Anak Laki-laki Lebih Lambat Berjalan, Mitos atau Fakta?
Moms, pernah mendengar mitos mengenai anak laki-laki lebih lambat berjalan daripada anak perempuan yang lebih dibandingkan dengan ?
Benarkah jenis kelamin berpengaruh terhadap milestone anak? Apakah benar pernyataan bahwa anak laki-laki lebih lambat berjalan hanya sebatas mitos?
Simak yuk Moms faktor apa saja yang mempengaruhi cepat atau lambatnya anak bisa segera berjalan.
Baca Juga : Kenali Bentuk Kaki Balita Saat Pertama Kali Berjalan
Setiap Anak Mengikuti Urutan Tahapan yang Sama
Dilansir dari Parents.com, berikut merupakan tahapan pencapaian anak sebelum akhirnya bisa berjalan:
- Duduk tegak: Saat berusia sekitar 6 bulan, anak mulai bisa menggunakan otot-otot yang ada di kakinya untuk duduk tegak tanpa dukungan.
- Berdiri tegak: Untuk pencapaian ini cenderung berbeda, sebagian besar mencoba untuk berdiri tegak saat berusia 10 bulan. Jody L. Jensen, PhD, professor Kinesiologi di University of Texas, mengatakan bahwa 70% dari massa tubuh adalah dari pinggul ke atas, sehingga kaki membutuhkan banyak kekuatan untuk mengangkat tubuh.
- Rambatan: Usia untuk mencapai milestone rambatan ini juga berbeda-beda pada setiap anak, tetapi saat ia melakukannya, ia akan berkeliling ruangan dengan memanfaatkan furniture apa pun yang ada di sekitarnya (meja, kursi, dan lain-lain).
Sekitar 50% persen anak biasanya mulai berjalan saat berusia 1 tahun, tetapi ada kisaran berjalan normal yang lebih luas, yakni mulai dari usia 9-16 bulan.
Berjalan merupakan masalah koordinasi 3 faktor, yakni kekuatan otot, keseimbangan, dan temperamen. Selain itu, usia juga cukup berpengaruh terhadap kemampuan berjalan anak. Anak dengan temperamen yang lebih mudah cenderung mendekati milestone utama ini lebih hati-hati.
Baca Juga : Apakah Popok Bisa Bikin Kaki Anak Berbentuk X?
Bisa Berjalan Lebih Cepat atau Lambat Menjadi Petunjuk Kepribadian Anak?
Laura Jana, MD, penulis Heading Home with Your Newborn, mengatakan bahwa beberapa anak memiliki mentalitas yang tinggi untuk bisa melakukan apa saja, ingin berdiri, dan segera bisa berjalan. Mereka bahkan tidak khawatir tentang kemungkinan terjatuh.
Sementara yang lainnya ingin mulai berjalan sampai mereka yakin bahwa mereka bisa melakukannya dengan cukup baik. Anak-anak ini mungkin menjadi lebih berhati-hati dan kontemplatif.
Dr. Sears melalui situs askdrsears.com, menjelaskan mengenai kemampuan anak dalam mencapai milestone berjalan lebih cepat dan lambat seperti di bawah ini:
1. Anak Late Walkers
Terlambat berjalan lebih cenderung berhubungan dengan mentalitas dibandingkan kemampuan motorik.
Seorang pejalan yang terlambat melewati tahapan merangkak, berdiri, dan rambatan, cenderung berhati-hati, memperhitungkan setiap langkahnya, dan maju dengan kecepatan yang membuatnya nyaman. Saat akhirnya ia mulai berjalan, ia akan mampu berjalan dengan baik.
2. Anak Early Walkers
Anak yang lebih cepat bisa berjalan, sebaliknya, kemungkinan merupakan anak impulsif yang mencapai setiap milestone terkait kemampuan motoriknya cenderung lebih cepat pula. Meskipun belum ada penelitian terkait dengan hal ini.
Selain itu, tipe tubuh juga bisa berpengaruh terhadap usia anak berjalan. Anak yang tubuhnya ramping memiliki kecenderungan untuk berjalan lebih awal. Akan tetapi, anak yang berjalan lebih awal dan impulsif sering mengalami ‘kecelakaan’ dibandingkan denngan teman-temannya yang lebih berhati-hati.
Nah, itu dia penjelasan mengenai pencapaian kemampuan anak berjalan. Di mana usia, mentalitas, dan kekuatan otot menjadi faktor yang sangat berpengaruh. Jadi, belum tentu anak laki-laki lebih lambat berjalan.
Sementara jenis kelamin, sebagaimana yang bisa Moms baca dalam penjelasan di atas, bukan merupakan salah satu yang mempengaruhi kemampuan anak berjalan. Baik anak laki-laki maupun anak perempuan sama-sama bisa mencapai milestone ini lebih awal atau justru lebih lambat.
Baca Juga: 5 Keuntungan Rutin Baby Spa Bagi Perkembangan Bayi
Bagaimana dengan Si Kecil Moms? Apakah Si Kecil sudah menunjukkan tanda-tanda akan segera berdiri, rambatan, atau berjalan?
(RGW)
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.