13 Oktober 2023

Arti Dividen dalam Investasi, Jenis, dan Cara Pembagiannya

Pembagian keuntungan dalam berinvestasi

Arti dividen dalam dunia investasi tak sekadar keuntungan yang didapatkan oleh investor.

Bagi orang yang terjun di dunia investasi, terutama saham, pasti menunggu-nunggu momen pembagian dividen.

Pasalnya, pada waktu itulah para investor mendapatkan pembagian keuntungan sehingga menambah pundi-pundi uang.

Yuk, kenali lebih jauh arti dividen hingga cara pembagiannya berikut ini!

Baca Juga: 6 Cara Mengatur Uang Hasil Jualan agar Untung Maksimal

Arti Dividen

Ilustrasi Menabung
Foto: Ilustrasi Menabung (Thesimpledollar.com)

Semua orang yang berinvestasi pasti mengharapkan return atau tingkat pembagian hasil yang tinggi.

Nah, bentuk pengembalian ini salah satunya diwujudkan berupa dividen.

Arti dividen secara umum adalah pembagian keuntungan yang diberikan perusahaan dan berasal dari keuntungan yang dihasilkan oleh perusahaan tersebut.

Menurut Undang-Undang Pph Pasal 4 ayat (1) huruf g, arti dividen merupakan bagian laba yang diperoleh pemegang saham atau pemegang polis asuransi atau pembagian sisa hasil koperasi yang diperoleh anggota koperasi.

Baca Juga: Untuk Pemula, Ini 3 Cara Investasi Emas yang Aman!

Sederhananya, arti dividen adalah pembagian keuntungan bersih yang didapatkan perusahaan kepada investor.

Dividen ini dibagikan setelah mendapatkan persetujuan dari para pemegang saham melalui Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS).

Arti dividen ini tidak serta merta berlaku untuk semua pemodal saham, ya Moms.

Jika ingin mendapatkan dividen, pemodal harus memegang saham tersebut dalam kurun waktu yang relatif lama.

Hal ini dilakukan untuk memastikan bahwa pemegang saham tersebut diakui dan berhak mendapatkan bagian dividen.

Bentuk keuntungan yang didapatkan oleh investor pun bisa berupa 2 jenis, yakni dividen tunai atau dividen saham.

Baca Juga: Mengenal Reksadana: Jenis, Kelebihan, dan Kekurangannya

Arti dividen tunai adalah pembagian keuntungan dalam bentuk uang tunai dalam jumlah tertentu kepada setiap pemegang saham.

Sedangkan arti dividen saham adalah pembagian keuntungan berupa sejumlah saham.

Dengan begitu, jumlah saham yang dimiliki pemodal akan bertambah seiring dengan adanya pembagian dividen saham tersebut.

Melansir laman Bareksa, harga saham setelah dividen saham biasanya menurun karena efek penyesuaian terhadap jumlah saham yang meningkat.

Namun, nilai perusahaan dalam hal kapitalisasi pasar perusahaan akan tetap sama.

Jenis Dividen

Ilustrasi Pemantauan Saham
Foto: Ilustrasi Pemantauan Saham (Orami Photo Stock)

Jenis dividen yang dibagikan dari perusahaan kepada pemodalnya terbagi menjadi 5 macam, yakni:

1. Dividen Tunai

Dividen tunai adalah bentuk return yang paling umum diberikan kepada para investor.

Arti dividen tunai adalah pembagian keuntungan diberikan berupa uang tunai.

Pemodal yang menerima dividen tunai akan dikenakan pajak sesuai dengan aturan yang berlaku.

2. Dividen Saham

Selain dalam bentuk tunai, dividen saham juga cukup umum dibagikan kepada para investor.

Arti dividen saham adalah pembagian keuntungan dalam bentuk saham sehingga porsi saham yang dimiliki investor bertambah.

Keuntungannya, jumlah saham milik investor akan lebih banyak dari sebelumnya dan tidak dikenakan Pajak Penghasilan (PPh).

Hal ini akan memengaruhi persentasi dividen dan capital gain di masa mendatang.

