Gejala Tifus pada Bayi dan Tips Mengobatinya, Moms Harus Tahu!
Moms, pasti akan bingung ketika seorang bayi bisa terkena tifus? Untuk itu, cari tahu informasi tentang gejala tifus pada bayi di sini yuk, Moms!
Penyakit ini yang lebih sering dialami anak atau orang dewasa karena paparan makanan tidak sehat yang tidak terjamin kebersihannya bisa juga menyerang bayi lho, Moms!
Menurut dokter anak dari Nemours Children Hospital di Florida, Steven Dowshen, MD, tifus merupakan penyakit infeksi yang selalu ada di masyarakat mulai dari bayi hingga dewasa.
“Penyebab tifus adalah kuman Salmonella typhi. Kuman ini mudah menyebar, terutama di negara yang kondisi sanitasinya buruk,” terangnya.
Dilansir dari MayoClinic, penularan tifus pada bayi, biasanya terjadi di usia 6 bulan ke atas.
Lantaran, sudah mendapatkan makanan pendamping ASI (MPASI), yang saat pengolahan, penyajian, maupun pemberian makannya kurang diperhatikan kebersihannya.
Bahkan, Si Kecil pun bisa tertular tifus lewat orang dewasa yang membawa kuman tifus (healthy carrier).
Simak beberapa informasi mengenai tifus pada bayi, mulai dari gejala, penyebab, dan cara mengobatinya, yuk Moms.
Baca Juga: Punya Gejala Hampir Sama, Kenali Perbedaan Gejala Tifus dan DBD
Gejala Tifus pada Bayi
Menurut KidsHealth, tifus pada bayi sulit untuk teridentifikasi. Sehingga, diagnosis tifus pun tidaklah mudah. Karena, tak mudah menentukan gejala secara spesifik terutama bila demam hanya 1-2 hari.
Tapi, berikut ini beberapa gejala tifus pada bayi yang bisa diidentifikasi oleh Moms?
1. Demam pada Bayi yang Naik Turun
Gejala tifus pada bayi yang pertama adalah demam yang naik turun.
Ketika Si Kecil demam tinggi dengan suhu tubuh mencapai 39 derajat Celcius hingga 40 derajat Celsius, Moms mungkin harus khawatir.
Moms, patut curiga bila Si Kecil mengalami demam yang turun naik dalam waktu lama yaitu lebih dari 5 hari, dengan pola naik di sore atau malam hari, kemudian turun di pagi hingga siang hari.
Bila demam yang berlangsung lebih dari 7 hari dokter mungkin akan memiliki dugaan yang kuat sebagai gejala tifus.
2. Diare
Gejala tifus pada bayi yang selanjutnya adalah diare.
Si Kecil akan mengalami gangguan buang air besar baik diare ataupun kesulitan BAB. Karena, kuman menyerang saluran cerna menyebabkan gangguan penyerapan cairan sehingga terjadi diare.
Selain diare, Si Kecil yang terkena tifus mungkin akan merasakan perut kembung, ini terjadi saat kuman berkembang dan menimbulkan peradangan pada saluran pencernaan.
3. Lidah Memutih
Gejala tifus pada bayi yang selanjutnya adalah lidah memutih.
Salah satu tanda Si Kecil menderita tifus adalah lidah kotor atau lidah seperti memutih dengan ujung dan tepi kemerahan.
Jika Si Kecil terkena tifus, lidahnya akan tampak berselaput dan kotor di bagian tengah sementara bagian ujung lidah hingga tepinya masih tampak merah.
Baca Juga: 7 Obat Penurun Panas Alami dan Langkah Tepat untuk Mengompres Anak
4. Mual dan Muntah
Gejala tifus pada bayi yang selanjutnya adalah mual muntah.
Si Kecil alami mual dan muntah karena kuman berkembang biak di hati dan limpa, akibatnya terjadi pembengkakan yang menekan lambung serta menimbulkan rasa mual.
Hal tersebut kemudian memperberat gejala serta muntah pada anak.
5. Lemas
Gejala tifus pada bayi selanjutnya adalah lemas. tubuh anak akan terus melemah dari hari ke hari ketika mereka terkena tifus.
Sebab sebagian besar anak menimbulkan gejala seperti mengalami penurunan nafsu makan atau tidak mau makan.
Karena kurangnya asupan makanan membuat mereka lemas dan mudah lelah.
