Mengenal Aktualisasi Diri, Bagaimana Prosesnya dan Penerapannya?
Aktualisasi diri sering kali disebut sebagai salah satu kebutuhan dalam hidup manusia.
Kebutuhan manusia memang bisa berbeda-beda karena setiap kehidupan orang tidak akan sama satu sama lain.
Dalam sebuah lingkungan sosial, Moms bisa menjumpai berbagai macam karakteristik individu.
Variasi karakteristik individu inilah yang membuat hidup masing-masing orang berbeda.
Meski karakteristiknya berbeda, tapi aktualisasi diri menjadi kebutuhan yang diperlukan oleh semua orang.
Baca Juga: 70 Kata-Kata Dewasa, Menjadikan Diri Lebih Bijak dalam Bersikap
Apa Itu Aktualisasi Diri?
Foto: Pengertian Aktualisasi Diri (freepik.com)
Aktualisasi diri merupakan salah satu bagian dari sebuah teori hierarki kebutuhan yang disebutkan dalam buku berjudul Hierarchy if Needs milik seorang psikolog bernama Abraham Maslow.
Dalam jurnal yang berjudul Abraham Maslow’s Hierarcy of Needs and Assessment of Needs in Community Development, aktualisasi diri dijelaskan sebagai bagian tertinggi dari hierarki yang sangat diperlukan dalam sebuah komunitas kehidupan.
Aktualisasi diri ini sangat diperlukan karena dengan adanya hal tersebut.
Maka, Moms bisa menemukan cara terbaik untuk memanfaatkan kemampuan yang ada di dalam diri sendiri.
Jika bisa memanfaatkan kemampuan dalam diri tersebut, maka keinginan atau impian Moms bisa dicapai dengan cara tersebut.
Menurut sebuah jurnal Analisis Pengaruh Kebutuhan Aktualisasi, Penghargaan dan Kebutuhan Sosial Terhadap Pengembangan Karir, dijelaskan kalau aktualisasi diri ini sangat diperlukan untuk meningkatkan kinerja seseorang.
Hal ini juga sangat berhubungan dengan produktivitas pekerja.
Baca Juga: Akibat Berbohong Bisa Berpengaruh pada Kesehatan Mental
Lima Tingkatan Teori Abraham Maslow
Foto: Piramida Maslow (healthline.com)
Teori Abraham Maslow tentang hierarki kebutuhan manusia ini diterapkan dalam sebuah piramida yang terdiri dari lima tingkatan, yaitu:
1. Kebutuhan Fisik
Tingkatan terbawah adalah kebutuhan fisik.
Kebutuhan fisik ini meliputi oksigen, air, suhu tubuh yang normal, makan, waktu yang cukup untuk tidur dan beristirahat, kesehatan badan, hingga tempat tinggal.
Kebutuhan fisik ini meliputi semua hal yang dibutuhkan oleh tubuh secara fisik.
2. Rasa Aman
Foto: Ilustrasi Terperangkap (pexels.com/Andrea Piacquadio)
Di atas kebutuhan fisik ada kebutuhan akan rasa aman.
Meski sudah memiliki kebutuhan fisik, tapi sebagai manusia, kita pasti ingin memiliki rasa aman.
Rasa aman di sini meliputi banyak hal.
Misalkan saja rasa aman dari sakit, bahaya, hingga aman dari situasi yang bisa membahayakan diri.
Kebutuhan yang satu ini memang sangat sulit untuk terpenuhi.
Namun, bukan berarti tidak ada orang yang merasa aman dalam hidup.
3. Cinta dan Rasa Memiliki
Kebutuhan di tingkat tiga ada kebutuhan akan rasa cinta dan rasa memiliki.
Rasa cinta dan memiliki ini cenderung mengarah pada keberadaan Moms dalam sebuah keluarga, persahabatan, hingga kelompok tertentu.
Dengan menjadi bagian dari mereka, maka Moms akan merasa dicintai dan bisa memberikan cinta serta kasih sayang terhadap orang lain.
Orang-orang yang mendapat sedikit cinta cenderung akan menjadi lebih sensitif terhadap hal di sekitarnya.
