13 Contoh Novel Sejarah Indonesia yang Enak Dibaca
Belajar sejarah tak melulu harus kaku dengan buku pelajaran. Moms juga bisa mempelajarinya dari contoh novel sejarah berikut ini.
Beda dengan buku pelajaran, gaya bahasa dalam novel sejarah dipenuhi dengan gaya bahasa yang menarik.
Moms bakal diajak mengarungi alur ceritanya yang menegangkan.
Tak sekadar membaca, Moms juga bisa menyerap pengetahuan dengan cara yang lebih menyenangkan.
Yuk, simak beragam contoh novel sejarah Indonesia berikut ini!
Baca Juga: Trik Cara Membacakan Buku pada Anak Sejak Dini
Pengertian Novel Sejarah
Novel sejarah adalah sebuah genre sastra yang menggabungkan elemen fiksi dengan peristiwa sejarah nyata.
Dalam novel sejarah, penulis biasanya mengangkat latar waktu, tempat, dan tokoh-tokoh dari masa lampau yang benar-benar ada, tetapi menambahkan elemen fiksi untuk menciptakan cerita yang menarik.
Novel sejarah berusaha untuk merekonstruksi periode waktu tertentu dengan akurat, termasuk budaya, kebiasaan, dan atmosfer, sambil tetap mengembangkan plot yang fiktif.
Contoh klasik dari novel sejarah adalah "War and Peace" karya Leo Tolstoy, yang berlatar belakang Perang Napoleon di Rusia.
Baca Juga: 14 Rekomendasi Buku Cerita Inspiratif, Beragam Tema Menarik!
Contoh Novel Sejarah Indonesia
Indonesia diperkaya dengan berbagai jenis novel, termasuk novel sejarah.
Bahkan, beberapa di antaranya sukses memikat hati pembaca dan termasuk buku terlaris di toko buku.
Berikut berbagai contoh novel sejarah Indonesia yang bisa Moms pilih untuk teman baca:
1. Laut Bercerita - Leila S. Chudori
Novel sejarah bertajuk Laut Bercerita bukan mengisahkan tentang indahnya laut dan rahasia di dalamnya.
Jauh dari itu, novel fiksi karya Leila S. Chudori ini menceritakan kelamnya peristiwa Orde Baru tahun 1998.
Moms akan diantarkan pada kenyataan bahwa negeri ini pernah memasuki masa pemerintahan yang kelam.
Terlebih, ada kisah dan obrolan nyata para aktivis pra-reformasi yang membuat aura ketegangannya kian terasa.
Bagaimana tidak, suara aktivis kala itu dibatasi bahkan diberantas habis tanpa ampun.
Buku ini sukses mengomunikasikan fakta-fakta sejarah dan semua yang terjadi pada masa itu dengan cara sederhana namun bermakna.
Baca Juga: 10 Rangkaian Novel Bumi Series Tere Liye, Wajib Baca!
2. Segala yang Diisap Langit - Pinto Anugerah
Penulis novel sejarah Pinto Anugerah menceritakan kisah perang Padri pada tahun 1800-an lewat buku Segala yang Diisap Langit.
Contoh novel sejarah ini bukan berkutat dengan sosok Tuanku Imam Bonjol atau perjuangan melawan Belanda kala itu.
Akan tetapi, alur ceritanya terfokus pada pelaku hingga korban tragedi yang menimpa keluarga-keluarga bangsawan Minangkabau.
Moms akan bertemu dengan Rabiah, sosok ambisius yang mematahkan mitos bahwa keturunan keluarga bangsawan Minangkabau akan putus pada generasi ketujuh.
Ia rela melakukan apa saja demi mematahkan mitos tersebut.
Namun, semua upayanya dihalangi oleh kakak kesayangannya sendiri yang bernama Magek.
3. Tetralogi Buru - Pramoedya Ananta Toer
Siapa tak kenal dengan Pramoedya Ananta Toer, sosok novelis yang naik daun lewat buku Bumi Manusia.
Hasil buah pikirannya selalu tak pernah gagal menghasilkan novel yang ciamik.
Salah satu contoh novel sejarah adalah seri Tetralogi Buru.
Dalam buku ini, Pram memadukan kisah perjuangan di era kolonial dengan kisah cinta yang sakral.
Tak hanya merasakan aura sejarah yang kental, alur ceritanya juga dihiasi dengan roman sebagai pemanis.
Moms akan merasakan peliknya kisah cinta Minke dan Annelies Mellema.
Minke merupakan pencetus pers pribumi dan pergerakan naisonal, sementara Annelies berasal dari keturunan Indo-Belanda.
Minke berjuang melawan penjajahan kolonial dengan kesopanannya, namun pendiriannya berubah semenjak kematian Annelies.
Baca Juga: 7 Rekomendasi Novel Fantasi yang Cocok Dibaca di Waktu Luang
4. Pulang - Leila S. Chudori
Selain Laut Bercerita, Leila S. Chudori menerbitkan contoh novel sejarah lainnya bertajuk Pulang.
