Apakah Serangan Jantung pada Perempuan Berbeda dengan Laki-laki?
Tengok perbedaan serangan jantung pada perempuan dan laki-laki, yuk.
Kita mungkin sering melihat para pria terengah-engah, kemudian mencengkeram dadanya dan jatuh ke tanah seketika itu juga. Hal seperti ini seringkali kita saksikan, terutama dalam adegan-adegan film yang ditonton, dan mengenalinya dengan serangan jantung.
Pada kenyataannya, wanita juga bisa terserang serangan jantung, dan apa yang terjadi mungkin tidak akan sedramatis yang kita lihat.
Baca Juga: Djaduk Meninggal Karena Serangan Jantung, Waspadai Faktor Risiko dan Penyebab Serangan Jantung
“Walaupun laki-laki dan perempuan bisa mengalami tekanan pada dada yang membuatkan kesakitan bahkan seperti tidak sanggup bernapas, perempuan juga bisa mengalami serangan jantung tanpa rasa sakit di dada,” kata Nieca Goldberg, direktur medis untuk Joan H. Tisch Center for Women's Health di NYU Langone Medical Center dan sukarelawan American Heart Association.
Dilansir dari American Heart Association, perempuan juga bisa mengalami sesak napas, tekanan atau rasa sakit di dada bagian bawah atau perut bagian atas, pusing, sakit kepala ringan atau pingsan, tekanan punggung atas atau rasa lelah ekstrem.
Apakah Serangan Jantung pada Wanita Berbeda dengan Pria?
Foto: safebee.com
Sebuah penelitian yang dipublikasikan oleh Journal of the American Heart Association pada grup perempuan dan laki-laki, menemukan bahwa nyeri dada adalah gejala paling umum yang dilaporkan oleh laki-laki dan perempuan yang mengalami serangan jantung. Sekitar 93 persen laki-laki dan perempuan mengeluhkannya.
Sedangkan pria yang mengalami serangan jantung mengalami lebih banyak gejala yang tidak umum, Gejala atipikal ini seperti nyeri epigastrium (nyeri ulu hati), nyeri punggung, atau rasa sakit yang membakar, menusuk, atau mirip dengan gangguan pencernaan, daripada wanita.
Baca Juga: Penyebab dan Cara Mengatasi Nyeri Ulu Hati Saat Hamil yang Mengganggu
Lebih banyak perempuan daripada pria yang banyak mengalami gejala "umum", seperti mual dan rasa sakit yang menjalar hingga ke rahang, atau punggung.
Perempuan Memiliki Faktor Risiko yang Berbeda
Foto: yahoo.com
Penyakit tertentu yang hanya memengaruhi wanita, akan meningkatkan risiko penyakit arteri koroner, penyebab utama serangan jantung pada perempuan.
Di antaranya termasuk endometriosis, penyakit ovarium polikistik, diabetes dan tekanan darah tinggi yang terjadi selama kehamilan. Endometriosis telah ditemukan meningkatkan risiko terserang arteri koroner hingga 400 persen pada wanita di bawah usia 40 tahun.
Wanita juga berbagi faktor risiko klasik dengan pria, seperti tekanan darah tinggi, kadar gula darah tinggi, kadar kolesterol tinggi, merokok, dan obesitas.
Seperti halnya pria, wanita dapat terkena dampak riwayat penyakit jantung keluarga, terutama ketika seorang ayah atau saudara laki-laki didiagnosis dengan arteri koroner sebelum usia 55 tahun, atau seorang ibu atau saudara perempuan didiagnosis sebelum usia 65 tahun.
Baca Juga: Benarkah Jantung Koroner Banyak Menyerang Pria?
Serangan Jantung pada Perempuan Lebih Sulit Sembuh Daripada Pria
Foto: womanandhome.com
Serangan jantung pada perempuan tidak bisa sembuh dengan mudah seperti pria. Perempuan biasanya membutuhkan waktu rawat inap yang lebih lama dan ada kemungkinan bisa meninggal di rumah sakit.
Hal ini mungkin disebabkan oleh fakta bahwa wanita yang menderita serangan jantung memiliki lebih banyak faktor risiko yang tidak diobati, seperti diabetes atau tekanan darah tinggi. Terkadang, hal ini dikarenakan mereka mengutamakan keluarga dan tidak mengurus diri mereka sendiri.
Itulah fakta tentang serangan jantung pada perempuan. Moms, selalu jaga kesehatan untuk menghindari risiko penyakit ini, ya.
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.