Rasa cinta dan memiliki ini juga bisa memupuk rasa percaya diri dan kebahagiaan seseorang.
4. Kebutuhan Akan Penghargaan
Foto: Wanita Bekerja (pexels.com/Andrea Piacquadio)
Ditingkatan atasnya lagi ada kebutuhan akan penghargaan.
Kebutuhan ini akan melibatkan ego, gengsi, kebanggaan, kepercayaan diri, rasa diakui, rasa dihargai, dan lain sebagainya.
Kebutuhan akan penghargaan ini terbagi menjadi dua tingkatan, yakni reputasi dan harga diri.
Dengan mendapatkan penghargaan dari orang lain, maka Moms bisa cenderung menjadi orang yang lebih percaya diri dan merasa kalau dirinya memiliki arti tersendiri.
5. Aktualisasi Diri
Tingkatan yang terakhir atau yang paling atas dari hierarki kebutuhan manusia adalah aktualisasi diri.
Aktualisasi diri bisa dikatakan sebagai kebutuhan yang bisa dipenuhi setelah semua kebutuhan di atas didapatkan.
Meski demikian, ada yang berpendapat kalau ada kebutuhan di atas yang masih belum terpenuhi, maka aktualisasi diri juga masih bisa didapat.
Orang yang sudah mencapai aktualisasi diri dikatakan lebih senang mengejar kebahagiaan untuk dirinya dibanding mengejar prestasi serta mengikuti hawa nafsu serta tekanan sosial yang mengarah kepadanya.
Baca Juga: Kenali 4 Jenis Karakter Anak dan Cara Membentuknya Sedari Dini
Karakteristik Aktualisasi Diri
Foto: Karakteristik Akutalisasi Diri (psychcentral.com)
Lantas bagaimana Moms tahu kalau sudah mencapai aktualisasi diri?
Ada beberapa karakteristik aktualisasi diri yang bisa Moms cek pada diri sendiri, yaitu:
1. Mandiri
Orang yang sudah mencapai aktualisasi diri umumnya adalah orang yang mandiri.
Mereka tidak bergantung kepada orang lain dan tidak mengandalkan bantuan dari orang.
Biasanya orang yang mandiri ini juga tidak akan terpengaruh pada apa yang dipikirkan oleh orang lain mengenai dirinya.
2. Realistis
Foto: Wanita di Cafe (pexels.com/Andrea Piacquadio)
Karakteristik lainnya dari orang yang sudah mencapai aktualisasi diri adalah sifat realistis.
Berkat sifat ini, maka seseorang bisa mencapai aktualisasi diri.
Orang yang realistis tidak mudah baper atau terbawa perasaan sehingga merasa bisa menggunakan rasional mereka dengan baik saat berhadapan dengan suatu hal.
3. Suka Memecahkan Masalah
Ciri lain dari karakteristik orang yang sudah memiliki aktualisasi diri adalah mereka sangat suka memecahkan masalah dengan baik.
Mereka merasa bertanggung jawab atas masalah yang dialami sehingga akan mencari solusi terbaik hingga masalah tersebut bisa terpecahkan.
Memecahkan masalah ini tidak hanya masalah pribadi, tapi juga masalah yang dialami oleh orang di sekitarnya.
4. Punya Selera Humor
Foto: Wanita Humoris (istockphoto.com)
Orang yang sudah memiliki aktualisasi diri adalah orang yang memiliki selera humor yang tinggi.
Mereka bisa menikmati humor atau candaan dalam berbagai macam situasi dan mampu melihat humor dari sisi yang berbeda.
Mereka juga pandai membantu temannya untuk melihat sisi positif dari sebuah masalah yang dialami tanpa membuat teman tersebut merasa tersinggung.
5. Menghargai Setiap Proses
Karakteristik orang yang sudah mencapai aktualisasi diri terakhir adalah orang yang bisa menghargai setiap proses dalam kehidupan.
Mereka cenderung tidak hanya fokus pada tujuan terakhir saja, tapi juga proses yang dialami untuk mencapai tujuan tersebut.
Baca Juga: Mengenal Karakteristik Generasi Alpha dan Cara Menghadapinya, Moms Milenial Wajib Tahu!