Mengisahkan tentang Dimas Suryo, seorang tahanan politik eks peristiwa G30S tahun 1965 yang kini tinggal di Prancis.
Ia berhasil selamat dari peristiwa pembersihan orang-orang 'golongan kiri'.
Keinginan Dimas hanya satu dan sangatlah sederhana, yaitu pulang dan mati di tanah Indonesia.
Novel fiksi ini terkesan cukup berat karena kental dengan unsur politiknya.
Namun, Leila menceritakannya dengan gaya bahasa yang ringan sehingga mudah dipahami.
5. Sang Keris - Panji Sukma
Sang Keris karya Panji Sukma merupakan contoh novel sejarah yang memiliki keunikan tersendiri dibandingkan novel setema lainnya.
Jika buku pada umumnya memiliki sudut pandang tokoh manusia, dalam buku ini Moms seakan-akan berlakon sebagai sebuah keris.
Moms akan dibawa menjelajahi sejarah Indonesia lewat keris yang terus berpindah tangan.
Mulai dari masa kerajaan, era kolonial yang kejam, masa kemerdekaan, hingga ke zaman modern di abad ke-21.
Karena melewati masa ke masa, tentu ada banyak tokoh yang muncul di setiap babnya.
Maka tak heran jika contoh novel sejarah ini sangat seru untuk dibaca sebagai sarana edukasi sekaligus hiburan.
Baca Juga: 10 Rekomendasi Buku Biografi untuk Membangkitkan Motivasi
6. Orang-Orang Proyek - Ahmad Tohari
Bertajuk Orang-Orang Proyek, Ahmad tohari menceritakan tentang idealisme dan integritas seorang insinyur bernama Kabul.
Dalam salah satu contoh novel sejarah ini, Kabul diceritakan sebagai bagian dari orang proyek jembatan pada masa Orde Baru.
Namun, proyek tersebut justru menjadi bancakan akibat budaya korupsi yang masif.
Hal ini tentu membuat Kabul ragu terhadap standar mutu jembatan.
Pasalnya, biaya pembangunan jembatan ditekan habis-habisan demi pundi-pundi pribadi yang digelapkan.
Ahmad Tohari membeberkan bobroknya oknum yang menjalankan proyek hanya untuk keuntungan sendiri.
7. Max Havelaar - Multatuli
Multatuli menulis buku Max Havelaar di Belgia pada tahun 1859.
Hadirnya buku ini menjadi kritik tajam yang membuka mata publik dunia mengenai kejamnya penindasan dan kolonialisme.
Multatuli memiliki nama asli Eduard Douwes Dekker.
Ia merupakan seorang anggota Dewan Pengawas Keuangan Pemerintah Belanda yang pertama kali ditempatkan di wilayah Batavia tahun 1840.
Multatuli menolak tegas model pemerintahan Belanda, apalagi saat ditugaskan di wilayah Lebak.
Pasalnya, zaman itu dipenuhi oleh perampasan hingga penjajahan yang seakan tidak ada habisnya.
Ditambah lagi dengan kelaparan dan penderitaan yang membuat rakyat pribumi semakin tertindas.
8. Tanah Surga Merah - Arafat Nur
Jika ingin mengethaui konflik politik di Nangroe Aceh Darussalam (NAD), Moms bisa membaca Tanah Surga Merah.
Contoh novel sejarah karya Arafat Nur ini kental dengan gejolak politik lokal.
Terutama tentang kisah Murad, seorang mantan tentara Gerakan Aceh Merdeka (GAM) sekaligus mantan anggota Partai Merah yang berhasil pulang kampung.
Mulanya, Partai Merah digadang-gadang bisa membawa perdamaian di Aceh.
Nyatanya, orang-orang di dalamnya justru tak lagi mengutamakan perdamaian dan perjuangan seperti dulu.
Jabatan, kekuasaan, harga, dan wanita menggelapkan mata mereka.
Selama 5 tahun, Murad melarikan diri hingga menemukan kenyataan-kenyataan yang sulit diterima dalam hidupnya.
Baca Juga: 14 Sosok Pahlawan Nasional Wanita Indonesia dan Kisahnya
9. Amba - Laksmi Pamuntjak
Amba adalah contoh novel sejarah berisi romansa dua manusia di era Orde Baru.
Judul novel ini diambil dari nama tokoh utamanya, Amba yang mengalami ketegangan dan kekerasan politik pasca peristiwa G30S tahun 1965.
Situasi politik yang memanas membuatnya harus berpisah dengan Bhisma, sang pujaan hati.
Lewat kisah asmara Amba dan Bhisma, Moms bisa menyaksikan kehidupan tahanan politik yang diasingkan di Pulau Buru dan menanti pulang.
Laksmi menceritakan setiap alurnya dengan apik dan romantis di tengah kelamnya sejarah bangsa.
10. Entrok - Okky Madasari
Pada zaman dulu, entrok dikatakan sebagai bra yang hanya dipakai oleh orang berada.
