Mengenal Jenis Ular Sapi dan Habitatnya, Apakah Berbahaya?
Ular sapi (Coelognathus radiatus) dikenal juga dengan sebutan ular tikus, tersebar di daerah tropis India hingga Nusantara.
Ular ini memiliki habitat yang meliputi hutan, perkebunan, dan daerah permukiman penduduk, serta tersebar luas mulai dari India bagian timur, Bangladesh, Nepal, hingga Indonesia.
Ular ini memakan tikus, kadal, kodok, dan kadang-kadang juga memangsa tupai, kelelawar, dan burung.
Mereka membunuh mangsanya dengan cara membelitnya kuat-kuat sampai mangsanya kehabisan napas dan mati, lalu menelannya secara utuh.
Ular sapi juga kerap kali ditemukan di pekarangan rumah atau di dekat pemukiman. Lantas, apakah ular ini berbahaya bagi manusia?
Cari tahu bersama, ya!
Baca Juga: Mengenal Jenis-Jenis Ular Derik, Punya Racun Mematikan!
Karakteristik Ular Sapi
Ular sapi memiliki karakteristik umum sebagai berikut:
Ukuran Tubuh
Ular sapi dapat mencapai panjang tubuh maksimum sekitar 2,3 meter.
Bagian atas tubuhnya biasanya berwarna cokelat muda atau cokelat kekuningan, dengan dua garis hitam yang melintasi bagian atas tubuhnya.
Perilaku
Ular ini memiliki beberapa perilaku pertahanan diri yang unik. Mereka dapat melemaskan seluruh tubuhnya, mengeluarkan bau yang tidak sedap, dan berpura-pura mati ketika merasa terancam.
Ketika diganggu, mereka akan memipihkan leher mereka, membentuk huruf "S" dengan tubuhnya, membuka mulut, dan mengayunkan kepalanya.
Pola Makan
Makanan utama ular ini meliputi tikus, kadal, kodok, dan kadang-kadang mereka juga memangsa tupai, kelelawar, dan burung.
Mereka membunuh mangsanya dengan cara membelit kuat-kuat hingga mangsanya kehabisan napas dan kemudian menelannya secara utuh.
Habitat
Ular ini dapat ditemukan dalam beragam habitat, mulai dari India timur, Bangladesh, Nepal, hingga Indonesia, termasuk Sumatera, Bangka-Belitung, Jawa, dan Kalimantan.
Mereka aktif pada siang hari dan sering ditemukan di ladang terbuka, pedesaan, dekat permukiman manusia, serta di daerah perkebunan dengan ketinggian hingga 1500 meter di atas permukaan laut.
Baca Juga: Mengenal Jenis Ular Welang, Apakah Berbahaya Bagi Manusia?
Peran Ular Sapi Dalam Rantai Makanan
Ular sapi memiliki peran yang penting dalam ekosistem sebagai konsumen sekunder.
Mereka adalah predator hewan lain, dan tikus merupakan sumber utama makanan mereka.
Dalam lingkungan alaminya, ular ini berperan dalam mengatur populasi tikus di Indonesia, dan mereka juga memangsa tupai, kelelawar, katak, kadal, serta burung.
Dengan demikian, peran ular ini sangat berarti dalam menjaga keseimbangan populasi hewan-hewan kecil dalam ekosistemnya.
Selain itu, ular sapi juga menjadi bagian dari rantai makanan sebagai sumber makanan bagi predator lain yang memangsa ular, seperti elang.
Apakah Ular Sapi Berbahaya Bagi Manusia?
Ular sapi umumnya tidak dianggap berbahaya bagi manusia karena tidak berbisa.
Namun, air liur di mulutnya mengandung bakteri sehingga dapat menyebabkan infeksi pada bekas gigitannya.
Ular ini terlihat mengintimidasi saat mengembangkan diri, namun sebenarnya merupakan ular yang tidak berbisa.
Meskipun demikian, ular ini dapat menjadi ancaman jika diganggu atau merasa terancam, karena mereka dapat memperlihatkan perilaku agresif untuk membela diri.
Ular ini juga memiliki kecenderungan untuk menggigit jika merasa terancam, meskipun gigitannya tidak berbisa, namun dapat menyebabkan infeksi.
Baca Juga: 10 Jenis Ular Sawah yang Sering Masuk Rumah, Waspada!
Apakah Ular Sapi Bisa Diperlihara?
Ular sapi umumnya tidak berbahaya bagi manusia dan dapat dipelihara.
Meskipun ular ini terlihat garang dan mudah marah ketika diganggu, mereka sebenarnya tidak berbisa.
Namun, perlu diingat bahwa air liur ular sapi mengandung bakteri sehingga dapat menyebabkan infeksi pada bekas gigitannya.
Oleh karena itu, meskipun tidak berbisa, ular sapi tetap perlu diperlakukan dengan hati-hati sebagai bagian dari ekosistem yang kompleks.
Dalam beberapa kasus, ular sapi juga dipelihara sebagai hewan peliharaan.
Meskipun demikian, penting untuk memahami kebutuhan dan perilaku alami dari ular ini sebelum memutuskan untuk memeliharanya.
Baca Juga: Ular Titanoboa, Ular Raksasa yang Pernah Hidup di Bumi
Status Konservasi
Status konservasi ular ini di Indonesia telah diklasifikasikan sebagai "risiko rendah" (least concern) oleh International Union for Conservation of Nature (IUCN) dengan nomor identifikasi 191907.
Ini menandakan bahwa populasi ular sapi di Indonesia masih stabil dan tidak menghadapi ancaman yang signifikan terhadap kelangsungan hidupnya.
Namun, perlu diperhatikan bahwa ular sapi sering diperdagangkan sebagai hewan peliharaan, dan jika perdagangan ini tidak diatur dengan baik, dapat mengancam populasi ular sapi di alam liar.
Oleh karena itu, penting untuk memastikan bahwa perdagangan ular sapi dilakukan secara bertanggung jawab dan tidak merugikan populasi ular sapi di habitat alaminya.
Dalam konteks ini, peran penting dari konservasi dan perlindungan spesies ular perlu ditingkatkan untuk memastikan kelangsungan hidup spesies ini di alam liar.
Hal ini dapat dilakukan melalui upaya-upaya seperti:
- Pengawasan perdagangan hewan liar.
- Peningkatan kesadaran masyarakat tentang pentingnya menjaga keberadaan spesies liar.
- Pengembangan program konservasi dan rehabilitasi untuk spesies yang terancam punah.
Dengan demikian, meskipun status konservasi ular ini dikategorikan sebagai risiko rendah, perlu dilakukan upaya lainnya untuk memastikan kelangsungan hidup spesies ini di alam liar.
Baca Juga: 10 Wisata Kota Tua Jakarta yang Populer, Instagrammable!
Demikian penjelasan tentang ular lanang sapi, semoga informasi ini bermanfaat, ya!
- https://opensource.petra.ac.id/~m26411101/TAcoba/identifikasi_detail.php?id=37
- https://reptile-database.reptarium.cz/species?genus=Coelognathus&species=radiatus
- https://www.thainationalparks.com/species/coelognathus-radiatus
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.