Alinamin F, Berfungsi untuk Mengatasi Defisiensi Vitamin B1 dan B2
Alinamin F adalah obat yang digunakan untuk perawatan penyakit mata, migrain dan peningkatan kadar homosistein dalam darah (hyperhomocysteinemia).
Obat ini bisa digunakan untuk mencegah sekaligus mengobati penyakit beri-beri dan neuritis optik akibat defisiensi vitamin B1 dan B2.
Alinamin F bisa dikonsumsi sebagai suplemen untuk menambah asupan vitamin B1 harian tubuh.
Di dalamnya, mengandung vitamin B kompleks dan thiamine tetrahydrofurfuryl disulfide (TTFD) yang bekerja dengan cara mempertahankan kadar vitamin B2 dalam tubuh.
Terkait dengan dosis, cara penggunaan dan efek samping, simak selengkapnya di bawah ini!
Baca Juga: Antrain, Obat Penurun Demam dan Mengatasi Nyeri Intensitas Ringan
Keterangan Obat Alinamin F
Foto Minum Obat (Orami Photo Stock)
Alinamin F tersedia dalam bentuk tablet.
Ini termasuk ke dalam kelas terapi vitamin dan suplemen.
Obat ini mengandung vitamin B kompleks sebanyak 5 miligram dan thiamine tetrahydrofurfuryl disulfide (TTFD) sebanyak 50 miligram.
Obat dijual dalam satuan per strip isi 10 tablet dan dibanderol dengan harga Rp14.500 hingga Rp18.200.
Dosis Penggunaan Obat
Dosis yang diberikan tergantung pada kondisi yang mendasari dan intensitas keparahan gejala penderita.
Pada orang dewasa, obat dikonsumsi sebanyak 1 tablet setiap hari, setelah makan.
Pada anak-anak, obat belum diketahui keamanan dan keefektivitasannya.
Untuk informasi lebih lanjut, sebaiknya tanyakan langsung pada dokter.
Tidak disarankan untuk menggunakan obat melebihi dosis yang dianjurkan.
Obat juga tidak disarankan digunakan dalam jangka waktu yang lama.
Sebab, hal tersebut bisa meningkatkan risiko munculnya efek samping setelah penggunaan.
Disarankan untuk mengikuti aturan pakai yang diberikan oleh dokter atau apoteker sebelum mulai mengonsumsi obat.
Baca Juga: Hepamax, Obat yang Digunakan untuk Menjaga Fungsi Hati
Kategori Kehamilan
Foto Ibu Hamil Minum Obat (Orami Photo Stock)
Obat ini diklasifikasikan ke dalam kategori C.
Ini menunjukkan efek samping pada janin setelah digunakan oleh ibu hamil.
Terkait dengan penggunaan obat selama masa kehamilan, ini boleh digunakan jika manfaatnya lebih besar ketimbang risikonya.
Obat tidak boleh dikonsumsi selama trimester ketiga atau mendekati waktu persalinan.
Pasalnya, obat menunjukkan risiko pada janin manusia.
Hal ini dapat menyebabkan masalah serius hingga mengancam jiwa.
Baca Juga: 4 Kebiasaan Ini Dapat Sebabkan Migrain
Perhatian Sebelum Menggunakan Alinamin F
Sebelum menggunakan obat, ada beberapa pertimbangan yang perlu diperhatikan.
Ini bertujuan agar obat dapat diserap tubuh dan bekerja dengan baik.
Sebaiknya, hindari penggunaan alinamin F pada pada kelompok berikut ini:
Alergi
Obat tidak boleh dikonsumsi oleh pengidap alergi kandungan loperamide atau bahan aktif lainnya.
Beritahu dokter jika pernah mengalami reaksi alergi setelah menggunakan jenis obat apa pun.
Beritahu dokter juga jika mengalami jenis alergi lain, seperti pewarna, makanan, pengawet, atau bulu hewan.
Anak-Anak
Obat tidak boleh dikonsumsi oleh anak-anak berusia di bawah 2 tahun.
Pasalnya, sejauh ini belum ada studi yang dilakukan terkait dengan penggunaan loperamide pada anak-anak.
Geriatrik
Sejauh ini, belum ada studi yang dilakukan terkait dengan efek samping penggunaan kandungan loperamide pada lansia.
Lansia cenderung memiliki masalah irama jantung yang memerlukan kehati-hatian terkait dengan penggunaan loperamide.
Baca Juga: 5 Makanan yang Baik untuk Asupan Nutrisi Lansia
Menyusui
Tidak ada penelitian yang memadai terkait dengan penggunaan kandungan loperamide pada ibu menyusui.
Penggunaan obat pada ibu menyusui diperbolehkan jika manfaatnya lebih besar ketimbang risiko efek samping yang bisa saja terjadi.
Interaksi Obat
Interaksi obat dapat mengubah kinerja obat atau meningkatkan risiko efek samping serius.
Alinamin F Tablet bisa berinteraksi dengan beberapa jenis obat berikut:
- Fenobarbital
- Probenecid
- Riboflavin
- Antidepresan trisiklik
Cara Tepat Menyimpan Obat
Sama halnya dengan penggunaan obat lainnya, alinamin F juga harus disimpan dengan cara yang benar.
Begini cara penyimpanan yang disarankan:
- Obat seharusnya disimpan di dalam suhu ruangan. Jangan menyimpan pada kulkas atau tempat yang terkena paparan sinar matahari langsung.
- Obat tidak boleh disimpan dalam tempat yang lembap, seperti di kamar mandi.
- Obat tidak boleh disimpan dalam freezer atau dibekukan.
- Obat tidak boleh disimpan di tempat yang terjangkau oleh anak-anak maupun hewan peliharaan.
- Obat harus dibuang jika sudah habis masa berlakunya. Namun, pelajari lebih lanjut bagaimana tips aman membuang produk obat karena bisa saja mencemari lingkungan.
- Obat tidak bisa dibuang bersamaan dengan sampah rumah tangga karena berisiko mencemari lingkungan.
- Obat tidak bisa dibuang pada toilet atau saluran pembuangan air.
- Berkaitan dengan tata cara pembuangan obat yang aman, tanyakan pada apoteker secara langsung saat membeli obat.
Baca Juga: Anelat, Suplemen Asam Folat yang Baik Dikonsumsi Bumil dan Busui
Efek Samping Penggunaan
Foto Rasa Haus Berlebihan (Orami Photo Stock)
Vitamin B kompleks jadi salah satu kandungan utama dalam obat.
Kandungan tersebut berisiko menimbulkan efek samping jika kadarnya berlebihan dalam tubuh.
- Rasa haus berlebihan
- Gangguan pada kulit
- Penglihatan buram
- Kram perut
- Mual dan muntah
- Peningkatan frekuensi buang air kecil
- Diare
- Ruam pada kulit
Meskipun efek samping dengan obat-obatan ini jarang terjadi, potensinya perlu diwaspadai.
Jadi, segera periksakan diri ke dokter jika mengalami beberapa jenis efek samping yang telah disebutkan.
Semakin cepat perawatan dilakukan, risiko komplikasi dapat diminimalisir.
- https://www.tabletwise.net/pakistan/alinamin-f-tablet
- https://www.mims.com/indonesia/drug/info/alinamin-alinamin-f/?type=full#Dosage
- https://www.healthline.com/health/food-nutrition/vitamin-b-complex
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.