Ketahui Masa Inkubasi Omicron dan Kapan Waktu yang Tepat Untuk Tes!
Moms, tentunya sudah tahu bukan kalau penyebaran COVID-19 kian meningkat terutama di Indonesia. Salah satunya varian Omicron. Masa inkubasi Omicron pun tidak jarang dicari banyak orang, nih Moms!
Menurut dr. Ronald Irwanto, Sp.PD-KPTI, FINASIM Dokter Spesialis Penyakit Dalam Konsultan Penyakit Tropik dan Infeksi RS Pondok Indah – Puri Indah dan RS Pondok Indah – Bintaro Jaya, masa inkubasi adalah mulai masuknya virus ke dalam tubuh.
"Masa inkubasi adalah masa dari masuknya mikroorganisme (bakteri, parasit, virus) ke dalam tubuh manusia, sampai munculnya gejala pertama," jelas dr. Ronald Irwanto.
Sementara, pada 26 November 2021 sendiri, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyebut mutasi Omicron dari virus COVID-19 masuk ke dalam varian yang cukup mengkhawatirkan.
Selain itu, menurut Centers for Disease Control and Prevention (CDC) percaya bahwa setiap orang yang terinfeksi Omicron dapat menyebarkan virus depan cepat, terlepas dari gejala dan status vaksinasinya.
Agar lebih paham, yuk ketahui selengkapnya di sini!
Baca Juga: 9 Mitos Varian Omicron yang Pantang Dipercaya, Cek Faktanya di Sini!
Berapa Hari Masa Inkubasi Omicron?
Foto ilustrasi Omicron (Sumber: Orami Photo Stock)
Melansir dari Health, masa inkubasi Omicron dan subvarian lainnya memiliki rentang waktu yang lebih singkat, artinya membutuhkan waktu yang lebih sedikit untuk gejala muncul setelah terpapar virus.
Masih menurut Health, masa inkubasi varian ini bisa sekitar 3 hari hingga 4 hari. Sementara, varian Delta sendiri memiliki masa inkubasi 5 hari, dan varian awal mengalami inkubasi lebih dari 5 hari.
Lalu dr. Ronald Irwanto menjelaskan masa inkubasi Omicron mencapai 4 hari. "Banyak ahli memiliki banyak pendapat terkait masa inkubasi omicron, tetapi banyak ahli berpendapat, kemungkinan masa inkubasi omicron berkisar sekitar 4-7 hari," kata dr. Ronald Irwanto.
Sedangkan melansir dari WebMD, varian Omicron menyebar lebih mudah dibanding varian COVID-19 yang pertama. Namun belum ada penelitian pasti mengenai masa inkubasi Omicron.
Sehingga, bisa dikatakan masa inkubasi untuk varian Omnicron bisa selama 0 hingga 8 hari dan jika diambil dari rata-rata, maka 3 hari.
Baca Juga: Simak Fakta COVID-19 Varian Omicron, Dikenal Lebih Menular dari Delta!
Masa inkubasi sendiri tidak sama di setiap orang, nih Moms karena ada banyak faktor yang memengaruhi berapa lama virus tersebut mulai muncul gejala.
Faktor-faktornya bisa berupa apakah saat terpapar, pasien dalam kondisi sehat atau dalam kondisi sistem kekebalan tubuh sedang tidak sehat.
Untuk tambahan informasi, masa inkubasi Omicron yang pendek bisa dipengaruhi oleh kekebalan tubuh yang kembali bangun dari 2 tahun terakhir jika seseorang sudah terpapar COVID-19 sebelumnya.
Seperti yang sudah Moms ketahui, saat pasien sembuh dari COVID-19 tubuh sudah memiliki imun dari virus tersebut. Nah, jika terpapar kembali, maka akan membangunkan virus yang sudah ada di tubuh sebelumnya.
Namun sistem kekebalan tubuh bisa dikatakan mampu untuk menyerang virus kembali. Jadi, seberapa cepat gejala muncul di tubuh juga tergantung dari sistem kekebalan tubuh yang merespon virus.
Baca Juga: Punya Gejala yang Sama, Apa Beda Delta dan Omicron?
Kapan Harus Tes setelah Kontak?
Foto ilustrasi tes swab (Sumber: Orami Photo Stock)
Moms, mengingat kasus COVID-19 varian Omicron di Indonesia mulai kembali naik, pastinya tidak jarang Moms atau keluarga tidak sengaja melakukan kontak dengan yang positif.
Nah hal ini tentunya membuat cemas, bukan? Menurut dr. Ronald Irwanto yang perlu Moms lakukan adalah tetap menjalankan hidup sehat. Hal ini tentunya untuk mencegah gejala ya berat, ya Moms.
