4 Cara Membesarkan Balita Dengan Citra Diri Positif

Dengan standar kecantikan media yang tidak realistis serta budaya masyarakat yang saat ini lebih menekankan pentingnya penampilan fisik, apakah Moms tidak khawatir dengan dampaknya terhadap perkembangan balita kelak?

Sudahkah Moms mencoba membesarkan balita dengan citra diri positif atau body positive?

Sebuah survey oleh Common Sense Media menunjukkan hasil mengejutkan, dimana anak berusia 3 tahun ternyata sudah bisa merasa rendah diri karena bentuk tubuhnya.

Bukan hanya anak perempuan, 1/3 anak laki-laki juga ternyata memiliki gangguan makan seperti anorexia, bulimia, dan binge eating karena tidak suka dengan bentuk tubuhnya.

Berita baiknya, survey yang sama menunjukkan bahwa orang tua berperan penting dalam membentuk pemikiran dan perasaan anak tentang tubuh serta citra diri.

Moms, mau tahu bagaimana caranya membesarkan balita dengan citra diri positif?

Baca Juga : Layak Dicontoh, 7 Cara Efektif Membesarkan Anak Bahagia Ala Orang Tua Belanda

Berikan Pujian Yang Tidak Berhubungan Dengan Penampilan Fisik

rd.com

Tidak ada yang salah dengan memberikan pujian cantik atau ganteng pada buah hati, tapi akan lebih baik kalau Moms mulai memperluas jenis pujian.

Tumbuhkan citra diri positif dan rasa percaya diri balita dengan lebih sering memberikan pujian untuk hal yang tidak berhubungan dengan penampilan fisik, seperti:

1. Kepribadian yang baik: “Moms senang sekali, karena kamu selalu berbicara dengan sopan pada kakek dan nenek.”

2. Pencapaian: “Anak Moms pintar ya, sudah bisa main sepeda sendiri tanpa dipegangi.”

3. Keunikan: ”Menurut Moms, gaya menggambar kamu yang penuh warna itu sangat bagus.”

Saat Moms memberikan contoh seperti ini, balita akan tumbuh dengan pola pikir positif bahwa setiap manusia memiliki kelebihan dan tidak bisa dinilai hanya dari penampilan fisik saja.

Fokus Pada Kepribadian dan Perilaku Positif

emaze.com

Saat berbicara dengan anak tentang artis, anggota keluarga, teman, atau bahkan tokoh dalam cerita, biasakan untuk fokus pada kebaikan, bakat, kepribadian, dan perilaku positif mereka.

Daripada mengatakan “Dia terlihat cantik dengan rambut panjang dan kulit seputih salju” coba ganti dengan “Dia pandai sekali menari, pasti itu karena dia sangat rajin berlatih” atau “Dia sungguh baik hati, mau menolong temannya yang sedang kesulitan.”

Baca Juga : Manfaat Memeluk Anak Setiap Hari yang Wajib Orang Tua Ketahui

Tidak Menggunakan Bahasa Yang Merendahkan

twopointsforhonesty.com

Sadar tidak Moms, kalau kita seringkali memberikan komentar fisik yang bernada merendahkan orang lain atau diri sendiri di hadapan balita?

Sebelum balita meniru perilaku ini, Moms perlu menghindari penggunaan kalimat yang mengesankan kalau seseorang akan merasa lebih bahagia dan lebih baik saat memiliki penampilan fisik tertentu.

Ajak semua anggota keluarga untuk berempati pada semua orang terlepas dari penampilan fisiknya.

Tekankan bahwa perilaku mencemooh atau menghina orang lain karena berat atau bentuk tubuh itu bisa menyakiti perasaan, dan tidak boleh dilakukan walaupun niatnya hanya untuk bercanda.

Prioritaskan Kesehatan Bukan Bentuk Tubuh

excitingorbits.com

Menurut sebuah studi yang dipublikasi dalam jurnal Obesity Research, tekanan dan stigma sosial membuat anak usia balita sudah memiliki pola pikir bahwa orang bertubuh gemuk itu jelek dan derajatnya lebih rendah.

Untuk itu, Moms perlu memberikan pengertian bahwa manusia diciptakan dengan bentuk tubuh yang berbeda-beda dan semua sama baiknya. Tubuh langsing tidak selalu sehat dan tubuh gemuk belum tentu tidak sehat.

Pendekatan terbaik untuk membesarkan balita dengan citra diri positif adalah dengan mengajaknya menjalankan gaya hidup sehat secara menyenangkan.

Balita dengan citra diri positif akan tumbuh menjadi pribadi yang berempati, percaya diri, serta lebih bahagia. Nah apakah selama ini Moms sudah memberikan contoh yang positif pada si kecil?

(WA)