9 Cara Mengurangi Risiko Keguguran pada Kehamilan Pertama
Moms bisa lho mengurangi kemungkinan mengalami keguguran pada kehamilan pertama.
Sebagian besar keguguran disebabkan oleh kelainan kromosom acak. Namun banyak juga faktor lain yang memicunya.
’’Keguguran adalah komplikasi paling umum dalam kehamilan. Banyak terjadi bahkan sebelum seorang wanita terhubung dengan penyedia perawatan prenatal,’’ kata Dr. Courtney Schreiber, MD, seorang profesor kebidanan dan kandungan di University of Pennsylvania.
Menurut American College of Obstetricians and Gynaecologists (ACOG), studi mengungkapkan bahwa sebanyak 10-25 persen dari semua kehamilan yang diakui secara klinis akan berakhir dengan keguguran.
Bahkan, kehamilan kimiawi bisa mencapai 50-75 persen dari semua keguguran.
9 langkah sederhana di bawah ini bisa membantu mengurangi risiko keguguran pada kehamilan pertama, sekaligus meningkatkan peluang kehamilan yang sehat. Simak sama-sama, yuk!
1. Rajin Cuci Tangan
Foto: drstephenmorris.com
Ada sejumlah infeksi yang dapat menyebabkan keguguran, lahir mati, atau kematian bayi.
Cara termudah untuk menghindari terjangkit infeksi virus atau bakteri dalam rangka mengurangi risiko keguguran ini adalah dengan mempraktikkan kebersihan tangan yang baik.
Cuci tangan Moms setidaknya selama 20 detik menggunakan sabun dan air mengalir. Terutama sebelum dan sesudah makan, dan setelah menggunakan kamar kecil.
Cuci tangan juga wajib dilakukan ketika Moms baru menengok orang sakit dan menyentuh hal-hal yang telah ditangani orang lain.
Seperti uang koin, uang kertas, gagang pintu, atau kereta belanja. Bahkan, gagang pintu saja bisa jadi sumber infeksi lho, Moms.
Baca Juga: Benarkah Berhubungan Seks dengan Suami saat Hamil Memicu Keguguran?
2. Berhenti Merokok
Foto: helpguide.org
Bukan rahasia lagi bahwa merokok adalah kebiasaan buruk yang berakibat pada kesehatan.
Para peneliti yang dipimpin oleh Dr. Sachiko Baba dari Universitas Osaka meninjau catatan 430 wanita yang menderita keguguran trimester pertama.
Secara keseluruhan, para peneliti menemukan, wanita yang merokok berat selama kehamilan, setidaknya 20 batang rokok per hari, dua kali lebih mungkin mengalami keguguran dibandingkan yang bukan perokok.
3. Hati-hati di Dapur
Foto: verywellfamily.com
Penyakit bawaan makanan seperti listeria, E. coli dan salmonella dikaitkan dengan peningkatan risiko keguguran.
W.anita hamil secara rutin disarankan untuk menghindari makanan yang merupakan sumber bakteri berbahaya yang paling umum seperti daging yang kurang matang, air kotor, dan keju yang tidak dipasteurisasi.
Bagi wanita yang sedang hamil atau berusaha hamil, penanganan makanan yang aman lebih penting dari apapun demi mengurangi risiko keguguran di kehamilan pertama.
4. Dapatkan Vaksin Flu
Foto: irishtimes.com
Meskipun beberapa wanita takut suntikan flu dapat menyebabkan keguguran, penelitian demi penelitian tidak menunjukkan peningkatan risiko keguguran setelah penularan flu.
Di sisi lain, wanita yang terkena flu saat hamil berisiko terkena jenis virus H1N1, lebih cenderung berakibat fatal bagi wanita hamil daripada populasi umum.
Virus ini berhubungan dengan demam tinggi selama kehamilan, yang juga dikaitkan dengan cacat tabung saraf, lho!
