23 November 2021

Kisah Anas bin Malik, Anak Beruntung yang Temani Nabi Muhammad hingga Akhir Hayat

Anas bin Malik adalah salah satu sahabat yang paling banyak menulis hadits nabi

Di antara banyaknya sahabat Nabi Muhmammad SAW, nama Anas bin Malik menarik perhatian karena bahkan disebut pelayan nabi karena kedekatannya dengan Rasulullah SAW.

Dilansir dari Acta Islamica, Anas bin Malik RA adalah salah satu nama yang terkenal di antara para sahabat nabi yang dengan setia menghabiskan sepuluh tahun hidupnya bersama beliau.

Baca Juga: Biografi Utsman bin Affan, Sahabat Nabi dengan Kepribadian yang Mulia

Profil Anas bin Malik

Anas Bin Malik -1.jpg
Foto: Anas Bin Malik -1.jpg

Foto: Sohabih.blogspot.com

Anas bin Malik adalah putra dari pasangan Malik bin an-Nadhr dan Ummu Sulaim. Dia telah mengabdikan diri untuk melayani Rasulullah SAW selama sepuluh tahun.

Hal ini berawal saat Rasulullah SAW dan para sahabatnya ke Madinah, ketika Anas masih berumur 10 tahun kala itu.

Saat itu, ibunya mengajaknya mendatangi Rasulullah SAW dan berkata: “Wahai Rasulullah SAW, sungguh orang-orang anshar dan perempuan-perempuan anshar telah memberimu hadiah kecuali aku.

Dan aku tidak menemukan sesuatupun untuk dapat aku hadiahkan kepadamu, kecuali hanya anak laki-lakiku (ini). Maka terimalah dariku. Dia akan melayani keperluanmu,” kata dia.

Sejak itulah Anas resmi menjadi pelayan Rasulullah SAW hingga beliau, saat Anas masih berumur 20 tahun.

Selain mendapat keistimewaan dapat melayani Rasulullah SAW, Anas juga mendapat doa khusus dari beliau atas permintaan ibunya.

Rasulullah bersabda: “Allahumma Aktsir malahu, wawaladahu wa adkhilhul Jannah,” yang artinya: “Ya Allah, berikanlah ia harta yang melimpah, keturunan yang banyak, dan masukkanlah ia ke surga.

Berkat doa tersebut, Anas dewasa memiliki kebun kurma luas yang dalam setahun dapat panen dua kali. Saat dirinya meninggal, ia meninggalkan sekitar 120 orang anak dan cucu.

Dia pun memiliki umur yang panjang hingga 107 tahun, dan termasuk sahabat yang terakhir meninggal di Kota Bashrah pada 93 Hijriyyah.

Selama menjadi pelayan Rasulullah SAW, Anas bin Malik tidak menyia-nyiakan waktunya. Dia begitu banyak menyerap ilmu dengan menuliskannya sebagai hadits.

Dia menyerap ilmu yang dicontohkan Rasulullah SAW, baik dari segi perilaku maupun sabda-sabdanya. Bahkan ia menduduki peringkat ketiga dari kalangan sahabat yang paling banyak meriwayatkan hadits.

Baca Juga: Biografi Umar bin Khattab, Sahabat Nabi Muhammad SAW yang Menjadi Khalifah

Setelah Abu Hurairah dan Abdullah bin Umar, dia telah menerima dan menuliskan 2.286 buah hadits bukan hanya dari Nabi Muhammad SAW, tapi juga penjelasan dari guru-gurunya yang lain.

Mereka adalah Abu Bakar, Umar, Usman, Usaid bin al Hudhair dan Abi Thalhah. Selain itu, dia juga memiliki banyak murid, salah satunya adalah Ibnu Sirrin dan Al Sya’bi.

Bukti bahwa dirinya benar-benar melayani Rasulullah SAW adalah pengakuan dari Abu Hurairah yang mengatakan bahwa Anas bin Malik adalah orang yang paling mirip shalatnya dengan Rasulullah SAW.

