensi Asia Afrika

Tujuan Konferensi Asia Afrika
Foto: Tujuan Konferensi Asia Afrika (Vietnamfulldisclosure.org)

Konferensi Asia-Afrika (KAA) merupakan sebuah tonggak sejarah yang memiliki signifikansi besar dalam perjalanan bangsa-bangsa Asia dan Afrika.

KAA berakar dari tekad para pemimpin negara-negara Asia dan Afrika untuk memperkuat ikatan persatuan dan solidaritas di antara mereka.

Beberapa faktor yang menjadi latar belakang penting dari konferensi ini mencakup Perang Dingin yang menggambarkan persaingan antara Blok Barat dan Blok Timur, yang menyiratkan ancaman terhadap perdamaian dunia.

Kekhawatiran akan munculnya kolonialisme baru atau neokolonialisme akibat persaingan Amerika Serikat dan Uni Soviet di negara-negara dunia ketiga menjadi salah satu alasan utama.

Selain itu, banyak negara Asia dan Afrika saat itu masih berjuang untuk mencapai kemerdekaan mereka dari penjajahan, dan KAA diharapkan dapat memperkuat perjuangan mereka serta mendapatkan dukungan internasional.

Pengembangan senjata nuklir dan ketegangan yang terjadi di dunia saat itu juga menjadi alasan penting.

Negara-negara Asia dan Afrika ingin mempromosikan perdamaian dan kerjasama internasional untuk menghindari ancaman perang nuklir.

Selain itu, kesamaan nasib negara-negara berkembang di Asia dan Afrika pasca-Perang Dunia II mendorong mereka untuk mencari solusi dan memperjuangkan hak-hak mereka di tingkat internasional.

KAA sendiri diselenggarakan pada tanggal 18-25 April 1955 di Gedung Merdeka, Bandung.

Konferensi ini menghasilkan berbagai keputusan signifikan, seperti memajukan kerja sama antara negara-negara Asia dan Afrika di bidang sosial, ekonomi, dan budaya, serta mendukung perjuangan melawan imperialisme.

KAA juga mendorong penghormatan terhadap hak asasi manusia dan partisipasi aktif dalam menciptakan perdamaian dunia.

Melalui KAA, hubungan kerja sama antara negara-negara dari kedua benua ini semakin diperkuat, menciptakan dasar untuk kerja sama yang lebih lanjut di masa depan.

Singkatnya, Konferensi Asia-Afrika menjadi landasan bagi gerakan-gerakan politik yang mengadvokasi kemerdekaan, kedaulatan, dan solidaritas antar bangsa-bangsa di Asia dan Afrika.

Prinsip-prinsip dasar yang diusulkan dalam Konferensi Bandung, seperti non-blok, anti-kolonialisme, anti-intervensi, dan perdamaian dunia, menjadi bagian penting dalam politik luar negeri negara-negara Asia dan Afrika setelahnya.

Baca Juga: Perjanjian Linggarjati: Isi dan Dampaknya Bagi Indonesia

Tujuan Konferensi Asia Afrika

Tujuan Konferensi Asia Afrika adalah untuk mengokohkan solidaritas di antara negara-negara Asia dan Afrika.

Juga mengeksplorasi isu-isu terkait hubungan sosial, ekonomi, dan budaya di kedua benua tersebut.

Hal ini guna mendorong perdamaian antarumat beragama di wilayah Asia dan Afrika, serta memberikan kontribusi pada upaya memajukan perdamaian dan kerja sama global.


Selain itu, tujuan Konferensi Asia Afrika juga menekankan pentingnya memperjuangkan hak dan kepentingan bersama di dunia internasional.

Adapun tujuan Konferensi Asia Afrika yang lain, seperti mempromosikan kemerdekaan dan hak asasi manusia secara global, mengadvokasi gerakan politik untuk melawan pengaruh kapitalisme asing, serta menentang kolonialisme dan neokolonialisme.

Konferensi ini dihadiri oleh 29 negara peserta dan menghasilkan 10 poin penting yang dikenal dengan nama Dasasila Bandung.

Hasil dari KAA ini berhasil membangkitkan semangat dan memperkuat moral bangsa-bangsa Asia dan Afrika yang tengah berjuang untuk mencapai kemerdekaan pada masa itu.

Selain dampaknya pada perjuangan kemerdekaan, KAA juga berhasil memperkuat kerja sama antara negara-negara Asia dan Afrika.

Serta berperan dalam mengurangi ketegangan global, menghapus praktik diskriminasi rasial dalam politik, serta mendukung pembebasan Irian Barat.