Baca Juga: Pasca Keguguran, Ibu Justru Berpotensi Menjalani Kehamilan yang Sehat
5. Turunkan Berat Badan
Foto: indiatvnews.com
Seperti halnya merokok, obesitas telah dikaitkan dengan banyak masalah kesehatan. Mulai dari meningkatnya risiko penyakit jantung, diabetes, dan jenis kanker tertentu, hingga komplikasi kehamilan.
Termasuk kelahiran prematur, preeklampsia, diabetes gestasional, dan semua jenis keguguran. Jadi, turunkan berat badan demi mengurangi risiko keguguran, ya, Moms.
6. Perbaiki Pola Makan
Foto: americanpregnancy.com
Makan makanan yang sehat bukan hanya masalah bagi wanita yang mencoba menurunkan berat badan.
Penelitian telah menemukan bahwa diet kaya buah-buahan, sayuran, dan biji-bijian dapat menurunkan risiko komplikasi kehamilan.
Baru-baru ini, sebuah studi dari Stanford University menemukan bahwa wanita 50 persen lebih kecil kemungkinannya untuk memiliki bayi dengan anencephaly saat makan makanan seperti itu.
Diet sehat juga dikaitkan dengan kontrol berat badan, dan kontrol gula darah yang optimal untuk wanita penderita diabetes.
7. Mulai Perawatan Prenatal
Foto: 514vaccine.com
Jika Moms belum memulai perawatan pranatal, maka lakukanlah sesegera mungkin.
Pemeriksaan fisik dari dokter atau bidan dapat mengungkap masalah kesehatan atau komplikasi kehamilan yang bahkan tidak Moms sadari.
Seperti tekanan darah tinggi, diabetes gestasional atau tipe 2, kelainan serviks atau uterus, infeksi menular seksual, dan lainnya.
8. Minum Obat
Foto: cdc.com
Masalah kesehatan kronis seperti lupus, diabetes, dan tekanan darah tinggi semuanya dikaitkan dengan peningkatan kemungkinan kehilangan kehamilan.
Jika Moms memiliki penyakit kronis yang didiagnosis, Moms akan memiliki peluang terbaik untuk kehamilan yang sehat.
Tentunya dibarengi dengan upaya untuk menjaga kondisi kesehatan agar optimal.
Jika Moms sedang hamil atau mencoba untuk hamil, berkonsultasilah dengan dokter tentang cara terbaik mengontrol kondisi Moms.
Pastikan untuk mengikuti semua rekomendasi dari dokter, termasuk resep atau obat bebas.
Konsumsi vitamin prenatal juga boleh dipertimbangkan. Terutama asam folat yang sangat penting untuk mencegah cacat tabung saraf pada bayi.
Baca Juga: Apa Bedanya Diabetes Pregestasional dan Diabetes Gestasional pada Kehamilan?
9. Jangan Minum Alkohol
Foto: indiananofas.org
Wanita disarankan untuk menghindari konsumsi alkohol selama kehamilan. Sebuah studi baru dari Denmark menunjukkan bahwa minum alkohol sedikit saja, dapat meningkatkan risiko keguguran selama empat bulan pertama kehamilan.
Para peneliti menggunakan data dari hampir 93.000 wanita hamil yang merupakan bagian dari Cohort Kelahiran Nasional Denmark dari tahun 1996 hingga 2003.
Mereka menemukan bahwa wanita yang minum alkohol dua kali seminggu memiliki risiko keguguran 1,5 kali lipat dibandingkan mereka yang tidak minum sama sekali.
’’Dalam penelitian kami, kami terkejut menemukan bahwa tidak ada batas alkohol yang lebih rendah,’’ kata Dr. Anne-Marie Nybo Andersen, penulis utama penelitian ini dan seorang ahli epidemiologi di University of Copenhagen.
Itulah 9 langkah sederhana yang bisa Moms lakukan untuk mengurangi risiko keguguran.
Jangan ragu untuk mendatangi penyedia layanan kesehatan dan berdiskusi mengenai kehamilan.
Nah, itulah cara mengurangi risikp keguguran pada kehamilan pertama, ya, Moms.
Terutama jika Moms belum mengerti mengenai kondisi kesehatan sebelum dan saat kehamilan.
(CIL/DIN)
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.