Dan sejarah mencatat bahwa dirinya adalah salah satu sahabat yang shalat menghadap dua qiblat, yakni ke Baitul Maqdis dan juga menghadap Ka’bah.

Dan di antara hadis yang telah diriwayatkan oleh Anas bin Malik adalah:

قال النبي صلى الله عليه وسلم: لا يتمنين احدكم الموت من ضر اصابه فان كان لابد فاعلا فليقل اللهم احيني ما كانت الحياة خيرا لي وتوفني اذا كانت الوفاة خيرا لي.

Artinya: Rasulullah SAW bersabda: “Jangan sekali-kali salah seorang di antara kalian berharap harap kematian lantaran musibah yang datang. Jika terpaksa, maka ucapkanlah: ‘Ya Allah hidupkanlah aku jika hidup lebih baik bagiku, dan matikanlah aku jika mati lebih baik bagiku’,” (HR Al Bukhari dan Muslim).

Nabi Muhammad selalu mendampingi Anas bin Malik untuk memberi petunjuk dan mengajarkan banyak hal padanya yang berkaitan dengan pengajaran agama Islam.

Misalnya saat akan makan, Rasulullah SAW memerintahkan Anas supaya membaca do’a sebelum makan dan mengambil makanan yang berada dihadapannya terlebih dahulu.

Anas bin Malik sendiri memiliki nama panggilan khusus dari Rasulullah SAW, yakni Uneis. Saat menjadi pembantu Nabi Muhammad SAW, dia hidup di dalam pendidikan dan penjagaan hingga beliau meninggal.

Jiwanya penuh dengan hidayah, hatinya penuh dengan hadits–hadits Nabi sehingga ia menjadi orang yang lebih tahu tentang keadaan Nabi, rahasia, sifat-sifat Nabi SAW yang tidak diketahui orang lain kecuali dirinya.

Baca Juga: 6 Fakta Ali Bin Abi Thalib, Sahabat Nabi Muhammad SAW dan Pemimpin Islam Terakhir

Kisah Anas Bin Malik Bersama Rasulullah SAW

Anas Bin Malik -2.jpg
Foto: Anas Bin Malik -2.jpg

Foto: Dessertcampmorocco.com

Ada salah satu kenangan manis Anas bin Malik dengan Rasulullah SAW. Anas bin Malik berkata: “Rasulullah SAW adalah orang yang paling bagus akhlaqnya, yang paling lapang dadanya, dan yang paling dermawan.

Suatu hari, Beliau mengutusku untuk suatu keperluan. Kemudian aku keluar dan aku menuju anak-anak kecil yang sedang main di pasar untuk bermain bersama mereka dan akupun keluar tidak untuk menunaikan hajat Rasulullah SAW.

Ketika aku sedang bermain bersama mereka, tiba-tiba ada seseorang yang berdiri di belakangku dan memegang bajuku, kemudian aku memalingkan wajahku untuk melihatnya.

Seketika aku dapati Rasulullah SAW tersenyum manis kepadaku dan berkata: ‘Wahai Unais apakah engkau sudah mengerjakan suatu keperluan yang telah aku perintahkan kepadamu?’

Maka aku pun berlari dan berkata: ‘Ya, aku akan kerjakan sekarang wahai Rasulullah’.

Demi Allah sungguh aku telah menjadi pembantu Rasulullah selama sepuluh tahun dan Beliau pun tidak pernah mengatakan untuk sesuatu yang aku kerjakan: ‘Mengapa Engkau kerjakan!’ dan untuk yang aku tinggalkan: ‘Mengapa Engkau tinggalkan?’,”.

Baca Juga: Kisah Nabi Muhammad SAW, Nabi dan Rasul Terakhir Suri Tauladan Umat Islam

Dan Rasulullah SAW apabila memanggil Anas, memanggilnya dengan panggilan Unais, yaitu dengan nama panggilan yang penuh dengan kasih sayang.

