07 May 2025

10 Tanda Ovulasi untuk Ketahui Masa Subur, Wajib Tahu!

Pentingkah menghitung masa subur?
placeholder
Artikel ditulis dan disunting
Gea Yustika

Tanda ovulasi adalah petunjuk alami yang bisa membantu Moms mengetahui kapan tubuh sedang berada dalam masa subur.

Dengan memahami tanda-tanda ini, Moms bisa menentukan waktu terbaik untuk berhubungan intim agar peluang kehamilan meningkat.

Selain itu, mengenali tanda ovulasi juga membantu Moms memahami siklus menstruasi lebih baik dan mendeteksi gejala yang tidak biasa lebih dini.

Whatsapp channel

Join Whatsapp Channel Orami untuk dapat info terupdate!

Yuk, simak artikel ini sampai selesai untuk mengetahui berbagai tanda ovulasi yang perlu Moms perhatikan agar bisa merencanakan kehamilan dengan lebih tepat!

Baca Juga: Masa Ovulasi: Siklus, Gejala, dan Fakta Seputarnya

Kapan Ovulasi Terjadi?

Proses Ovulasi
Foto: Proses Ovulasi (Istock.com)

Pada umumnya, ovulasi terjadi sekitar 14 hari sebelum hari pertama haid berikutnya dalam siklus menstruasi yang berlangsung 28 hari.

Namun, waktu ovulasi bisa berbeda-beda tergantung panjang siklus masing-masing Moms, bisa lebih pendek atau lebih panjang.

Agar lebih mudah memantau, Moms bisa menggunakan kalkulator masa subur untuk memperkirakan kapan masa ovulasi terjadi.

Baca Juga: 10 Faktor Penyebab Keluar Darah saat Ovulasi, Cari Tahu Yuk!

Tanda Ovulasi

Tanda-Tanda Ovulasi
Foto: Tanda-Tanda Ovulasi (Pexels.com)

Mengetahui tanda ovulasi bisa membantu Moms lebih memahami masa subur dan peluang kehamilan.

Setiap tubuh bisa menunjukkan sinyal yang berbeda, namun umumnya ada beberapa tanda fisik dan emosional yang muncul saat ovulasi berlangsung.

Berikut ini adalah beberapa tanda ovulasi yang bisa Moms perhatikan mengutip dari What to Expect:

1. Perubahan Cairan Vagina

ADVERTISEMENT

advertisement

Salah satu tanda ovulasi paling umum saat ovulasi adalah perubahan pada cairan serviks.

Menjelang ovulasi, tubuh Moms secara alami memproduksi lendir serviks dalam jumlah lebih banyak untuk membantu sperma bergerak lebih mudah menuju sel telur.

Teksturnya menjadi bening, elastis, dan licin seperti putih telur mentah. Kondisi ini menandakan bahwa Moms sedang berada di masa paling subur.

Setelah ovulasi selesai, cairan tersebut biasanya berubah menjadi lebih kental, keruh, atau bahkan mengering.

2. Peningkatan Suhu Tubuh Basal

Suhu tubuh basal (BBT) adalah suhu tubuh Moms saat benar-benar istirahat, biasanya diukur saat baru bangun tidur.

Selama ovulasi, suhu ini akan sedikit meningkat sekitar 0,2–0,5 derajat Celsius akibat lonjakan hormon progesteron.

Untuk mengenali pola ini, Moms bisa mencatat suhu tubuh setiap hari menggunakan termometer basal secara rutin.

Masa subur terjadi sekitar 2–3 hari sebelum suhu naik. Metode ini sangat membantu bagi Moms yang sedang merencanakan kehamilan secara alami.

3. Nyeri di Bagian Perut Bawah (Mittelschmerz)

Beberapa wanita mengalami rasa nyeri ringan atau kram di salah satu sisi perut bagian bawah saat ovulasi, yang dikenal sebagai mittelschmerz.

Rasa nyerinya bisa tajam atau tumpul dan berlangsung selama beberapa menit hingga beberapa jam.

Rasa ini muncul akibat folikel di ovarium pecah untuk melepaskan sel telur. Meski tidak berbahaya, nyeri ini bisa menjadi tanda alami bahwa ovulasi sedang terjadi.

