6 Cara Mengajarkan Anak Berjiwa Sportif dan Manfaatnya!
Mengajarkan anak berjiwa sportif sejak dini sangat penting, terutama ketika mereka mulai menikmati permainan kompetitif seperti suit jari atau balapan mobil-mobilan.
Pada usia balita, anak sering kali kesal saat kalah karena dunia bagi mereka masih hitam putih.
Moms bisa sesekali mengalah agar anak merasa bangga, namun juga perlu mengajarkan arti sportivitas yang baik.
Ingin tahu cara mendukung anak berjiwa sportif? Yuk, simak tips lengkapnya di artikel ini, Moms
Baca Juga: Tenggang Rasa: Arti, Manfaat, dan Cara Mengajarkannya pada Anak Sejak Kecil
Apa Itu Sportivitas?
Sportivitas adalah ketika para pesaing atau penonton acara, kompetitif memperlakukan satu sama lain dengan hormat.
Tentunya, melalui sikap anak berjiwa sportif ini, artinya mereka menunjukkan perilaku yang pantas.
Sikap sportif yang baik berarti bersikap adil dan etis kepada lawan main atau rekan satu tim maupun lawan.
Anak berjiwa sportif tidak berarti bersikap lembek terhadap lawan.
Tetapi, ini adalah perilaku Si Kecil yang sopan dan ramah, dan menghindari pertengkaran selama waktu pertandingan.
Baca Juga: 8 Rekomendasi Susu Pembersih (Cleasing Milk), Bersihkan Kotoran dan Melembapkan Kulit
Tips Menghasilkan Anak Berjiwa Sportif
Setiap orang tua perlu mengajarkan sportivitas pada balita agar anak memiliki pemahaman yang baik tentang kompetisi, menang, dan kalah.
Sikap sportif yang baik mungkin tampak sulit untuk didefinisikan, tetapi ciri-cirinya termasuk mampu menang tanpa sombong, menghormati lawan, dan mampu kalah dengan ikhlas.
Berikut tips mengajarkan anak berjiwa sportif yang dapat Moms coba.
1. Jadi Contoh yang Baik
Awalnya, Si Kecil mungkin belum bisa memahami apa yang dimaksud dengan sportivitas.
Orang tua bisa mendukung anak berjiwa sportif dengan menjadi contoh yang baik.
Misalnya, saat Moms kalah atau mengalah kepada anak dalam permainan puzzle, Moms dapat mengutarakan kekecewaan, tetapi sambil menunjukkan sikap tenang atau baik.
Menurut psikolog Lawrence Kutner, Ph.D., direktur eksekutif Jack Kent Cooke Foundation, anak balita umumnya mengekspresikan kekesalan mereka secara fisik, seperti melempar barang, menendang, atau berteriak.
Bila orang tua memberi contoh mengajarkan sportivitas dengan cara mengekspresikan kekecewaan yang baik, anak pun nanti bisa menirunya.
Baca Juga: Pendidikan Moral: Pengertian, Contoh, Tujuan, dan Cara Mengajarkannya pada Anak Sejak Kecil
2. Menaati Peraturan
Menurut Stanford Children's Health, menaati peraturan adalah bagian dari sportivitas.
Dalam permainan atau perlombaan biasanya ada peraturan.
Katakan kepada Si Kecil bahwa yang berhak menjadi pemenang adalah orang yang mengikuti peraturan yang ada dan berhasil mengungguli lawannya.
Kemudian sampaikan pada anak akan pentingnya mendengarkan pelatih dan wasit serta mengikuti arahan mereka saat berada di lapangan dan terlibat dalam aktivitas tim.
Sebaliknya, orang yang melanggar peraturan tidak layak dijadikan pemenang karena itu artinya curang.
3. Memberikan Ucapan Selamat kepada Pemenang
Menjadi pihak yang kalah memang tidak mengenakkan.
Meski begitu, bukan berarti orang yang kalah boleh marah-marah kepada yang menang.
Dikutip dari KidsHealth, Moms bisa mengajarkan sportivitas pada balita dengan mengucapkan selamat kepada anak yang memenangi permainan.
Dengan begitu, ia akan melihat kemenangan sebagai sebuah capaian yang perlu dibarengi dengan sikap positif terhadap lawan yang kalah.
4. Bermain Adil
Salah satu cara mengajarkan agar anak berjiwa sportif adalah memintanya untuk bermain adil.
Olahragawan yang baik dapat menang jika mereka mengikuti peraturan dan memainkan permainan terbaik yang mereka bisa.