Terkadang Beliau juga memanggilnya dengan panggilan wahai Anakku, panggilan yang penuh dengan keakraban.

Dan Rasulullah SAW memenuhi hatinya dengan nasihat-nasihat dan ucapan-ucapan hikmah yang mulia, di antaranya:

“Wahai Anakku, apabila Engkau mampu untuk melewati hari-harimu dengan hati yang tidak ada kedengkian, maka kerjakanlah.

Wahai anakku, sesungguhnya semua itu adalah sunahku dan barang siapa menghidupkan satu dari sunahku maka sungguh ia telah mencintaiku, dan barang siapa mencintaiku maka ia bersamaku di surga.

Wahai anakku, apabila Engkau ingin masuk kepada keluagamu, maka ucapkan salam kepada mereka, yang akan menjadikan keberkahan untukmu dan keluargamu,”

Baca Juga: Kisah Romantis Nabi Muhammad dan Siti Aisyah: Panutan Keluarga Harmonis

Kisah Hidup Anas Bin Malik

Anas Bin Malik -3.jpg
Foto: Anas Bin Malik -3.jpg

Foto: Freepik.com

Dalam hidupnya yang sangat panjang, Anas bin Malik selalu menggerakkan bibirnya untuk menyebut Rasulullah SAW.

Hari yang sangat menggembirakannya adalah hari pertemuannya dengan Rasulullah SAW, dan hari yang menyedihkan baginya adalah hari perpisahannya dengan Rasululullah SAW.

Anas bin Malik adalah seorang yang bersemangat untuk meneladani Rasulullah SAW baik ucapan maupun perilakunya, mencintai apa yang dicintai Rasulullah SAW, membenci apa yang dibenci Rasulullah SAW

Kata-kata yang selalu dia ucapkan adalah: “Sungguh aku telah melihat Rasulullah SAW ketika datang kepada kami di Kota Madinah,

dan sungguh aku telah melihat Beliau ketika beliau wafat di antara kita maka tidak ada hari yang lebih berharga dari pada keduanya.

Di hari pertama ketika Rasulullah SAW memasuki Kota Madinah, segala sesuatu tampak bercahaya, dan dihari ketika Rasulullah SAW meninggal segala sesuatupun tampak gelap gulita.

Dan hari terakhir ketika aku melihatnya adalah hari senin, ketika Sang Nabi membuka tirai kamarnya, maka aku melihat wajahnya putih bersih seperti lembaran kertas.

Dan di waktu itu semua orang berdiri di belakang Abu Bakar untuk melihat Nabi SAW, maka hampir semua orang terkejut, ketakutan.

Maka Abu Bakar memberikan isyarat kepada mereka untuk bersabar dan tenang, kemudian meninggallah Rasulullah SAW di penghujung hari Senin tersebut.

Maka tidak ada pemandangan yang menyedihkan ketika kita menutupnya dengan tanah,”.

Anas bin Malik juga adalah orang yang sangat mengharapkan syafaat pada hari kiamat dari Rasulullah SAW. Dia selalu mengatakan:

“Sesungguhnya aku ingin bertemu Rasulullah SAW besok pada hari kiamat, dan aku akan mengatakan kepadanya: ‘Wahai Rasulullah, ini adalah pembantu kecilmu Unais.”

Sungguh beruntung Anas bin Malik atas karunia Allah yang diberikan kepadanya, karena ia bisa mendampingi Rasulullah selama 10 tahun penuh yang membuat iri umat Islam lainnya di dunia.

  • http://www.aisbbu.com/index.php/ai/article/view/7
  • https://www.madaninews.id/6592/mengenal-anas-bin-malik-sosok-sahabat-yang-sangat-setia-pada-rasulullah.html
  • https://risalahmuslim.id/kamus/anas-bin-malik/

Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.


FOLLOW US

facebook
twitter
instagram
spotify
tiktok

Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan

Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.