Upacara Adat Riau, Beragam dan Masih Dilestarikan!
Upacara adat Riau merupakan bagian yang tak terpisahkan dari kekayaan budaya Indonesia yang beragam.
Provinsi Riau, yang terletak di pulau Sumatera, memiliki beragam suku dan etnis yang memberikan warna khas pada setiap upacara adat yang diselenggarakan.
Upacara adat Riau bukan hanya sekadar pertunjukan seni, tetapi juga memiliki fungsi penting dalam kehidupan masyarakat.
Upacara adat ini menjadi sarana untuk memperkuat rasa persatuan dan kesatuan, melestarikan nilai-nilai budaya, dan memohon perlindungan dari Tuhan Yang Maha Esa.
Ingin tahu apa saja upacara adat Riau yang masih dilestarikan hingga kini? Simak informasinya di bawah ini.
Baca Juga: 23 Makanan Khas Riau yang Menggugah Selera, Wajib Coba!
Upacara Adat Riau
Salah satu aspek budaya yang paling menarik adalah upacara adatnya.
Upacara adat Riau mencerminkan tradisi dan nilai-nilai luhur masyarakat Melayu yang telah diwariskan turun-temurun.
Berikut ini beberapa upacara adat Riau yang bisa Moms ketahui.
1. Tradisi Tepuk Tepung Tawar
Tradisi Tepuk Tepung Tawar di Riau merupakan warisan budaya yang kaya akan makna dan simbolisme.
Dilakukan sebagai bentuk penghormatan dan rasa syukur kepada Tuhan atas segala berkah yang diberikan, ritual ini mencerminkan kebersamaan dan keharmonisan masyarakat Riau dalam menjalani kehidupan mereka.
Dengan menaburkan tepung beras putih dan mengucapkan doa-doa yang penuh harapan, tradisi ini dijadikan juga sebagai bentuk penghormatan terhadap tradisi leluhur.
Melalui prosesi yang terstruktur dan simbolis, Tradisi Tepuk Tepung Tawar menggambarkan pentingnya menjaga hubungan antargenerasi dan mempererat tali persaudaraan dalam masyarakat Riau.
Dengan penggunaan bahan-bahan alami seperti daun perenjis, beras kunyit, dan bunga rampai, ritual ini juga menunjukkan kedalaman hubungan antara manusia dengan alam.
Meskipun proses pelaksanaannya mungkin telah mengalami perubahan seiring berjalannya waktu, namun tradisi yang satu ini masih dilestarikan.
2. Upacara Menyemah Laut
Upacara adat Riau selanjutnya adalah Upacara Menyemah Laut memiliki kekhasan dan makna yang mendalam.
Upacara ini merupakan tradisi maritim yang dilakukan oleh masyarakat pesisir di Riau sebagai bentuk rasa syukur atas limpahan rezeki dari laut dan permohonan perlindungan kepada Tuhan Yang Maha Esa.
Upacara Menyemah Laut biasanya dilaksanakan pada bulan purnama atau suro, bertepatan dengan musim panen ikan.
Berbagai persiapan dilakukan dengan matang, mulai dari menyediakan sesaji, mendekorasi perahu, hingga menggelar doa bersama.
Puncak acara Upacara Menyemah Laut adalah pembacaan mantra-mantra yang sarat makna yang diiringi oleh lagu-lagu dari alat musik tradisional yang khas.
Baca Juga: 8 Pakaian Adat Riau dan Keunikannya, Elegan nan Bersahaja
3. Upacara Balimau Kasai
Tradisi adat Riau selanjutnya adalah tradisi istimewa yang dilakukan untuk menyambut bulan Ramadan bernama Upacara Balimau Kasai.
Tradisi ini, yang dilaksanakan sehari sebelum puasa, meriah dengan kehadiran masyarakat yang berkumpul untuk memasuki bulan penuh berkah.
Upacara Balimau Kasai bukan hanya sekadar perayaan, tetapi juga menjadi bentuk pembersihan diri secara spiritual bagi masyarakat.
Tradisi ini biasanya dilakukan dengan masyarakat mandi menggunakan air yang dicampur dengan limau dipercaya sebagai ritual penyucian yang penting dalam memasuki bulan suci Ramadan.
Sebelumnya, persiapan ritual ini melibatkan berbagai persiapan seperti persiapan alat, bahan, dan kunjungan ziarah ke makam tokoh setempat sebagai bentuk penghormatan.
Upacara Balimau Kasai dimulai dari minum ramuan yang dipersiapkan oleh pemimpin upacara hingga prosesi menyiramkan air kepada warga.
Pemimpin upacara, yang berjumlah lima orang dengan busana berwarna kuning, abu-abu, merah, dan hijau.
4. Upacara Belian
Tradisi Belian merupakan praktik pengobatan tradisional yang diwariskan oleh masyarakat Riau.
Tujuan utama dari upacara ini adalah untuk memohon kesembuhan atas berbagai penyakit yang dialami oleh individu.
Suku Petalangan, salah satu suku di Riau, menjalankan upacara Belian saat menghadapi berbagai kondisi sulit seperti penyakit, kesulitan melahirkan, atau musibah akibat serangan binatang buas.
Upacara ini dipandang sebagai persembahan kepada Tuhan, sebagai bentuk memohon pertolongan dan penghapusan kesusahan yang dialami oleh individu atau keluarga yang terkena musibah.
Dalam upacara Belian, seorang dukun memimpin dengan membacakan mantra-mantra yang diyakini dapat memanggil roh dan mendatangkan kesembuhan.
Tradisi Belian dapat dilakukan di rumah orang yang sakit atau di tempat yang lebih luas untuk memfasilitasi kedatangan keluarga dan sanak saudara.
Terdapat dua jenis upacara Belian, yaitu belian kocik (biasa) dan belian bose (khusus).
Jika setelah menjalani belian kocik tidak terlihat perubahan, maka dilakukanlah belian bose untuk penanganan yang lebih intensif.
5. Tradisi Merisik
Sebelum melangsungkan pernikahan, terdapat serangkaian prosesi yang wajib dilaksanakan, salah satunya tradisi Merisik.
Tradisi ini merupakan langkah awal penjajakan calon mempelai pria terhadap pihak keluarga calon mempelai wanita.
Merisik biasanya dilakukan oleh utusan keluarga pihak pria, yang umumnya adalah kerabat dekat dengan orang tua si pria.
Biasanya utusan ini sama dengan yang sebelumnya pernah ditugaskan pada prosesi "Menilik" atau "Menengok" untuk melihat sekilas keadaan calon mempelai wanita.
Dalam upacara adat Riau yang satu ini, pihak pria datang dengan rombongan yang sedikit lebih besar dibandingkan Menilik.
Kedatangan rombongan Merisik bertujuan untuk menggali informasi lebih detail mengenai calon mempelai wanita.
Biasanya, mereka akan berbincang santai dengan keluarga pihak wanita, terkadang sambil berkelakar.
Selain berbincang, para utusan ini juga akan mengamati keseharian dan perilaku calon mempelai wanita secara tidak langsung.
Baca Juga: 10 Wisata Tanjungpinang Kepulauan Riau dan Rekomendasi Hotel
Demikian itulah beberapa upacara adat Riau yang hingga kini masih dilestarikan oleh masyarakat Riau. Apakah Moms sudah mengetahui sebelumnya?
- https://jalurrempah.kemdikbud.go.id/foto/tepuk-tepung-tawar-upacara-adat-melayu-riau
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.