29 Oktober 2024

Sesak Nafas Malam Hari: Penyebab dan Cara Mengatasinya

Sesak nafas pada malam hari memang mengganggu dan mengkhawatirkan

Apakah Moms atau Dads pernah alami gejala sesak nafas di malam hari? Kondisi ini memang cukup mengkhawatirkan.

Ada beberapa penyebab sesak nafas malam hari yang mungkin saja bisa memengaruhi jantung dan paru-paru, namun ada juga yang hanya merupakan gangguan ringan.

Namun, Moms perlu ingat bahwa saat Moms atau anggota keluarga lain alami batuk disertai sesak nafas pada malam hari, Moms tidak boleh menyepelekannya.

Cari perawatan segera jika seseorang tidak bisa mengatur nafas saat berbaring, serta mengalami sesak napas malam hari yang memburuk atau berkepanjangan yang tidak kunjung sembuh.

Penyebab Sesak Nafas Malam Hari

Penyebab Sesak Nafas Malam Hari (Orami Photo Stock)
Foto: Penyebab Sesak Nafas Malam Hari (Orami Photo Stock)

Banyak kondisi yang menyebabkan sesak napas di malam hari. Sesak nafas kronis terjadi bila Moms mengalami gejala tersebut selama lebih dari sebulan.

Menurut artikel di American Family Physician, 85% kondisi yang memicu sesak nafas kronis berkaitan dengan paru-paru, jantung, atau kesehatan mental.

Sesak nafas malam hari dapat terjadi jika tubuh tidak mampu memompa oksigen secara memadai ke dalam darah.

Paru-paru mungkin tidak dapat memproses asupan oksigen atau jantung mungkin tidak dapat memompa darah secara efektif.

Sesak nafas saat berbaring disebut ortopnea. Ketika gejala muncul setelah beberapa jam tidur, itu disebut dispnea nokturnal paroksismal.

Berikut ini adalah beberapa penyebab sesak nafas di malam hari:

1. Asma

Asma terjadi karena peradangan di paru-paru. Kondisi ini menyebabkan kesulitan bernapas. Moms mungkin mengalami sesak nafas pada malam hari yang berhubungan dengan asma karena:

  • Posisi tidur yang menekan diafragma.
  • Adanya tumpukan lendir di tenggorokan dan menyebabkan Anda dan kesulitan bernapas.
  • Perubahan hormon di malam hari.
  • Lingkungan tidur yang memicu asma.

Asma juga bisa dipicu oleh kondisi seperti penyakit gastroesophageal reflux (GERD).

2. Emboli Paru

Emboli paru terjadi jika gumpalan darah terbentuk di paru-paru. Saat mengalaminya, Moms mungkin juga mengalami nyeri dada, batuk, dan bengkak.

Seseorang bisa mengembangkan kondisi ini jika ia telah terbaring di tempat tidur untuk jangka waktu tertentu. Pasalnya hal ini bisa membatasi aliran darah.

Dampaknya, Moms mengalami sesak nafas malam hari.

3. Penyakit Paru Obstruktif Kronik (PPOK)

PPOK menyebabkan saluran udara tersumbat atau menyempit yang membuat pernapasan lebih sulit. Seseorang mungkin juga mengalami gejala seperti mengi, batuk, produksi lendir, dan sesak di dada.

Merokok atau terpapar bahan kimia berbahaya dapat menyebabkan PPOK, yang bisa memberikan gejala sesak nafas malam hari.

4. Radang Paru-Paru

Pneumonia dapat berkembang karena virus, bakteri, atau jamur. Kondisi tersebut akan membahayakan paru-paru. Moms mungkin juga mengalami gejala seperti flu, nyeri dada, batuk, dan kelelahan.

Moms harus mencari perawatan medis untuk pneumonia jika salah satu anggota keluarga mengalami demam tinggi disertai sesak napas dan batuk.

5. Gagal Jantung

Seseorang juga sangat mungkin mengalami sesak nafas malam hari karena jantung tidak dapat memompa darah secara berkelanjutan. Ini dikenal sebagai gagal jantung.

Seseorang bisa mengembangkan kondisi ini karena berbagai alasan. Faktor risiko termasuk pola makan yang buruk, diabetes, obat-obatan tertentu, merokok, dan obesitas.

Salah satu kondisi yang dapat memicu terjadinya serangan jantung adalah penyakit arteri koroner.

Seseorang mungkin mengalami sesak nafas malam hari akibat serangan jantung serta nyeri dada dan sesak, berkeringat, mual, dan kelelahan.

