13 Agustus 2018

7 Jenis Olahraga Berbahaya yang Dilarang Saat Hamil

Perhatikan tempat, gerakan, dan risikonya

Berolahraga saat hamil dipercaya dapat membawa banyak manfaat. Misalnya, tidur Moms jadi lebih nyenyak, stamina yang bertambah, dan mood yang lebih baik.

Tapi bukan berarti Moms bisa melakukan semua jenis olahraga layaknya orang yang tidak hamil, ya. 

Sebelum membahas tentang jenis olahraga yang tidak aman untuk bumil, jangan lupa untuk selalu konsultasi dengan dokter sebelum memulai olahraga apapun.

Berikut beberapa jenis olahraga yang harus dihindari selama hamil:

1. Olahraga dengan Risiko Tabrakan

Beberapa olahraga rawan membuat pemain bertabrakan, seperti sepakbola, basket, bola voli, dan lainnya.

Sangat berbahaya bagi ibu hamil bila perutnya terbentur saat melakukan olahraga tersebut, apalagi jika perut Moms sudah semakin besar.

Baca Juga : Perlukah Menguruskan Badan Sebelum Hamil?

2. Olahraga dengan Risiko Terjatuh

Karena perut yang makin membesar saat hamil, titik keseimbangan Moms pun berubah dan butuh usaha ekstra untuk menyeimbangkan diri.

Sehingga secara umum, ibu hamil memang rawan jatuh, dibanding dengan orang biasa.

Oleh karena itu, jangan lakukan olahraga yang mengutamakan keseimbangan seperti berkuda,   ski air, ski, senam lantai, dan sejenisnya. 

Hal ini juga berlaku untuk bersepeda lho, Moms. Jika Moms menggunakan sepeda sebagai alat transportasi, sebaiknya berkonsultasi dengan dokter terlebih dahulu.

Beberapa dokter tidak menyarankan ibu hamil naik sepeda ke jalan raya setelah memasuki trimester 2. Dokter masih memberikan izin jika ibu hamil menggunakan sepeda statis untuk berolahraga.

Baca Juga : Apa Saja Olahraga yang Aman untuk Ibu Hamil?

3. Melompat

Sendi-sendi tubuh Moms menjadi lebih longgar selama hamil, sehingga risiko terjadi cedera juga meningkat.

Oleh karena itu, hindari olahraga hi-impact seperti aerobik dan kickboxing.

Baca Juga : Nyeri Punggung Saat Hamil, Bagaimana Cara Alami Mengatasinya?

4. Berbaring Lurus

Berbaring lurus diperbolehkan untuk bumil jika hanya dilakukan beberapa menit saja.

Jika dilakukan terlalu lama, posisi ini memutus sirkulasi tubuh dengan janin.

Hindari olahraga yang membuat Moms melakukan posisi berbaring lurus, seperti yoga. Pilihlah yoga khusus untuk bumil agar lebih aman.

5. Olahraga di Tempat Tinggi

Jika ingin hiking atau sedang berada di tempat yang lebih tinggi, pastikan Moms masih berada di bawah 6.000 kaki atau sekitar 1.828 mdpl.

Berada di tempat tinggi membuat Moms lebih rawan terkena altitude sickness dengan gejala seperti, pusing, mual, muntah, dan sulit bernapas.

Segera turun dan hubungi dokter atau bidan, ketika merasakan gejala tersebut ya, Moms.

6. Menyelam

Menyelam tidak aman untuk bumil karena meningkatkan risiko keguguran dan risiko bayi lahir cacat.

Gas nitrogen juga dapat masuk ke aliran darah janin. Segala bentuk diving dilarang untuk ibu hamil.

7. Olahraga di Tempat Panas

Beberapa penelitian menunjukkan bahwa kenaikan suhu tubuh pada awal kehamilan dapat meningkatkan risiko cacat lahir. Itulah pentingnya menjaga tubuh supaya tidak kepanasan atau dehidrasi, Moms.

Tentu saja hal ini termasuk berolahraga di tempat yang terlalu panas atau lembab.

Hot yoga dan berenang di air hangat juga sebaiknya dihindari. Suhu kolam renang yang aman adalah di bawah 32 derajat Celcius.

Suhu kolam renang pada umumnya adalah 30 derajat Celcius, jadi tidak perlu khawatir jika berenang di kolam renang umum.

Baca Juga : 6 Kesalahan Ini Seharusnya Tidak Boleh Dilakukan Saat Hamil 

Jika Moms jarang berolahraga, tapi ingin memulainya saat hamil, mulailah perlahan dan dengan intensitas ringan. Konsultasikan dulu dengan dokter atau bidan, olahraga apa yang sebaiknya diakukan.

Beberapa pilihan adalah jogging atau prenatal yoga.

Lakukan selama 10 menit dulu, kemudian perlahan tingkatkan lama waktunya.

Yang terpenting, selalu ikuti alarm tubuh selama hamil, ya, Moms. Jika merasa lelah atau tidak enak badan, segera istirahat dan sebaiknya jangan memaksakan diri.

(HIL)

Sumber: Babycentre.co.uk, webmd.com

Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.


FOLLOW US

facebook
twitter
instagram
spotify
tiktok

Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan

Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.