Waspada Moms, Ini 3 Permainan di Playground yang Berpotensi Bikin Anak Cedera
Meski didesain untuk membuat keriaan pada anak-anak, faktanya playground bukanlah tempat yang seratus persen aman untuk anak-anak. Banyak kecelakaan terjadi di playground dan kasus yang paling sering terjadi adalah jatuh.
Bahkan di Amerika, setiap tahunnya ada lebih dari 200.000 kasus di mana anak-anak dirawat di ruang gawat darurat karena kecelakaan di playground.
Memang, beberapa penelitian sampai pada kesimpulan bahwa minimnya pengawasan orang dewasa menjadi faktor dalam hampir setengah dari semua cedera saat bermain di playground. Terlalu banyak orang tua yang menganggap playground sebagai pengasuh anak, dan merasa aman membiarkan anak-anak sendirian di sana.
Padahal, itu anggapan yang sama sekali salah. Tanpa pengawasan, anak di bawah 5 tahun sangat mungkin untuk memainkan peralatan yang sesungguhnya dirancang untuk anak usia sekolah. Demikian kesimpulan Susan Hudson, Ph.D., direktur pendidikan pada National Program for Playground Safety di Cedar Falls, Iowa.
Bukan berarti Si Kecil harus dilarang bermain di playground, ya, Moms. Tapi, Moms perlu meningkatkan kewaspadaan dan memastikan sisi keamanan Si Kecil saat bermain di playground.
Dilansir dari parents.com, berikut jenis permainan di playground yang perlu Moms waspadai karena berpotensi dapat menyebabkan cedera pada Si Kecil.
Baca Juga: Awas! Anak Bisa Tertular Penyakit dari Playground Umum Akibat Hal Ini
1. Ayunan
Foto: pixabay.com
Ayunan adalah permainan di playground yang menjadi penyebab cedera paling banyak. Penyebabnya, Si Kecil main ayunan telalu kencang, terlalu tinggi, jatuh dari ayunan, atau bahkan tertabrak oleh anak lain yang sedang bermain ayunan.
Jadi, pastikan Si Kecil memainkan ayunan dengan sewajarnya, tidak mengayun terlalu tinggi atau cepat, dan ajari ia untuk tidak berada di sekitar ayunan yang sedang dimainkan oleh anak lain.
2. Perosotan
Foto: pixabay.com
Perosotoan juga ternyata merupakan permainan di playground yang bisa menimbulkan cedera pada Si Kecil. Apa yang menyebabkan perosotan berbahaya? Yang pertama adalah jika perosotan terbuat dari plastik atau fiber, dan terdapat retak di area yang dilalui anak-anak. Retak ini bisa 'menjepit' kulit si kecil, atau menyebabkan luka gores.
Risiko cedera lainnya adalah jatuh saat mendarat. Lebih dari dua pertiga cedera terjadi ketika anak-anak terjatuh dari peralatan bermain, akibat bahan bantalan yang tidak tepat.
Artinya, Si Kecil mendarat di tempat yang keras, menyebabkan terjadinya benturan yang menyebabkan cedera.
Solusinya, pastikan perosotan (dan peralatan lain yang berpotensi Si Kecil akan menjatuhkan diri dari atas sana) memiliki alas atau bantalan yang empuk sebagai tempat pendaratan.
Baca Juga: 7 Situasi yang Harus Siap Dihadapi Orang Tua Ketika Mengajak Anak ke Playground Umum
3. Monkey Bar
Foto: pixabay.com
Monkey bar atau permainan lain yang tinggi memberi sensasi menyenangkan pada anak-anak. Tapi ternyata, permainan di playground satu ini juga berpotensi menimbulkan cedera lho Moms.
Mereka akan sangat menyukai sensasi melayang atau terbang saat berjalan atau bergantungan pada permainan jenis ini. Padahal, sebuah studi baru-baru ini menemukan bahwa permainan yang memiliki tinggi di atas 2,5 meter, memiliki potensi mencederai Si Kecil tiga kali lipat dibandingkan permainan lain yang tingginya tidak mencapai 250 cm.
Jatuh dari peralatan bermain setinggi 3 meter efeknya sama seperti jatuh dari lantai dua, lho. Pastikan peralatan bermain untuk anak memiliki tinggi tidak lebih dari 180 cm untuk anak-anak prasekolah dan 250 cm untuk anak-anak usia sekolah.
Baca Juga: Serunya Nonton Pertunjukan Wheel of Death dan Bermain di Blocks Playground Bersama Si Kecil
Meski demikian, Moms tak perlu menjadi overprotective pada Si Kecil, ya. Cukup berikan pengawasan yang lebih saat Si Kecil bermain di playground.
Dan jika memang diperlukan, lindungi Si Kecil dengan safety kits seperti pelindung siku dan pelindung lutut saat ia bermain dengan permainan di playground, terutama playground yang berada di luar ruangan.
(VAN)
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.