4 Alasan Pentingnya Membatasi Si Kecil Mengonsumsi Media Digital
Media dalam berbagai bentuk, termasuk TV, komputer, dan telepon genggam bisa berdampak pada bagaimana anak merasa, belajar, berpikir, dan bertindak. Meski begitu, orang tua tetap menjadi pengaruh terbesar dalam proses perkembangannya.
“Parenting di era modern sama sekali tidak mudah. Jika dulu tantangannya hanya pada membuat anak mengonsumsi sayur, tidur tepat waktu, dan mengerjaan pekerjaan rumah, sekarang ada satu tambahan lagi. Tantangan tersebut adalah mengenai navigasi teknologi,” ujar Nick Shaw, general manager di Norton Eropa.
Banyak orang tua yang menyerahkan pendidikan anak masa dini kepada media digital. Padahal, dikutip dari situs resmi Healthy Children, banyak aplikasi pada perangkat elektronik yang memiliki label edukasi.
Namun, tidak terdapat bukti efektif dan justru tidak mendukung anak dalam belajar. Kebanyakan aplikasi edukasi hanya menargetkan keterampilan hapalan seperti huruf dan bentuk. Padahal, keterampilan ini hanya satu bagian dari kesiapan Si Kecil masuk ke masa sekolah.
Jika tidak diperhatikan dengan baik, penggunaan media digital justru bisa menghambat pembelajaran Si Kecil. Oleh karena itu, sangat penting untuk membatasi konsumsi media digital saat Si Kecil masih dalam usia perkembangan maksimal yang penting.
Baca Juga: Sering Main Gadget, Waspada Bahaya Sinar Biru dari Layar
4 Alasan Mengapa Konsumsi Media Digital Perlu Moms Batasi
Adapun empat alasan yang menjadikan konsumsi media digital sangat perlu dibatasi.
1. Tidak Cukup Tidur
Foto: sciencesensei.com
Anak yang banyak memiliki atau menggunakan media digital seperti TV, komputer, dan telepon genggam di dalam kamarnya memiliki kemungkinan tidur larut malam.
Ini akan mengakibatkan Si Kecil kekurangan waktu tidur. Bahkan, dari usia bayi, jika sudah kelebihan stimulasi oleh layar akan kehilangan waktu tidur yang penting untuk pertumbuhannya.
2. Keterlambatan dalam Belajar dan Keterampilan Sosial
Foto: amazonaws.com
Anak yang terlalu banyak menonton TV di usia penting (1-3 tahun) semasa sebelum sekolah akan menunjukkan keterlambatan dalam kemampuan untuk memperhatikan, berpikir, berbahasa, dan keterampilan sosial.
Salah satu alasan mengapa terjadi keterlambatan tersebut bisa jadi karena mereka kekurangan interaksi sosial dengan orang tua dan anggota keluarga lainnya.
Orang tua yang membiarkan televisi terus menyala atau sibuk dengan media diitalnya sendiri akan kehilangan kesempatan berharga untuk berinteraksi dengan anak dimana ini adalah proses penting dalam pembelajaran.
Baca Juga: Duh! 70 Persen Orang Tua Memilih Gadget Dibanding Ngobrol dengan Anak
3. Obesitas
Foto: a.william-reed.com
Penggunaan media yang terlalu berlebihan memiliki hubungan dengan kenaikan bobot tubuh anak dan memiliki risiko mengalami obesitas. Iklan di televisi terkait makanan juga memiliki pengaruh pada obesitas.
Iklan makanan yang terus menerus ditonton Si Kecil akan memunculkan keinginan untuk mendapatkan makanan tersebut.
Selain itu, kebanyakan anak yang menggunakan media digital secara berlebih memiliki kecendrungan malas untuk melakukan aktivitas fisik seperti bermain dan berolahraga.
Baca Juga: Ketahui Plus Minus Gadget Bagi Perkembangan Anak dan Durasi Pemakaian Sesuai Usia
4. Permasalahan Sikap
Foto: ameliaspicks.com
Konten di media digital masa kini banyak mempertontonkan kekerasan dimana ini bisa berkontribusi pada permasalah sikap anak.
Pengaruhnya, anak bisa menjadi pribadi yang takut dan bingung akan apa yang mereka lihat atau justru mengikuti karakter yang dipertontonkan. Ini tentu akan membawa dampak buruk bagi kehidupan Si Kecil ke depannya.
Pada intinya, menggunakan media digital tidak dilarang. Menggunakan media digital secukupnya tidak akan memberikan dampak buruk bagi tumbuh kembang anak.
Baca Juga: 3 Tanda Mudah Mengetahui dan Membedakan Balita yang Kecanduan Gadget dan Tidak
Yang terpenting, orang tua harus berperan aktif untuk membatasi konsumsi media digital Si Kecil. Tujuannya agar anak lebih banyak melakukan interaksi langsung yang baik untuk perkembangannya.
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.