Mengenal Agranulositosis, Ketika Tubuh Tidak Cukup Memproduksi Sel Darah Putih
Salah satu kondisi gangguan sel darah putih yang harus diwaspadai adalah agranulositosis. Bila tidak ditangani segera, kondisi ini dapat menyebabkan infeksi yang berdampak pada keadaan fatal.
Cari tahu informasi tentang agranulositosis di sini!
Apa Itu Agranulositosis?
Agranulositosis terjadi ketika tubuh tidak memproduksi sel darah putih (neutrofil) dalam jumlah cukup.
Sel darah putih adalah komponen penting dalam darah yang dapat melawan kuman penyebab sakit.
Neutrofil ini juga merupakan bagian dari sistem kekebalan tubuh.
Agranulositosis merupakan kondisi kelainan darah yang mengancam jiwa karena berisiko menyebabkan infeksi parah.
Bila ditelisik lebih lanjut, agranulositosis adalah bentuk neutropenia tingkat parah.
Neutropenia adalah kondisi ketika kadar sel darah putih lebih rendah dari batas normal.
Orang dengan jumlah sel darah putih yang rendah sangat rentan terhadap infeksi.
Kemungkinan besar, seseorang dengan kondisi ini mudah terserang penyakit karena sistem kekebalan tubuhnya tubuhnya lemah untuk melawan kuman.
Kondisi ini harus mendapatkan penanganan segera secara medis.
Pasalnya, bila tidak diobati, agranulositosis dapat menyebabkan infeksi parah seperti sepsis dan kematian.
Baca Juga: Demam Scarlet pada Balita: Gejala, Penyebab, dan Pengobatannya
Dua Jenis Agranulositosis
Ada dua jenis agranulositosis, berikut penjelasannya.
1. Agranulositosis Akibat Kelainan Genetik
Kondisi yang satu ini memengaruhi tubuh dalam memproduksi sel darah putih.
Agranulositosis genetik infantil adalah bentuk langka dari agranulositosis bawaan.
Kondisi ini juga disebut sindrom Kostmann atau agranulositosis bawaan.
Bayi baru lahir dengan kondisi agranulositosis bawaan dapat mengalami infeksi berulang, demam, peradangan, dan gangguan pada tulang mereka.
2. Agranulositosis Karena Infeksi Tertentu
Agranulositosis juga dapat terjadi akibat paparan bahan kimia dan beberapa obat resep yang dikonsumsi oleh tubuh.
Salah satunya adalah obat kanker dan obat antipsikotik yang dapat memicu kondisi kelainan darah ini.
Agranulositosis genetik atau diwariskan dari orangtua dapat dialami anak-anak maupun bayi.
Jika kondisi kelainan darah ini disebabkan karena paparan kimia, berikut beberapa orang yang berisiko terdampak:
- Sedang menjalani perawatan kemoterapi untuk kanker.
- Memiliki penyakit autoimun seperti lupus atau rheumatoid arthritis.
- Minum obat resep tertentu, seperti obat antipsikotik clozapine.
Dari satu juta orang di dunia, sekitar 7 orang dapat mengalami agranulositosis. Kondisi ini juga lebih umum dialami wanita dibandingkan pria.
Kendati demikian, orang-orang dari segala usia dan kondisi dapat mengalami gangguan pada darah ini.
Bagaimana Cara Mendiagnosis Kondisi Ini?
Untuk mendiagnosis kondisi ini, dokter dan tenaga medis perlu mengukur jumlah neutrofil. Neutrofil adalah jenis sel darah putih yang melawan infeksi dalam tubuh.
Dilansir dari jurnal Frontiers in Pharmacology tahun 2021, agranulositosis terjadi ketika jumlah neutrofil absolut atau absolute neutrofil count (ANC) kurang dari 100 neutrofil per mikroliter darah.
Normalnya, orang sehat memiliki 1.500 neutrofil per mikroliter di dalam darahnya.
Dokter juga dapat menganjurkan complete blood count atau hitung darah lengkap (CBC), memeriksa kadar neutrofil dalam darah.