Jangan pernah mendukung upaya Si Kecil untuk memenangkan permainan dengan melanggar aturan.
Tekankan pada Si Kecil bahwa kecurangan tidak dapat diterima.
Baca Juga: 4 Manfaat Beramal dan Cara Mengajarkannya pada Anak agar Tumbuh Jiwa Peduli Sejak Dini
5. Menghormati Tim Lain
Menumbuhkan anak yang berjiwa sportif dapat Moms dan Dads lakukan dengan mengajarkan Si Kecil untuk menghormati tim lain.
Misalnya, ketika tim Si Kecil menang atau kalah, penting untuk menunjukkan rasa hormat atas upaya tim lain.
Jika tim lain menang, terima kekalahan, akui kemampuan mereka, dan lanjutkan.
Sedangkan ketika tim Si Kecil menang, beri pemahaman padanya untuk tidak menyombongkan diri karena itulah artinya menjadi pemenang yang murah hati.
6. Bicara Hubungan antara Sportivitas dan Kesuksesan
Cara menghasilkan anak yang berjiwa sportif lainnya adalah dengan memberikan pemahaman tentang hubungan antara sportivitas dan kesuksesan.
Saat mengajarkan sportivitas kepada anak, penting bagi mereka untuk memahami hubungan antara kesuksesan dan sportivitas.
Pastikan Si Kecil memahami bahwa kesuksesan bukan hanya tentang menang.
Pada saat yang sama, Moms dapat menunjukkan kepada Si Kecil betapa pentingnya rasa hormat.
Menghormati tim dan olahraga, dapat membantu anak mengembangkan kebiasaan dan bakat yang dapat meningkatkan peluang mereka untuk menang.
Baca Juga: 8 Cara Mengajarkan Anak Berbagi dengan Orang Lain, Mudah Diterapkan!
Manfaat Memiliki Anak Berjiwa Sportif
Mengajarkan anak untuk memiliki jiwa sportif sejak kecil bukan hanya penting untuk permainan, tetapi juga untuk kehidupan sehari-hari.
Anak yang sportif akan lebih mampu menghadapi berbagai situasi, baik di lingkungan sekolah maupun dalam hubungan sosialnya.
Lalu, apa saja manfaat yang bisa didapat dari memiliki anak berjiwa sportif? Berikut beberapa manfaat memiliki anak berjiwa sportif:
- Meningkatkan Kemampuan Mengelola Emosi
Anak yang berjiwa sportif lebih mampu mengendalikan emosi saat mengalami kekalahan.
Mereka belajar menerima kekalahan dengan sikap yang positif dan tidak mudah marah atau frustrasi, sehingga lebih siap menghadapi tantangan di masa depan.
- Menumbuhkan Rasa Percaya Diri
Anak-anak yang sportif lebih percaya diri, karena mereka memahami bahwa kemenangan atau kekalahan adalah bagian dari proses.
Mereka tidak takut mencoba lagi setelah gagal dan lebih berani dalam mengambil risiko.
- Mengembangkan Kemampuan Bekerja Sama
Jiwa sportif mengajarkan anak untuk bekerja sama dengan orang lain.
Mereka lebih terbuka untuk mendengarkan pendapat dan berkontribusi dalam kelompok, baik di dalam permainan maupun kehidupan sosial lainnya.
- Menghargai Aturan dan Disiplin
Anak berjiwa sportif belajar untuk menghargai aturan dalam permainan, yang dapat membentuk kebiasaan disiplin di berbagai aspek kehidupan.
Mereka memahami pentingnya mengikuti aturan dan menghormati keputusan yang dibuat.
- Membangun Sikap Toleransi dan Penghargaan Terhadap Orang Lain
Anak-anak yang sportif lebih mudah menghargai usaha dan kemampuan orang lain, meskipun mereka tidak selalu menang.
Ini membantu mereka membangun hubungan sosial yang lebih sehat dan memperkuat rasa empati.
Pada dasarnya, orang tua perlu membentuk pemahaman pada anak.
Salah satu yang penting dari suatu perlombaan bukanlah soal menang atau kalah, melainkan menikmati prosesnya.
Berikan pemahaman bahwa menang bukanlah yang utama dan kalah tidak selalu buruk.
Selamat mengajarkan sportivitas pada anak ya, Moms!
- https://www.masterclass.com/articles/how-to-show-good-sportsmanship
- https://www.stanfordchildrens.org/en/topic/default?id=teaching-children-good-sportsmanship-1-4524
- https://kidshealth.org/en/teens/sportsmanship.html
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.