Istri Opick Meninggal Setelah Keguguran, Kenali 7 Faktor Penyebab Keguguran Paling Umum
Kebanyakan wanita yang mengalami keguguran sulit untuk mengetahui apakah sebenarnya penyebab keguguran mereka. Banyak mitos beredar seputar keguguran, namun tidak bisa dibuktikan kebenarannya.
Bagi Moms yang baru menjalani program hamil atau sedang merencanakan kehamilan setelah keguguran, ketahuilah beberapa faktor di bawah ini yang menyebabkan keguguran. Dengan demikian, Moms akan mengetahui beberapa tindakan pencegahan dan meningkatkan peluang memiliki bayi yang sehat.
Penyebab Keguguran
Penyebab Keguguran 1: Kelainan Kromosom Atau Genetik
Sebab:
Setidaknya sekitar 60 persen dari kasus keguguran yang terjadi secara acak, biasanya disebabkan oleh kelainan kromosom. Kromosom adalah struktur kecil di setiap sel yang membawa gen kita. Nah, ketika sel telur dan sperma bertemu, seringkali ada kromosom yang rusak dan kemudian pembuahan tidak terjadi dengan sempurna. Dalam hal ini, embrio yang dihasilkan memiliki kelainan kromosom dan kehamilan biasanya menyebabkan keguguran.
Tindakan:
Jika Moms mengalami keguguran lebih dari satu kali, tidak ada salahnya untuk segera menjalani pengujian kromosom. Jika kromosom normal, dokter dapat segera mencari faktor lain yang mungkin menjadi penyebab keguguran dan dapat segera dilakukan tindakan pengobatan.
Penyebab Keguguran 2: Kelainan Rahim dan Serviks Inkompeten
Sebab:
Jika Moms memiliki rahim berbentuk 'abnormal' atau disebut septum uterus, maka keguguran terjadi karena embrio tidak dapat tertanam atau setelah tertanam, tidak bisa mendapatkan nutrisi yang dibutuhkan untuk bertahan hidup. Anomali uterus berperan sekitar 10 persen keguguran.
Tindakan:
Dokter mungkin tidak menemukan masalah ini sampai Moms telah mengalami keguguran berulang, atau sampai kehamilan telah berjalan dengan baik. Kabar baiknya, septum uterus dapat diperbaiki dengan operasi.
Penyebab Keguguran 3: Serviks Inkompeten
Sebab:
Serviks yang melemah atau tidak kompeten adalah masalah lain yang menyebabkan keguguran. Sebab menjelang akhir trimester pertama janin telah tumbuh cukup besar sehingga leher rahim mulai menonjol. Jika serviks melemah, maka tidak bisa menahan janin di dalam rahim.
Tindakan:
Dan jika Moms memiliki leher rahim yang tidak kompeten, dokter akan melakukan tindakan dengan menempatkan jahitan di leher rahim agar tetap tertutup, yang disebut prosedur cerclage. Moms mungkin juga perlu banyak istirahat selama kehamilan.
Penyebab Keguguran 4: Gangguan Sistem Imunologi
Sebab:
Umumnya, telur yang dibuahi mengirimkan pesan ke ibu yang menyatakan ‘jangan perlakukan aku seperti kuman', dan kehamilan berhasil tanpa masalah. Namun dalam beberapa kasus, embrio tidak diterima oleh tubuh wanita. Antibodi antifosfolipid yaitu jenis antibodi yang menyerang jaringan wanita itu sendiri, termasuk embrio berperan sebagai salah satu kategori penyebab keguguran yang tidak dapat dijelaskan.
Tindakan:
Belum ada banyak penelitian yang dilakukan dalam hal ini. Karena terapi yang digunakan masih dianggap bersifat eksperimental, pengobatan dapat dilakukan dengan memberikan aspirin, heparin (pengencer darah) dan steroid tertentu.
Penyebab Keguguran 5: Tiroid dan Diabetes Yang Tidak Terkontrol
Sebab:
Kondisi tiroid dan diabetes yang tidak terkontrol keduanya terkait dengan lingkungan rahim yang 'tidak menguntungkan' bagi janin. Efek dari kondisi ini membuat sulit bagi embrio untuk bertahan hidup.
Tindakan:
Jika ini yang terjadi pada Moms, ubahlah gaya hidup sesuai anjuran dokter, dan ikuti setiap pengobatan yang dianjurkan untuk mengontrol diabetes. Kondisi tiroid biasanya dapat diperbaiki dengan obat-obatan.
Penyebab Keguguran 6: Infeksi Bakteri
Sebab:
Banyak mikro-organisme hidup tanpa membahayakan bahkan berguna dalam saluran reproduksi pria maupun perempuan. Tapi bakteri tertentu dapat menyebabkan masalah, termasuk peningkatan risiko keguguran. Khususnya dua jenis bakteri, mycoplasma hominis dan ureaplasma urealyticum berkembang di saluran genital pria dan wanita sehat, tetapi dapat meningkatkan risiko keguguran. Pada wanita, infeksi bakteri ini dapat menyebabkan peradangan endometrium (lapisan rahim), sehingga mustahil untuk embrio berkembang.
Tindakan:
Sulit mendeteksi gejala infeksi bakteri ini, jadi satu-satunya cara adalah dengan menjalani tes sesuai petunjuk dokter. Infeksi ini biasanya mudah diobati dengan antibiotik.
Tanda Keguguran
Moms mungkin tidak mengalami komplikasi apa pun pada waktu keguguran, tapi mengetahui setiap tanda keguguran dapat membantu Moms menghindari masalah jika keguguran itu terjadi. Berikut ini adalah tanda keguguran yang harus Moms perhatikan:
Bercak vagina atau perdarahan: Bercak pada awal kehamilan adalah hal normal, meskipun demikian tanda ini dapat muncul dalam kadar berapa pun dan tidak boleh diabaikan.
Kram atau nyeri perut yang parah: Sedikit kram dapat terjadi pada awal kehamilan, tetapi seharusnya tidak semakin parah.
Keputihan abnormal: Keputihan karena keguguran akan terlihat coklat atau merah muda, yang menunjukkan darah.
Demam: Setiap demam pada awal kehamilan harus segera dikonsultasikan kepada dokter karena bisa menunjukkan tanda keguguran.
Keluarnya jaringan atau selaput, plasenta dan/atau janin: ini bisa sangat menyakitkan, terutama pada trimester kedua. Selalu konsultasikan pada dokter apabila terjadi hal ini.
Jika Moms merasakan salah satu tanda keguguran tersebut di atas, segera temui dokter untuk tindakan selanjutnya. Bagi Moms yang sudah terlanjur mengalami keguguran, cobalah minta dukungan dan penghiburan dari orang-orang terdekat. Keguguran dapat menyebabkan rasa sakit dan trauma secara emosional, dan mengatasi trauma pasca keguguran itu dapat membantu Moms segera pulih.
Nah, bagaimana tindakan Moms begitu mengetahui tanda keguguran?
(ROS)
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.