Tenaga medis juga dapat mengambil sampel sumsum tulang untuk mencari tahu atau mengevaluasi bagaimana tubuh memproduksi sel darah putih.
Di samping pemeriksaan medis, dokter dapat melakukan skrining dengan memberikan pertanyaan seperti gejala yang dialami, obat-obatan yang sedang dikonsumsi, infeksi yang pernah dialami, paparan bahan kimia.
Dokter dapat menanyakan riwayat kesehatan keluarga pasien untuk menemukan diagnosis agranulositosis lebih lanjut.
Sebagai tes pelengkap, pasien dengan dugaan kelainan neutrofil dapat melakukan tes genetik.
Baca Juga: Vaksin Influenza, Ini Waktu Tepat Pemberian dan Efek Sampingnya
Pengobatan Agranulositosis
Pengobatan kondisi ini akan disesuaikan dengan pemicu dan gejala yang dialami oleh pasien.
Sebagai contoh, jika konsumsi obat tertentu menyebabkan kadar neutrofil dalam darah rendah, pasien dapat menghentikan konsumsi obat tersebut.
Selain itu, pengobatan agranulositosis yang dapat dilakukan, meliputi:
- Obat Antibiotik
Jika pasien memiliki infeksi primer di dalam tubuhnya, dokter atau tenaga medis dapat meresepkan obat antibiotik untuk melawan infeksi dan obat lainnya yang berfungsi untuk meredakan gejala akibat infeksi. .
- Granulocyte colony-stimulating factor (G-CSF)
Dokter dapat merekomendasikan suntikan obat untuk membantu tubuh Anda memproduksi sel darah putih, khususnya neutrofil, lebih cepat.
Tak hanya itu, Moms juga mungkin diresepkan filgrastim, pegfilgrastim, atau lenograstim.
- Obat imunosupresan
Bila gangguan sel darah putih ini disebabkan oleh kondisi autoimun, dokter dapat meresepkan obat-obatan seperti prednison.
Obat-obatan ini dapat menekan dan menenangkan sistem kekebalan tubuh.
- Transplantasi sumsum tulang
Apabila pengobatan di atas kurang dapat memberikan hasil yang maksimal, dokter dapat menyarankan tindakan medis lain.
Salah satu tindakan medis yang dapat dilakukan untuk mengobati agranulositosis adalah dengan transplantasi sumsum tulang.
Selama prosedur ini, pasien akan menerima sumsum tulang dari donor sehingga dapat memproduksi lebih banyak sel darah putih.
- Mencegah Infeksi
Orang yang mengidap agranulositosis harus berhati-hati guna mencegah terjadinya komplikasi berupa infeksi yang bisa mengarah pada kondisi fatal. J
ika kondisinya belum stabil, dianjurkan untuk rajin mencuci tangan dengan air dan sabun, menghindari keramaian, dan menggunakan penutup wajah di tempat umum.
Baca Juga: 5 Tips Bekerja di Rumah agar Tetap Fokus di Tengah Pandemi COVID-19
Pencegahan Agranulositosis
Agranulositosis adalah kondisi yang tidak dapat dicegah.
Namun, kondisi ini dapat diwaspadai jika seseorang mengonsumsi obat resep yang dapat menurunkan neutrofil atau jumlah sel darah putih dalam tubuh.
Bila obat yang dikonsumsi memiliki risiko tersebut, sebaiknya diskusikan kembali dengan dokter yang menangani.
Kemungkinan orang yang mengonsumsi obat tertentu perlu melakukan tes darah rutin untuk mengetahui berapa banyak kadar neutrofil yang dihasilkan sumsum tulang.
Jika sedang menjalani kemoterapi untuk kanker, dokter juga dapat memberikan suntikan untuk meningkatkan kemampuan tubuh dalam memproduksi atau membuat sel darah putih.
Itu dia penjelasan mengenai penyakit agranulositosis. Konsultasikan lebih lanjut dengan dokter untuk informasi selengkapnya ya, Moms!
- https://my.clevelandclinic.org/health/diseases/15262-agranulocytosis
- https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC8414253/
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.