Contoh novel sejarah ini menceritakan kisah rakyat kecil pada masa Orde Baru dan cara negara menyikapinya.
Terdapat kisah Marni yang sangat menginginkan entrok hingga rela bekerja keras agar bisa menabung.
Namun, Marni masih memuja leluhur dan tak mengenal adanya Tuhan.
Hal ini berbeda dengan anaknya, Rahayu, yang pendidikannya lebih tinggi hingga memeluk agama yang taat.
Mereka hidup dalam banyak perbedaan selama bertahun-tahun.
Hingga ia menyadari bahwa ada satu kesamaan, yakni sama-sama menjadi korban orang berkuasa dan melawan senjata.
11. Gadis Kretek - Gadis Kumala
Buku ini mengambil latar belakang zaman penjajahan Belanda hingga periode menuju kemerdekaan.
ovel Gadis Kretek mengeksplorasi perjalanan dari sekelompok karakter utama dalam upaya untuk menemukan Jeng Yah.
Jeng Yah adalah seorang perempuan misterius yang menjadi fokus utama cerita.
Lebas, Karim, dan Tegar, ketiganya terlibat dalam pencarian ini.
Mereka bahkan tak menyadari bahwa petualangan mereka mengungkapkan sisi gelap yang selama ini menyelimuti sejarah keluarga mereka.
Baca Juga: 9 Perbedaan Cerpen dan Novel yang Perlu untuk Diketahui
12. Cantik Itu Luka - Eka Kurniawan
Berlatar belakang masa penjajahan dan perubahan sosial di Indonesia, novel ini mengisahkan perjalanan hidup Dewi Ayu, seorang perempuan cantik dan eksotis yang tumbuh menjadi pelacur setelah menghadapi berbagai kesulitan dalam hidupnya.
Dewi Ayu, tokoh utama dalam novel ini, terpaksa menjadi pelacur setelah ditawan oleh tentara Jepang.
Kehidupannya penuh dengan penderitaan, namun ia tetap menjadi sosok yang kuat dan pemberani.
Melalui empat anak perempuan yang dilahirkan dari ayah yang tidak diketahui identitasnya, cerita ini menyoroti bagaimana kecantikan bisa menjadi kutukan dan bagaimana perempuan sering kali menjadi objek eksploitasi dalam masyarakat patriarki.
Novel ini tidak hanya berfokus pada kisah perempuan, tetapi juga menggambarkan perubahan sejarah dan sosial di Indonesia.
13. Ronggeng Dukuh Paruk - Ahmad Tohari
Novel ini berlatar di sebuah desa kecil bernama Dukuh Paruk, yang terkenal dengan tradisi ronggengnya.
Cerita berfokus pada tokoh Srinthil, seorang gadis muda yang dipercaya sebagai penerus roh ronggeng yang dianggap sakral di desanya.
Sejak kecil, Srinthil sudah dipersiapkan untuk menjadi ronggeng, sebuah peran yang memiliki makna penting bagi identitas budaya Dukuh Paruk.
Kehadirannya dianggap mampu mengembalikan kejayaan desa yang telah lama hilang.
Namun, kehidupan Srinthil sebagai ronggeng tidaklah mudah.
Profesi ini membuatnya menjadi milik umum, di mana keperawanannya bahkan diperebutkan oleh para pria di desa.
Rasus, teman masa kecil Srinthil yang mencintainya, harus berjuang dengan perasaan cemburu dan sakit hati saat melihat gadis yang dicintainya menjadi bagian dari tradisi yang merenggut masa depannya.
Melalui kisah Srinthil dan Rasus, novel ini mengeksplorasi konflik antara tradisi dan perubahan sosial, serta menggambarkan dampak tragis dari keterikatan pada norma-norma budaya yang kaku.
Ronggeng Dukuh Paruk bukan hanya sekadar cerita tentang seorang ronggeng, tetapi juga menggambarkan kehidupan masyarakat pedesaan Indonesia pada masa lalu, dengan segala kompleksitasnya.
Novel ini memberikan wawasan mendalam tentang bagaimana sejarah, tradisi, dan perubahan sosial saling berkaitan dalam membentuk kehidupan individu dan komunitas.
Baca Juga: 10 Judul Novel yang Dijadikan Film, Sudah Nonton, Moms?
Itu dia berbagai contoh novel sejarah yang lekat dengan kerasnya perjuangan.
Mana nih yang akan Moms pilih untuk dibaca sambil bersantai?
- https://ditsmp.kemdikbud.go.id/mengulik-novel-sejarah-pengertian-hingga-struktur-penulisannya/
- https://www.usd.ac.id/fakultas/sastra/sasindo/detail.php?id=berita&noid=919
- https://penerbitdeepublish.com/novel-sejarah/
- https://www.gramedia.com/blog/rekomendasi-novel-berlatarkan-sejarah-indonesia-terbaik/
- https://katadata.co.id/intan/lifestyle/64677ce28b693/5-rekomendasi-novel-sejarah-ini-layak-dijadikan-bacaan
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.