26 Februari 2024

7+ Cara Mudah Membangunkan Anak Sahur agar Tidak Ngambek

Cara membangunkan bisa memengaruhi mood Si Kecil saat menjalankan puasa, lho!

Membangunkan anak sahur memang jadi tantangan tersendiri bagi orang tua, karena jam sahur adalah saat di mana Si Kecil sedang terlelap tanpa bisa diganggu. Tapi, Moms tetap harus membangunkannya untuk sahur untuk membiasakannya berpuasa.

Cara Moms membangunkan sahur akan menentukan mood Si Kecil dalam menjalani puasanya hari itu.

Salah membangunkan sahur, bisa-bisa Si Kecil malah cranky dan tidak mau sahur.

Sebaiknya, jika cara Moms membangunkan menyenangkan, Si Kecil pun akan bangun dengan lebih happy dan penuh semangat.

Baca Juga: 5 Resep Ayam Bacem Gurih untuk Santap Sahur

Tips Membangunkan Anak Sahur

Yuk coba beberapa cara mudah bangunkan anak sahur agar ia tidak ngambek!

1. Atur Jam Tidur

Anak Sulit Tidur
Foto: Anak Sulit Tidur (Nationaleczema.org)

Jam tidur memang jadi kunci utama dalam membangunkan anak sahur.

Semakin malam Si Kecil tidur, akan semakin susah juga untuk membangunkannya sahur.

Nah, Moms sebaiknya mengajak ia tidur lebih cepat dari biasanya. Setelah tarawih selesai, sekitar pukul 20.30, Moms bisa langsung mengajaknya tidur.

Dilansir dari Sleep Foundation, berikut adalah durasi tidur yang sebaiknya diterapkan oleh anak:

  • 3-5 tahun: 10-13 jam
  • 6-13 tahun: 9-11 jam
  • 14-17 tahun: 8-10 jam

Selain itu, Moms juga perlu memperhatikan kualitas tidur Si Kecil. Pastikan kamar tidurnya cukup nyaman dan gelap untuk membantu Si Kecil tidur lebih nyenyak.

Hindari memberikan makanan atau minuman yang mengandung kafein atau gula berlebihan sebelum tidur.

Kafein dan gula dapat memicu kelebihan energi pada anak sehingga sulit untuk tidur.

Dengan mengatur jam tidur dan memperhatikan kualitas tidurnya, Si Kecil akan lebih segar dan siap untuk menjalani ibadah puasa dan sahur di pagi harinya.

Baca Juga: 7 Langkah Melatih Anak Berpuasa Menurut Islam, Coba Yuk!

2. Batasi Gadget

Setelah Si Kecil berada di tempat tidur, pastikan Ia betul-betul tidur.

Jangan sampai ia malah keasyikan main gadget dan jadi tidur lebih malam dari biasanya.

Hal ini bisa berdampak pada kualitas tidur dan kesiapan Si Kecil untuk bangun sahur di pagi harinya.

Sebaiknya Moms memastikan bahwa gadget atau perangkat elektronik lainnya sudah dimatikan sebelum Si Kecil tidur.

Jika memang Si Kecil suka bercerita atau mengobrol sebelum tidur, Moms bisa meluangkan waktu beberapa menit untuk berbincang dengannya sebelum mematikan lampu dan meninggalkannya tidur.

Hal ini akan membantu Si Kecil merasa lebih tenang dan nyaman, sehingga ia dapat tidur dengan lebih mudah.

Dengan memperhatikan hal-hal tersebut, Moms dapat membantu Si Kecil untuk mempersiapkan tubuhnya dalam menjalankan ibadah puasa dengan lebih baik.

3. Buat Morning Routine Baru

Memasak dengan Anak
Foto: Memasak dengan Anak (Orami Photo Stock)

Selama puasa, Moms sebaiknya membuat rutinitas pagi hari yang baru. Misalnya, bangun pukul 03.00, masak menu sahur, sahur bersama, salat subuh, lalu mengaji.

Jika masih ada waktu, Moms bisa menyisipkan jadwal tidur sebentar agar Si Kecil lebih segar saat bangun untuk sekolah.

Menjaga jadwal rutin ini juga dapat membantu Si Kecil terbiasa dengan pola hidup sehat dan teratur, yang akan sangat bermanfaat bagi kesehatannya di masa depan.

Selain itu, Moms juga perlu memperhatikan jenis makanan yang diberikan pada saat sahur.

Pastikan menu sahur mengandung nutrisi yang cukup, seperti karbohidrat kompleks, protein, dan serat.

Nutrisi yang tepat dapat membantu menjaga energi dan kesehatan Si Kecil selama berpuasa.

Dengan memperhatikan pola tidur, pola makan, dan rutinitas harian, Moms dapat membantu Si Kecil menjalani ibadah puasa dengan lebih lancar dan menyenangkan.

4. Beri Bocoran Menu Sahur

Agar tertarik ikut sahur, Moms dapat memberikan bocoran menu sahur kesukaan Si Kecil sejak malam sebelumnya.