Kondisi lain yang terkait dengan gagal jantung termasuk tekanan darah tinggi atau jika jantung mengalami trauma, peradangan, atau detak jantung tidak teratur.

6. Alergi

Alergi bisa bertambah parah di malam hari dan menyebabkan batuk disertai sesak nafas malam hari.

Lingkungan tidur mungkin mengandung alergen seperti debu, jamur, dan bulu hewan peliharaan yang memicu gejala alergi. Jendela yang terbuka dapat menyebabkan alergi seperti serbuk sari masuk ke kamar.

7. Sleep Apnea

Sleep apnea adalah suatu kondisi yang terjadi selama tidur dan menyebabkan penyempitan saluran udara serta rendahnya tingkat oksigen.

Seseorang bisa terbangun sepanjang malam untuk mengambil napas dalam-dalam, sehingga mereka biasanya tidak bisa tidur cukup karena mengalami sesak nafas malam hari.

Moms mungkin merasa seperti terengah-engah di malam hari atau bangun di pagi hari dengan perasaan lelah. Pada siang hari, Moms mungkin juga mengalami sakit kepala atau mudah tersinggung.

8. Kecemasan dan Serangan Panik

Kesehatan mental juga dapat berkorelasi dengan sesak nafas malam hari. Merasa cemas dapat memicu respons melawan-atau-lari di tubuh dan menyebabkan serangan panik.

Moms mungkin akan kesulitan bernapas, merasa pingsan, dan menjadi mual selama serangan panik terjadi.

Cara Mengatasi Sesak Nafas Malam Hari

Cara Mengatasi Sesak Nafas pada Malam Hari (Lehighcenter.com)
Foto: Cara Mengatasi Sesak Nafas pada Malam Hari (Lehighcenter.com)

Pengobatan untuk sesak nafas malam hari akan berbeda-beda tergantung dari kondisi penyebabnya. Berikut ini beberapa hal yang bisa dilakukan:

  • Asma. Patuhi rencana pengobatan, hindari pemicu, dan tidurlah dengan ditopang oleh bantal untuk menjaga saluran udara lebih terbuka.
  • PPOK. Berhenti merokok dan hindari paparan bahan kimia berbahaya lainnya. Rencana pengobatan mungkin termasuk inhaler, obat lain, dan terapi oksigen.
  • Radang Paru-Paru. Selalu konsumsi antibiotik, obat batuk, pereda nyeri, pereda demam sesuai anjuran dokter. Dan jangan lupa untuk mendapatkan istirahat yang cukup.
  • Gagal Jantung. Ikuti rencana perawatan yang disarankan dokter, yang dapat bervariasi berdasarkan kondisi. Dokter mungkin merekomendasikan obat-obatan tertentu, penyesuaian gaya hidup, dan perangkat serta peralatan lain untuk menjaga jantung tetap bekerja dengan baik.
  • Sleep Apnea. Mengubah gaya hidup dengan menurunkan berat badan dan berhenti merokok dapat membantu mengatasi sesak nafas malam hari. Moms juga mungkin memerlukan alat bantu saat tidur untuk memastikan saluran udara tetap terbuka.
  • Alergi. Jagalah agar kamar tidur bebas dari alergen dan bersihkan secara teratur. Karpet, perawatan jendela, selimut, dan kipas langit-langit dapat mengumpulkan debu dan memicu gejala alergi. Moms mungkin ingin mencoba tempat tidur hipoalergenik atau pembersih udara di kamar tidur.
  • Kecemasan dan Serangan Panik. Coba lakukan latihan pernapasan, hindari pemicunya, dan berbicara dengan ahli kesehatan mental untuk membantu meredakan perasaan cemas dan menghindari serangan panik.

Mengalami gejala sesak nafas malam hari bisa terjadi karena sejumlah alasan.

Ingat, Moms harus berbicara dengan dokter tentang gejala untuk mendiagnosis penyebab yang mendasarinya, sehingga pengobatan bisa segera dilakukan.

Moms juga perlu untuk segera mendapatkan perawatan medis darurat cepat mencurigai sesak napas merupakan sinyal dari kondisi yang mengancam jiwa atau batuk disertai sesak nafas pada malam hari benar-benar sangat mengganggu kualitas tidur.

  • https://www.aafp.org/afp/2012/0715/p173.html
  • https://www.healthline.com/health/sleep/shortness-of-breath-at-night
  • https://www.dispatchhealth.com/blog/shortness-of-breath-at-night/
  • https://www.mountsinai.org/health-library/symptoms/breathing-difficulty-lying-down

Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.


FOLLOW US

facebook
twitter
instagram
spotify
tiktok

Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan

Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.