3 Komplikasi Filariasis Jika Penyakit Ini Tidak Ditangani Cepat
Moms, simak komplikasi filariasis yang bisa terjadi apabila Moms tidak menangani penyakit ini dengan cepat.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah mengidentifikasi filariasis limfatik sebagai penyebab utama kecacatan di seluruh dunia, dengan sekitar 40 juta orang yang terkena dampak penyakit.
Di Indonesia sendiri, tercatat lebih dari 14.932 penderita kasus filariasis kronis yang tersebar di 418 kota/kabupaten di 34 provinsi, berdasarkan data dari depkes.go.id.
Sekda Musi Banyuasin Drs. Sohan Majid, menjelaskan bahwa komplikasi filariasis merupakan kondisi serius yang menjadi masalah besar di daerah Musi Banyuasin maupun di Indonesia secara umum.
"Filariasis merupakan penyakit yang serius di dunia maupun di Kabupaten Musi Banyuasin. Oleh karena itu, tidak ada pilihan harus serius diatasi, terlebih sektor kesehatan dan pendidikan adalah prioritas untuk mewujudkan Permata Muba 2017," ujar Drs. Sohan Majid pada tempo.co.
Sebenarnya, apakah penyakit ini begitu parah hingga mendapat perhatian khusus baik dari menteri kesehatan Indonesia, maupun organisasi kesehatan dunia?
Dilansir dari World Health Organization (WHO), berikut adalah komplikasi filariasis yang dapat terjadi jika penyakit yang biasa dikenal dengan kaki gajah ini tidak segera ditangani.
Baca Juga: Ketahui Tempat Nyamuk Demam Berdarah Bersarang dan Cara Membasminya
1. Cacat Permanen
Foto : miro.medium.com
Ketika filariasis berkembang menjadi kondisi kronis, penyakit ini bisa menyebabkan pembengkakan pada tungkai, lengan, payudara, atau testis.
Selain itu, terjadi juga penebalan kulit atau jaringan dan hal tersebut menjadi kondisi yang permanen tidak dapat disembuhkan.
Orang yang sudah masuk dalam kondisi komplikasi filariasis ini tidak dapat lagi menggerakan kakinya dan menjadi cacat permanen.
2. Infeksi
Foto : who.int
Sistem getah bening bertugas menjaga keseimbangan cairan tubuh dan melawan infeksi. Jika getah bening mengalami peradangan akibat komplikasi filariasis maka tugasnya pun dapat terganggu, sehingga ada kemungkinan tubuh menjadi lebih mudah terpapar infeksi.
Baca Juga: Jangan sampai Terkecoh, Yuk Kenali 6 Gejala Penyakit DBD pada Anak
3. Psikologi Terganggu
Foto : who.int
Kelainan bentuk tubuh yang disebabkan komplikasi filariasis ini dapat menyebabkan depresi berlebihan hingga kesehatan mental yang terganggu. Terlebih jika seseorang sampai cacat permanen dan bagian tubuh yang terinfeksi tidak dapat berfungsi baik kembali.
Selain itu, dampak dari filariasis lainnya adalah kehilangan pekerjaan, meningkatnya biaya pengobatan untuk pasien filariasis, dan berujung pada kondisi ekonomi yang mengkhawatirkan.
Pencegahan Filariasis
Foto : news.stlpublicradio.org
Maka dari itu, WHO berusaha menanggulangi penyakit ini dengan cara menghentikan penyebaran infeksi melalui perawatan tahunan berskala besar dari semua orang yang memenuhi syarat di suatu daerah atau wilayah di mana infeksi paling banyak terjadi.
Selain itu, WHO juga berusaha mengurangi penderitaan yang disebabkan oleh komplikasi limfatik filariasis melalui penyediaan paket perawatan dasar yang direkomendasikan.
Kementerian kesehatan Indonesia pun juga ikut mengusahakan agar kaki gajah tidak lagi mewabah di Indonesia. Mereka melakukan 2 hal penting yaitu:
- Pemberian Obat Pencegahan Masal (POPM) Filariasis di daerah endemis sekali setahun selama 5 tahun berturut-turut. Obat yang dipakai yaitu DEC (Diethylcarbamazine Citrate) dikombinasikan dengan Albendazole.
- Mencegah dan membatasi kecacatan dengan penatalaksanaan kasus filariasis mandiri.
Nah, itulah penjelasan tentang komplikasi filariasis yang bisa terjadi jika terlambat ditangani beserta dengan pencegahannya. Jadi, segera ditangani, ya!
Baca Juga: 3 Jenis Makanan yang Perlu Dihindari Saat Terkena Malaria
(DH/DIN)
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.