Itu akan membuat Si Kecil tidur cepat dan semangat bangun karena akan menyantap hidangan kesukaan.

Selain itu, Moms juga dapat mengajak Si Kecil untuk memilih menu sahur bersama-sama.

Hal ini dapat membuat Si Kecil merasa lebih bersemangat untuk mengonsumsi makanan yang ia pilih sendiri.

Moms juga dapat mengajak Si Kecil untuk membantu mempersiapkan menu sahur, seperti mencuci sayuran atau mengaduk adonan.

Hal ini tidak hanya dapat meningkatkan minat Si Kecil untuk ikut sahur, tetapi juga dapat membangun rasa tanggung jawab dan kemandirian pada diri Si Kecil.

Dengan memberikan dukungan dan membangun semangat pada Si Kecil, Moms dapat membantu menjalani ibadah puasa dengan lebih menyenangkan dan penuh makna bagi Si Kecil.

Baca Juga: Ini 4 Menu Makan Sahur Kaya Vitamin dan Nutrisi untuk Keluarga


5. Ajak Masak Menu Sahur

Memasak Menu Sahur Bersama Anak
Foto: Memasak Menu Sahur Bersama Anak (Freepik.com)

Libatkan juga Si Kecil dalam mempersiapkan menu sahur kesukannya. Beri juga ia kesempatan untuk berkreasi agar ia ikut merasakan proses memasak dan lebih semangat untuk memakannya.

Dalam memilih menu sahur, Moms juga dapat mempertimbangkan preferensi makanan Si Kecil.

Jika Si Kecil menyukai makanan manis, Moms dapat menyajikan oatmeal dengan tambahan buah-buahan segar atau roti panggang dengan selai kacang.

Namun, jika Si Kecil lebih menyukai makanan gurih, Moms dapat menyajikan telur dadar atau nasi goreng.

Selain itu, Moms juga dapat mengajak Si Kecil untuk mencoba menu sahur dari berbagai daerah atau negara, sehingga ia dapat belajar tentang budaya makanan dari tempat lain.

Dengan cara ini, Moms dapat memperkenalkan variasi makanan sehat dan mengembangkan kreativitas Si Kecil dalam memasak, sehingga ia dapat lebih terlibat dalam menjalani ibadah puasa.

6. Biarkan Menerima Konsekuensi

Jika segala cara yang Moms tempuh tetap tidak membuat Si Kecil bangun, biarkan ia menerima konsekuensinya sendiri.

Dengan tidak sahur, ia akan merasa lapar dan kemungkinan akan memilih untuk batal puasa. Nantinya, ia harus membayar puasa di hari lain saat orang lain sedang tidak puasa.

Namun, Moms perlu memastikan bahwa Si Kecil memahami konsekuensi dari tidak sahur dan tidak puasa.

Berikan penjelasan tentang pentingnya sahur dan menjalankan ibadah puasa dengan benar, sehingga Si Kecil dapat memahami makna dan manfaat dari ibadah puasa.

Jangan lupa untuk memberikan dukungan dan semangat pada Si Kecil, meskipun ia tidak dapat bangun untuk sahur.

Ingatlah bahwa puasa adalah ibadah yang dilakukan secara sukarela dan tidak boleh dipaksa.

Dengan memberikan pengertian dan semangat, Si Kecil dapat merasa lebih termotivasi untuk terus menjalankan ibadah puasa dengan penuh rasa syukur dan kesadaran.

Baca Juga: 3 Cara Mengajarkan Konsep Puasa pada Anak

7. Beri Reward

Hadiah untuk Anak
Foto: Hadiah untuk Anak (Freepik.com)

Jika Si Kecil berhasil bangun sahur dengan semangat, Moms boleh memberinya reward.

Moms bisa memintanya untuk menyebutkan makanan yang ingin disantap saat buka puasa nanti. Si Kecil tentu akan semakin semangat berpuasa.

Selain itu, Moms juga dapat menjanjikan hadiah untuk Si Kecil saat Lebaran nanti jika Ia berhasil mencapai target puasanya.

8. Buat Suasana Menyenangkan

Tips membangunkan anak sahur berikutnya, bisa Moms coba dengan buat suasana yang berbeda.

Buatlah suasana yang menyenangkan di sekitar waktu sahur.

Misalnya, Moms bisa menyediakan makanan sahur yang disukai anak dan mengatur meja dengan dekorasi yang menarik.

9. Beri Pengertian

Beri Anak Pengertian (pixabay.com)
Foto: Beri Anak Pengertian (pixabay.com)

Beri pengertian pada anak bisa jadi salah satu cara membangunkan anak sahur lainnya.

Ajak anak untuk berbicara tentang perasaan mereka terkait bangun sahur.

Dengarkan dengan penuh perhatian dan beri pengertian atas perasaan mereka, namun tetap tegaskan pentingnya sahur.

Itulah beberapa tips yang bisa Moms coba saat hendak membangunkan Si Kecil untuk sahur. Selamat mencoba!

Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.


FOLLOW US

facebook
twitter
instagram
spotify
tiktok

Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan

Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.