Akan tetapi, selain gejala di atas, ada baiknya Moms untuk mendatangi dokter untuk menegaskan diagnosis tifus semakin akurat. Satu tes yang bisa dilakukan yaitu tes widal.
Baca Juga: Penyebab Tifus pada Anak dan Penanganannya
Tips Mengobati Tifus pada Bayi
Ada beberapa hal yang bisa Moms lakukan saat bayi terkena tifus untuk membatu Si Kecil selama demam hingga dalam proses pemulihan. Berikut ulasannya.
1. Beri Obat Sesuai Dosis
Tips mengobati tifus pada bayi yang pertama adalah beri obat sesuai dosis. Setelah dokter memastikan bayi mengidap tifus dan meresepkan obat, berikan dosis obat sesuai anjuran dari dokter.
Selain itu, obat harus diberikan sesuai dengan rekomendasi waktu pemberian. Biasanya, obat harus dihabiskan selama dua hingga tiga minggu.
Setelah mendapatkan obat sesuai rekomendasi dokter, Moms jangan memberikan obat selain yang telah diresepkan, ya.
Ini karena resep dari dokter akan memastikan bahwa bayi mendapatkan jenis obat dan dosis obat yang tepat, salah satunya berdasarkan usia dan berat badan Si Kecil.
Sangat penting untuk memastikan bahwa bayi diberikan antibiotik hingga habis sesuai dosis. Pemberian antibiotik diharapkan dapat membunuh bakteri hingga tidak bisa lagi berkembang biak di dalam tubuh.
2. Beri Makanan dan Cairan yang Cukup
Tips mengobati tifus pada bayi yang selanjutnya adalah beri makanan dan cairan yang cukup.
Saat terkena tifus, Si Kecil akan kehilangan banyak cairan karena banyaknya keringat, muntah, dan diare. Jadi, Moms harus memastikan bayi cukup cairan saat tifus.
Selain dari ASI atau susu formula, dokter juga biasanya akan merekomendasikan oralit atau larutan rehidrasi oral untuk menggantikan cairan yang hilang.
Meskipun bayi mungkin kehilangan nafsu makan, penting baginya untuk tetap mendapatkan asupan nutrisi dari makanan. Ini agar Si Kecil tetap memiliki energi dan untuk mempercepat proses pemulihannya.
Jika bayi masih disusui, berikan ASI sesering mungkin atau biarkan menyusu selama mungkin. Untuk balita, makanan harus dibagi menjadi beberapa porsi yang lebih kecil dan diberikan sepanjang hari.
3. Istirahat dan Jaga Kebersihan Badan
Tips mengobati tifus pada bayi yang selanjutnya adalah pastikan Si Kecil istirahat dengan cukup dan jaga kebersihan.
Bayi yang sedang terkena tifus perlu banyak istirahat dari demam sampai gejalanya benar-benar hilang.
Ini akan membantu tubuh menjadi kuat lebih cepat. Energi yang biasa digunakan untuk beraktivitas akan beralih saat masa-masa pemulihan.
Jika Moms tidak ingin terlalu sering memandikan bayi saat tifus, kebersihan badan Si Kecil harus tetap terjaga.
Caranya, Moms bisa mengelap badan Si Kecil dengan lap atau spons khusus agar menambah kesegaran Si Kecil selama sakit.
Jangan lupa untuk terus mengganti bajunya selama demam dan masa pemulihan.
Baca Juga: Anak Rewel dan Panas, Apakah Ini Tanda-tanda Tifus atau Demam?
Langkah Mencegah Tifus pada Bayi
Di samping itu, Moms pun bisa melajukan beberapa langkah efektif untuk mencegah tifus pada bayi, yaitu :
1. Menjaga Kebersihan Air
Cara mencegah tifus pada bayi yang pertama adalah selalu gunakan air bersih. Pastikan Moms dan keluarga selalu mengkonsumsi dan menggunakan air bersih.
Moms, ada baiknya untuk merebus atau disenfektan air yang akan digunakan untuk minum, mencuci, makanan, membuat es, atau menyikat gigi.
Bahkan, ada baiknya juga untuk minum hanya air dari botolan tetapi bersihkan luar kaleng atau botol sebelum minum langsung.
Sebab, air yang tercemar dan tidak bersih bisa memicu hadirnya berbagai penyakit untuk Si Kecil.
Mandikan Si Kecil setiap hari dengan air bersih untuk menjauhkannya kuman.
2. Masak Semua Makanan
Cara mencegah tifus pada bayi yang selanjutnya adalah menghindari makanan mentah.
