Anak Kecanduan Gadget Sampai Masuk Rumah Sakit Jiwa di Bondowoso
Di era yang sudah serba canggih ini, rasanya kita seakan tak bisa lepas dari bantuan gadget. Kita memanfaatkan gadget tersebut tak hanya untuk berkomunikasi, tetapi juga bekerja hingga menciptakan hiburan seperti bermain games.
Tak hanya orang dewasa saja yang kerap menggunakannya, namun Si Kecilpun juga sudah sangat pandai dalam menggunakannya. Bahkan tentu tak jarang kalau Si Kecil malahan terlihat lebih fasih dalam menggunakan gadget ketimbang Moms.
Meski kerap membuatnya senang dan membuka wawasannya akan dunia luar, namun tahukah Moms bahwa penggunaan gadget secara berlebihan dapat menyebabkan gangguan jiwa?
Baca juga: Apakah Anak Sudah Siap Punya Handphone Sendiri?
Gangguan Jiwa Akibat Gadget
Tanpa sadar, penggunaan gadget yang sekilas dapat membuat kita senang dapat berubah menjadi sebuah kebiasaan yang candu hingga menyebabkan guncangan jiwa. Seperti yang dialami oleh dua siswa SMP dan SMA di Bondowoso, Jawa Timur. Poli jiwa RSUD dalam beberapa bulan terakhir ini merawat dua orang siswa yang kecanduan penggunaan gadget, hingga menimbulkan gangguan jiwa.
Pihak rumah sakit menjelaskan bahwa tingkat kecanduan dua orang anak ini sudah tergolong parah, bahkan salah satu dari mereka sampai membentur-benturkan kepalanya ke tembok ketika sangat ingin menggunakan gadget namun tak diizinkan oleh orang tuanya.
Sementara hasil hasil psikotes terhadap salah seorang anak lainnya menunjukkan bahwa ia telah menganggap dirinya sebagai pembunuh dan orang yang paling dibencinya adalah orang tuanya sendiri, karena dianggap sebagai penghalang dirinya untuk berhubungan dengan gadget.
Dari penanganan yang dilakukan pihak rumah sakit, keduanya sudah mulai membaik. Banyak metode yang mereka lakukan untuk menangani pasien tersebut, termasuk terapi realita. Pasien diajak untuk melihat pasien dengan gangguan jiwa akut atau psikotik. Mereka mencoba menanamkan bahwa mereka akan menjadi seperti itu jikalau tidak mau melepaskan diri dari gadget.
Baca juga: Balita Bermain Gadget, Bagaimana Aturannya?
Cara Menjauhkan Si Kecil dari Gadget
Meski banyak manfaat dari menggunakan gadget, Moms tetap harus membatasi penggunaannya agar Si Kecil tak menjadi kecanduan gadget apalagi sampai mengalami guncangan jiwa.
Bagi Moms yang merasa Si Kecil sudah mulai kecanduan, tak perlu malu untuk membawanya ke dokter. Karena dari data yang dia kumpulkan, anak-anak yang kecanduan gadget itu awalnya tidak disadari oleh orang tuanya. Orang tua baru menyadari setelah si anak jarang masuk ke sekolah dan prestasi akademiknya terus menurun.
Berikut beberapa langkah yang dapat Moms lakukan untuk membuat Si Kecil tak sampai kecanduan:
1. Beri batasan waktu
Dalam hal ini Moms harus tegas dan jangan membiarkan Si Kecil terlalu asyik bermain gadget. Apabila Moms membiarkan, maka mereka akan semakin kecanduan. Terlebih lagi jika gadget yang Moms berikan mendukung banyak fitur yang canggih.
2. Berikan mainan pengganti
Berilah Si Kecil mainan pengganti seperti boneka atau mobil-mobilan. Mainan pengganti ini berfungsi supaya Si Kecil masih punya beberapa pilihan mainan selain gadget.
3. Luangkan waktu untuk Si Kecil
Perlu Moms sadari, salah satu alasan Si Kecil memilih bermain gadget karena merasa kesepian dan kurang perhatian dari orang tuanya. Oleh karena itulah, jangan terlalu sibuk bekerja dan tetap luangkan waktu untuk Si Kecil.
Baca juga: Duh! 70 Persen Orang Tua Memilih Gadget Dibanding Ngobrol dengan Anak
4. Biarkan Si Kecil bermain di luar
Tak perlu takut bila anak bermain di luar, karena dengan pengawasan tepat Si Kecil akan tetap terhindar dari bahaya dan penyakit. Dengan bermain di luar rumah, mereka tak akan kesepian dan pastinya bisa lupa dengan gadget.
5. Apresiasi Si Kecil
Berikanlah apresiasi kepada Si Kecil ketika bisa berhasil untuk mengurangi jumlah frekuensi bermain gadget-nya. Mulailah dengan hal sederhana, seperti memuji hingga memberikannya hadiah.
Moms harus terus mengawasi, jangan sampai Si Kecil kecanduan gadget hingga terkena gangguan jiwa!
(MDP)
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.