"Tetap hidup sehat, disiplin pada protokol kesehatan, konsumsi vitamin dan nutrisi, serta lakukan swab PCR untuk melindungi diri sendiri dan orang lain di sekitar," ungkap dr. Ronald Irwanto.
Mengingat rata-rata masa inkubasi Omicron bisa datang 3 hari kemudian, jadi Moms bisa melakukan tes 3 hari kemudian atau jika dirasa sudah memiliki gejala varian Omicron seperti pilek atau flu.
Baca Juga: 169 Lokasi Vaksin COVID-19 di Bandung Juli 2022, Tersedia Vaksin Booster!
Sama halnya seperti menurut pedoman CDC, sesaat setelah melakukan kontak dengan pasien positif COVID-19 dan sudah merasakan gejala pilek dan batuk, maka segeralah untuk melakukan tes.
Jika hasil yang ditunjukkan negatif tetapi masih merasakan gejala Omicron, tes bisa dilakukan lagi dalam durasi 1 hingga 2 hari kemudian.
Moms juga bisa melakukan konsultasi secara online dengan telemedicine yang tersedia. Biasanya dokter akan menyarankan untuk mengambil tes PCR yang lebih sensitif.
Sementara, jika Moms melakukan kontak dengan yang positif namun tidak menimbulkan gejala selama 3 hari, CDC menyarankan untuk melakukan tes 5 hari setelah terpapar.
Apabila positif, maka segera lakukan isolasi sesuai standar. "Ketika Swab PCR positif, atau muncul gejala Influenza Like Illness (ILI), maka sebaiknya segera berkonsultasi dengan dokter," tambah dr. Ronald Irwanto.
Gejala Varian Omicron
Foto ilustrasi pilek (Sumber: Orami Photo Stock)
Moms dan keluarga harus mengetahui gejala varian Omicron untuk mengetahui tanda-tanda masa inkubasi Omicron sudah muncul gejala.
Sebab gejalanya sendiri bisa terbilang cukup luas dan mirip dengan gejala flu biasa. Seperti yang sudah dipaparkan di atas, salah satu gejala varian ini adalah flu.
Namun tingkat keparahan gejala dapat dipengaruhi oleh status vaksinasi, kondisi kesehatan mendasar, usia, dan riwayat infeksi sebelumnya.
Berikut 5 gejala teratas dari varian Omicron untuk mengetahui kapan sebaiknya melakukan tes.
- Pilek
- Sakit kepala
- Kelelahan ringan atau berat
- Sakit tenggorokan
- Bersin
Namun tidak jarang orang yang terkena varian Omicron memiliki gejala umum COVID-19 seperti batuk, demam, kehilangan penciuman atau perasa.
Sementara dari WHO sendiri, tidak ada data yang menunjukkan Omicron memiliki gejala yang sama setiap pasiennya. Jadi gejalanya bisa berbeda-beda, ya Moms dan tergantung dari variannya.
Baca Juga: 95 Lokasi Vaksin COVID-19 di Medan Agustus 2022, Tersedia Vaksin Booster!
Seberapa Parah Omicron?
Foto ilustrasi Omicron (Sumber: Orami Photo Stock)
Melansir dari CDC infeksi Omicron umumnya menyebabkan gejala yang lebih ringan dibanding infeksi dengan varian sebelumnya.
Namun tidak menutup kemungkinan jika pasien memiliki gejala yang lebih berat, Moms hingga membutuhkan perawatan inap di rumah sakit bahkan sampai meninggal.
Jadi, jangan disepelekan, ya Moms. Bahkan beberapa kasus, penderitanya mengalami stres dan beresiko proses penyembuhan yang semakin lama.
Mengingat COVID-19 bisa hadir dalam jangka panjang dan biasa disebut sebagai long COVID-19. Hal inilah mengapa penting untuk tetap tenang dan melindungi diri sendiri dan keluarga.
Nah, itu dia Moms informasi seputar masa inkubasi Omicron. Masa inkubasi ini juga berlaku pada anak-anak, lho Moms.
- https://www.health.com/news/omicron-timeline
- https://www.webmd.com/lung/covid-omicron-variant#
- https://www.cdc.gov/coronavirus/2019-ncov/variants/omicron-variant.html
- https://www.unicef.org/coronavirus/what-we-know-about-omicron-variant
- https://www.cdc.gov/coronavirus/2019-ncov/hcp/clinical-care/clinical-considerations-index.html?CDC_AA_refVal=https%3A%2F%2Fwww.cdc.gov%2Fcoronavirus%2F2019-ncov%2Fhcp%2Fclinical-guidance-management-patients.html
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.