Konferensi ini menjadi momen bersejarah yang memberikan dorongan penting bagi perkembangan dan persatuan negara-negara di Asia dan Afrika serta berkontribusi pada perubahan dunia yang lebih baik.

Baca Juga: Konferensi Meja Bundar: Latar Belakang, Tujuan, dan Hasilnya

Negara Peserta KAA

Tujuan Konferensi Asia Afrika
Foto: Tujuan Konferensi Asia Afrika (Lhongtortai.com)

Setelah memahami tujuan Konferensi Asia Afrika, berikut daftar negara peserta KAA tahun 1955:

  1. Afghanistan
  2. Arab Saudi
  3. Burma (sekarang Myanmar)
  4. Ceylon (sekarang Sri Lanka)
  5. Republik Rakyat Tiongkok
  6. Ethiopia
  7. India
  8. Indonesia
  9. Irak
  10. Iran
  11. Jepang
  12. Jordania
  13. Kamboja
  14. Laos
  15. Lebanon
  16. Liberia
  17. Libya
  18. Mesir
  19. Mongolia
  20. Nepal
  21. Pakistan
  22. Filipina
  23. Sudan
  24. Suriah
  25. Thailand
  26. Turki
  27. Uni Emirat Arab
  28. Vietnam Utara
  29. Vietnam Selatan

Konferensi ini dihadiri oleh 29 negara yang mewakili lebih dari setengah total penduduk dunia pada saat itu.

Baca Juga: Pertempuran Surabaya: Penyebab, Kronologi, dan Faktanya

Hasil Konferensi Asia Afrika

Seperti disebutkan dalam tujuan Konferensi Asia Afrika, bahkwa pertemuan ini menghasilkan kesepakatan yang disebut sebagai Dasasila Bandung.

Dasasila Bandung, juga dikenal sebagai Sepuluh Prinsip Perdamaian Bandung atau Semangat Bandung, adalah hasil dari Konferensi Asia-Afrika (KAA) yang diadakan di Gedung Merdeka.

Prinsip-prinsip ini mencerminkan semangat solidaritas antara negara-negara Asia dan Afrika dalam menghadapi tantangan politik, ekonomi, dan sosial pada masa itu.

Dasasila Bandung terinspirasi oleh Pancasila, dasar negara Indonesia, dan juga mencakup Prinsip-prinsip Perdamaian Lima Bangsa yang diusulkan oleh India.

Yaitu saling menghormati kedaulatan, non-agresi, non-intervensi dalam urusan internal, kerjasama saling menguntungkan, dan kesetaraan.

Berikut isi Dasasila Bandung yang diterjemahkan ke bahasa Indonesia:

  1. Menghormati hak-hak dasar manusia sebagaimana tercantum dalam Piagam PBB.
  2. Menghormati kedaulatan dan integritas/keutuhan wilayah semua negara.
  3. Mengakui persamaan derajat semua suku bangsa dan persamaan derajat semua negara, baik besar maupun kecil.
  4. Tidak melakukan intervensi atau campur tangan dalam soal-soal dalam negeri negara lain.
  5. Menghormati hak-hak setiap bangsa untuk mempertahankan diri secara sendirian ataupun kolektif yang sesuai dengan Piagam PBB.
  6. Tidak menggunakan peraturan-peraturan dari pertahanan kolektif untuk bertindak bagi kepentingan khusus dari salah satu negara besar dan tidak melakukannya terhadap negara lain.
  7. Tidak melakukan tindakan-tindakan ataupun ancaman agresi maupun penggunaan kekerasan terhadap integritas wilayah maupun kemerdekaan politik suatu negara.
  8. Menyelesaikan segala perselisihan internasional dengan jalan damai, seperti perundingan, persetujuan, arbitrasi, ataupun cara damai lainnya, menurut pilihan pihak-pihak yang bersangkutan sesuai dengan Piagam PBB.
  9. Memajukan kepentingan bersama dan kerjasama antara negara-negara Asia dan Afrika.
  10. Meningkatkan kerja sama antara negara-negara Asia-Afrika dalam bidang politik, sosial, ekonomi, dan budaya.

Baca Juga: Lirik Lagu 17 Agustus 1945 Hari Merdeka, Ada Chord Juga!

Demikian informasi tentang tujuan Konferensi Asia Afrika dan hasil kesepakatannya.

Semoga informasi ini dapat memperkaya pengetahuan kita, ya!

  • https://www.asiafricamuseum.org/halaman/KAA-1955
  • https://www.kominfo.go.id/content/detail/4846/patung-5-penggagas-kaa-hadir-di-asia-afrika/0/sorotan_media

Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.


FOLLOW US

facebook
twitter
instagram
spotify
tiktok

Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan

Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.