Bagaimana Cara dan Proses untuk Mencapai Aktualisasi Diri?
Foto: Wanita Membaca (pexels.com/Andrea Piacquadio)
Setelah mengetahui karakteristik dari orang yang sudah mencapai aktualisasi diri, lantas bagaimana caranya supaya Moms bisa mencapai aktualisasi diri tersebut?
Coba kita cek!
1. Hargai Hal Kecil yang Didapat
Selalu hargai hal-hal kecil yang didapat oleh Moms dalam hidup.
Misalkan saja memiliki keluarga yang bahagia, memiliki tempat tinggal meski kecil, dan lain sebagainya.
Apa pun yang Moms miliki bisa menjadi hal yang patut untuk dihargai dan disyukuri.
Dengan menghargai hal kecil dalam hidup, maka Moms tidak akan merasa kekurangan dan iri terhadap orang lain.
Baca Juga: Simak Fakta Anak Ke 5, Mulai dari Karakter, Sifat dan Kepribadiannya!
2. Belajar Menerima Apa yang Terjadi
Foto: Wanita Bersandar (pexels.com/Andrea Piacquadio)
Selalu belajar menerima apa yang terjadi dalam hidup ini adalah kunci dari aktualisasi diri.
Belajar menerima apa yang terjadi merupakan sikap lapang dada.
Ingatlah kalau apa yang terjadi dalam hidup ini, meski buruk pasti tetap ada hikmahnya.
Jadi, belajarlah untuk menerima apapun yang terjadi dalam hidup ini.
3. Jangan Mencemaskan Pendapat Orang Lain
Jika Moms ingin mencapai aktualisasi diri, mulai sekarang janganlah mencemaskan atau memusingkan pendapat orang lain tentang Moms atau keluarga.
Jika pendapat orang lain baik, Moms bisa mendengarkan dan menimbang dengan benar.
Tapi kalau pendapat tersebut buruk, sebaiknya jangan terlalu dihiraukan karena bisa jadi mereka memberikan pendapat tersebut dengan maksud yang tidak baik.
4. Kenali Diri dengan Baik
Foto: Wanita Bercermin (pexels.com/Pavel Danilyuk)
Menurut Abraham Maslow, supaya bisa mencapai tahapan aktualisasi diri, kita harus mengenali diri sendiri secara baik.
Moms bisa melihat apa saja yang sifat positif dan negatif yang ada dalam diri Moms.
Apa kelemahan dan kelebihan yang dimiliki, hingga bagaimana diri kita bersikap saat berada di lingkungan tertentu.
5. Kembangkan Rasa Empati
Memiliki rasa empati juga bisa meningkatkan aktualisasi diri Moms.
Empati adalah sebuah situasi di mana Moms akan merasakan pikiran, perasaan, hingga keadaan yang sama dengan orang lain.
Dengan mengembangkan rasa empati ini, Moms bisa mengenal orang-orang yang ada di sekitar Moms secara lebih baik.
Baca Juga: 40 Quote Kesehatan Tubuh hingga Mental yang Bisa Memotivasi
Itulah sekilas penjelasan mengenai aktualisasi diri.
Semoga Moms bisa mencapai aktualisasi diri dengan tepat, ya!
- https://www.goodtherapy.org/learn-about-therapy/issues/self-actualization#:~:text=Self%2Dactualization%20is%20the%20final,being%20mindful%20of%20their%20limitations.&text=Self%2Dactualization%20can%20be%20explored%20in%20therapy.
- https://www.simplypsychology.org/self-actualization.html
- https://www.sehatq.com/artikel/mengenal-proses-aktualisasi-diri-dan-karakteristiknya
- https://lifestyle.kompas.com/read/2010/04/08/08345937/~Kesehatan~Psikologi?page=all
- https://id.wikipedia.org/wiki/Aktualisasi_diri
- https://journals.sagepub.com/doi/pdf/10.2466/pr0.1975.37.3.899
- https://www.tandfonline.com/doi/abs/10.1080/02783199709553846?journalCode=uror20
- https://www.verywellmind.com/characteristics-of-self-actualized-people-2795963
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.