4. Peningkatan Gairah Seksual

Saat mendekati ovulasi, Moms mungkin akan merasakan dorongan seksual yang lebih tinggi dari biasanya.

Ini terjadi karena tubuh memproduksi lebih banyak hormon estrogen dan sedikit lonjakan hormon testosteron, yang meningkatkan libido secara alami.

Dorongan ini adalah mekanisme biologis tubuh untuk meningkatkan kemungkinan pembuahan saat Moms sedang berada di masa paling subur.

5. Perubahan pada Vulva

Vulva atau bagian luar organ intim Moms mungkin akan tampak sedikit membengkak atau lebih kenyal saat masa ovulasi.

Hal ini terjadi karena meningkatnya aliran darah dan hormon estrogen.

Beberapa Moms juga merasakan vulva terasa lebih sensitif dari biasanya, yang merupakan tanda bahwa tubuh sedang bersiap untuk masa subur.

6. Payudara Terasa Nyeri atau Sensitif

Fluktuasi hormon estrogen dan progesteron saat ovulasi dapat menyebabkan perubahan pada payudara.

Moms mungkin merasakan payudara menjadi lebih sensitif, nyeri, atau bahkan terasa berat, terutama di area puting.

Sensasi ini bisa berlangsung selama beberapa hari sebelum dan sesudah ovulasi.

7. Perut Kembung dan Retensi Cairan

Selama ovulasi, beberapa Moms mengalami perut terasa kembung atau tidak nyaman.

Ini disebabkan oleh perubahan hormon yang menyebabkan tubuh menahan lebih banyak cairan, memengaruhi sistem pencernaan, dan membuat perut terasa penuh.

Retensi cairan ini biasanya hanya sementara dan akan mereda setelah masa ovulasi berakhir.

8. Perubahan Mood

Perubahan kadar hormon juga bisa memengaruhi emosi Moms. Banyak wanita merasa lebih bahagia, optimis, atau lebih energik saat ovulasi.

Ini adalah bagian dari siklus alami tubuh yang secara tidak sadar mempersiapkan Moms untuk masa subur. Namun, tidak semua wanita mengalaminya secara sama.

9. Nafsu Makan Berubah

Menjelang ovulasi, sebagian Moms mungkin merasakan nafsu makan yang menurun. Setelah ovulasi, hormon progesteron meningkat dan bisa membuat Moms merasa lebih lapar dari biasanya.

Perubahan ini adalah bagian dari siklus hormonal bulanan dan bisa digunakan sebagai petunjuk waktu subur.

10. Indra Penciuman Lebih Tajam

Beberapa wanita mengalami peningkatan sensitivitas terhadap bau saat masa ovulasi.

Hal ini berkaitan dengan lonjakan hormon estrogen yang bisa meningkatkan kepekaan indra penciuman.

Peningkatan ini juga berkaitan dengan kemampuan alami tubuh untuk mengenali feromon, sehingga meningkatkan kemungkinan terjadinya pembuahan.

Baca Juga: Beda Suhu Basal Tubuh Saat Masa Subur, Ovulasi, dan Awal Kehamilan

Mengenali tanda ovulasi bisa menjadi langkah awal yang penting bagi Moms yang sedang merencanakan kehamilan atau sekadar ingin memahami tubuh sendiri dengan lebih baik.

Setiap perubahan kecil pada tubuh, mulai dari cairan vagina hingga suasana hati, bisa menjadi petunjuk berharga tentang masa subur.

Dengan memperhatikan tanda-tanda ini, Moms dapat lebih percaya diri dalam mengambil keputusan terkait kesehatan reproduksi.

Yuk, mulai perhatikan sinyal alami tubuh dan jadikan pengetahuan ini sebagai bekal penting dalam perjalanan menuju kehamilan yang sehat!

  • https://my.clevelandclinic.org/health/articles/23439-ovulation
  • https://www.thebump.com/a/ovulation-symptoms-signs-of-ovulation
  • https://www.whattoexpect.com/getting-pregnant/fertility/five-ways-to-tell-you-are-ovulating.aspx
  • https://www.mayoclinic.org/healthy-lifestyle/getting-pregnant/expert-answers/ovulation-signs/faq-20058000

Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.


FOLLOW US

facebook
twitter
instagram
spotify
tiktok

Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan

Copyright © 2025 Orami. All rights reserved.