5 Do's & Don'ts Saat Melakukan Yoga Bersama Bayi

Yoga menawarkan lebih dari sekadar aktivitas menyenangkan untuk Si Kecil.

Ada penelitian yang menghubungkan yoga bersama bayi dengan asma, sindrom iritasi usus, ADHD, dan autisme.

“Aktivitas yang melibatkan tubuh dan pikiran (seperti halnya yoga) dapat sangat membantu untuk berbagai kondisi yang diperburuk oleh stres dan kecemasan, termasuk untuk menangani stres dan kecemasan itu sendiri,” kata Gurjeet Birdee, MD, seorang dokter anak dan asisten profesor spesialisasi penyakit dalam dan pediatri di Vanderbilt University Medical Center, di Nashville, seperti dikutip dari Parents.com.

Baca Juga : Bantu Anak Memilih Olahraga yang Tepat Untuknya dengan 5 Cara Ini!

Meskipun begitu, ada beberapa hal penting yang perlu Moms perhatikan dalam melakukan yoga bersama Si Kecil.

Berikut merupakan beberapa aturan yoga bersama bayi yang harus Moms terapkan dan hindari.

DO: Menopang Kepala Bayi Selama Yoga

foto: jellybellypt.com

Bayi belum memiliki kendali yang memadai untuk menopang kepalanya sendiri sampai berusia sekitar 6 bulan.

Selain itu, ubun-ubun bayi juga masih rawan di sepanjang bulan-bulan awal kelahiran.

Oleh karena itu, sangat disarankan bagi Moms untuk memastikan bahwa kepala si kecil ditopang dengan baik selama melakukan yoga.

DON’T: Melakukan Yoga Terlalu Dini Pasca Melahirkan

foto: yogajournal.com

Peregangan yoga bersama bayi dapat menjadi cara yang bagus untuk membantu memulihkan kesehatan tubuh Moms.

Yoga bisa melemaskan otot-otot Moms yang tegang, menenangkan saraf, dan dengan lembut membangun kembali kekuatan di dasar panggul dan otot perut.

Namun aktivitas ini juga bisa berbahaya jika dilakukan ketika tubuh Moms belum benar-benar pulih pasca persalinan.

Bukan hanya fisik, Moms juga perlu waktu untuk menyembuhkan dan memproses semua perubahan hormon postpartum sebelum mulai latihan yoga bersama bayi.

DO: Perlahan dan Dalam Waktu Singkat

foto: pregnancyandbaby.com

Secara umum, semakin muda usia Si Kecil, semakin ringan dan lambat gerakan yoga yang seharusnya Moms lakukan.

Sekitar 5 persen bayi memiliki persendian hipermobile atau rapat, sehingga peregangan yang terlalu ekstrem dapat menyebabkan risiko cedera otot dan persendian. Sebagaimana disampaikan oleh Dr. Eric Small, asisten profesor klinis pediatri di Mt. Sinai Medical School di New York City kepada Livescience.com.

Dr. Small juga merekomendasikan agar yoga bersama bayi hanya dilakukan selama 15 hingga 20 menit.

DON’T: Melakukan Pose Ekstrem yang Membahayakan Moms

foto: freespirit-yoga.ca

Jika Moms pernah menjalani diastatis rectic atau melahirkan secara caesar, maka Moms harus ekstra hati-hati dalam memilih pose yoga yang akan dilakukan bersama bayi.

Bahkan meskipun dokter memberikan lampu hijau untuk berolahraga, jangan buru-buru kembali melakukan yoga dan aktivitas fisik lainnya seperti yang Moms lakukan sebelum hamil dan melahirkan.

Pose kobra, malasana, deep twist, bow pose, dan hanumanasana (split) dapat meningkatkan risiko luka bekas caesar terbuka kembali.

Jadi, sambil menunggu bekas luka Moms sembuh sepenuhnya, sangat disarankan untuk melakukan pose-pose dengan regangan yang tidak terlalu ekstrem, misalnya child pose.

Baca Juga : Trik agar Anak Tidak Malas Olahraga

DO: Menenangkan bayi Sebelum Memulai Latihan

foto: todaysparent.com

“Untuk menghindari gangguan, pastikan bayi sudah menyusu dan berganti popok sebelum mulai melakukan yoga," ujar Helen Garabedian, pendiri Itsy Bitsy Yoga di Sudbury, sekaligus seorang pendidik perkembangan bayi bersertifikat di Massacutes, seperti dikutip dari Fitpregnancy.com.

Menurut Helen, letakkan selimut lembut di atas matras yoga untuknya.

Setelah itu, lakukan pemanasan dengan menggendong bayi dengan leher dan kepala disangga dan menarilah di sekeliling ruangan bersamanya selama lima hingga sepuluh menit.

Itulah beberapa aturan dasar melakukan yoga bersama bayi. Sudahkah Moms menerapkannya?

(RGW/CAR)