Hindari buah dan sayuran mentah yang tidak dikupas. Meski sudah dicuci, bisa saja air untuk mencuci sudah terkontaminasi.
Terutama makanan seperti selada dan buah-buahan seperti beri yang tidak bisa dikupas.
Menurut dokter bersertifikat sekaligus konsultan kesehatan, Dr.Charles Davis, MD, PhD, masak semua makanan yang hendak dikonsumsi secara sepenuhnya.
“Sebagai gantinya, sajikan makanan kemasan atau makanan yang baru dimasak dan disajikan secara fresh. Hindari makanan mentah, buah-buahan, serta sayuran mentah, yang mungkin dicuci air yang terkontaminasi,” ujarnya.
Pisang, alpukat, dan jeruk membuat pilihan yang lebih baik, tetapi pastikan Moms mengupasnya sendiri.
3. Selalu Cuci Tangan
Kemudian, seluruh keluarga juga harus mempraktikkan gaya hidup sehat dengan selalu mencuci tangan secara menyeluruh dengan air yang bersih.
Terapkan gaya hidup sehat dengan mencuci tangan menggunakan sabun sebelum makan, sebelum memasak, sebelum memberi makan bayi, setelah menggunakan toilet, setelah menyentuh hewan peliharaan, dan setelah mengganti popok bayi.
Bila tidak ada sabun, Moms bisa menyediakan pembersih tangan berbahan dasar alkohol.
Baca Juga: 5 Cara Mengatasi Diare Pada Bayi
4. Pemberian Vaksin
Cara mencegah tifus pada bayi yang selanjutnya adalah memberi vaksin.
Biasanya dokter akan merekomendasikan vaksin pencegahan tifus pada bayi usia 9-12 bulan. Dua injeksi booster diberikan dalam rentang dua tahun, antara 4 dan 6 tahun.
Meski begitu, vaksin tifus bukanlah vaksinasi anak secara rutin. Jika bayi akan bepergian ke daerah di mana demam tifus sering terjadi, Moms harus meminta vaksin kepada dokter.
Anak-anak harus divaksinasi setidaknya 1 hingga 2 minggu sebelum bepergian.
Konsorsium Percepatan Vaksin Tifoid (TyVAC) yang mencakup para peneliti dari Universitas Oxford, Fakultas Kedokteran Universitas Maryland, dan PATH telah menyelesaikan studi lapangan besar di Nepal dan menerbitkan analisis sementara di New England Journal of Medicine.
Penelitian yang melibatkan 20.000 anak berusia 9 bulan hingga 16 tahun ini menunjukkan bahwa vaksin tifus berfungsi seperti seharusnya.
Menurut Andrew Pollard, Profesor Infeksi dan Kekebalan Anak di Departemen Pediatri Oxford University, hasil ini menunjukkan bahwa dosis tunggal TCV aman, imunogenik, dan efektif.
“Ini memberi bukti jelas bahwa vaksinasi akan membantu upaya untuk mengendalikan penyakit serius ini dan merupakan dukungan kuat dari kebijakan WHO untuk implementasi vaksin,” ujarnya.
5. Beri Nutrisi yang Tepat
Cara mencegah tifus pada bayi yang selanjutnya adalah beri nutrisi yang tepat.
Tidak ada bukti bahwa tifus bisa ditularkan melalui ASI. Oleh karena itu, teruslah menyusui bayi sesering mungkin.
Jika Si Kecil sudah masuk usia 6 bulan, berikan makanan yang bervariasi dan sehat yang mencakup protein, produk susu, buah-buahan, dan sayuran setiap kali makan.
Hindari memberi makan junk food atau makanan yang tidak jelas nutrisinya.
Memberi nutrisi yang tepat dengan memasaknya sendiri akan membangun imunitas agar Si Kecil tidak cepat sakit dan terpapar bakteri yang akan merugikan tubuh.
Itulah beberapa informasi mengenai tifus pada bayi, muladi gejala tifus pada bayi yang perlu Moms waspadai.
Untuk menghindari tifus pada bayi, Moms juga dapat melakukan tiga langkah di atas. Selamat mencoba!
- https://kidshealth.org/en/parents/typhoid.html
- https://www.sciencedaily.com/releases/2019/12/191204170347.htm
- https://www.vinmec.com/en/news/health-news/obstetrics-gynecology-and-assisted-reproductive-technologies-art/signs-of-typhus-in-babies/
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.