Baca Juga: Niat Zakat Fitrah, Tata Cara Membayar, dan Keutamaannya

3. Dividen Properti

Beda dengan dividen uang dan saham, dividen properti dibayarkan dalam bentuk aset.

Jenis dividen ini cukup jarang ditemukan karena perhitungannya cukup sulit.

Hal ini biasanya dilakukan apabila uang perusahaan sudah telanjur dimasukkan ke dalam investasi lain sehingga pemodal mendapatkan dividen properti.

4. Dividen Skrip

Arti dividen skrip adalah bentuk dividen berupa surat utang.

Pembayaran dividen jenis ini akan dilakukan pada akhir periode sesuai perjanjian dalam surat utang.

Dalam surat utang tersebut, perusahaan diwajibkan membayar bunga utang kepada para investor.

Keputusan ini biasanya dilakukan akibat keterbatasan tunai dari perusahaan sehingga diputuskan mengambil utang jangka pendek.

Baca Juga: 3 Jenis Investasi Jangka Pendek yang Aman untuk Pemula

5. Dividen Likuidasi

Arti dividen likuidasi adalah dividen yang dibagian kepada pemegang modal saat perusahaan mengalami kebangkrutan.

Perusahaan mengembalikan modal dengan sisa-sisa aset yang dimiliki.

Jenis dividen ini bersifat opsional, tergantung kondisi perusahaan yang mengalami kebangkrutan.

Waktu dan Cara Pembagian Dividen

Grafik Saham
Foto: Grafik Saham (Orami Photo Stock)

Arti dividen perlu diperjelas dari segi waktu dan cara pembagiannya.

Dividen dibagikan setelah mendapatkan persetujuan dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) yang dilakukan sekali setahun.

Namun, ada juga dividen interim yang memungkinkan pembagian return saham dilakukan lebih dari sekali setahun.

Cara pembagian dividen ditentukan setelah RUPS yang diadakan pada kuartal I/II setiap tahunnya.

Hal ini berarti tanggal tepatnya pembagian dividen biasanya jatuh setelah rapat tersebut.

Baca Juga: 7+ Cara Menabung 1 Juta per Bulan untuk Anak Sekolah

Perlu diketahui bahwa arti dividen tidak pasti akan langsung dibagian semua untuk para pemodal, Moms.

Pasalnya, ada pula kemungkinan dividen tidak dibagikan berdasarkan hasil keputusan RUPS.

Semua tergantung dari kebijakan masing-masing perusahaan.

Ada kalanya perusahaan menggunakan keuntungan tersebut sebagai cadangan modal atau dana untuk ekspansi bisnis perusahaan.


Rumus dan Perhitungan Dividen

Ilustrasi Menghitung Dividen
Foto: Ilustrasi Menghitung Dividen (Orami Photo Stock)

Nilai return atau pembagian keuntungan dari investasi tidak selalu sama.

Faktanya, perhitungan rasio dividen sangat tergantung dengan instrumen investasi yang dimiliki.

Berikut beberapa rumus dan contoh cara menghitung dividen yang penting diketahui:

1. Rumus Dividend Payout Ratio (DPR)

Rumus Dividend Payout Ratio (DPR) digunakan untuk mengukur laba bersih perusahaan yang akan dibagian kepada para investor.

Arti dividen payout ratio adalah kondisi ketika tidak semua laba bersih dibagikan kepada investor.

Alasannya bisa karena dividen tersebut diputarkan kembali untuk pengembangan bisnis ke depan.

Baca Juga: Ketahui Cara Menghitung Persen, Rumus, serta Contohnya

Rumus dividend payout ratio adalah persentase dividen yang diberikan kepada pemodal dengan total laba bersih yang didapatkan.

Ambil contoh, sebuah perusahaan A mendapatkan laba bersih Rp1.000.000.000.

Perusahaan tersebut memutuskan untuk tidak membagikan semua dividen, tetapi hanya sebesar Rp250.000.000.

Maka, rumus kebijakan divident payout ratio-nya adalah sebesar 25%.

2. Rumus Dividend Per Share

Cara perhitungan dividen ini dilakukan berdasarkan nilai satu lembar saham yang beredar.

Angka ini didapat dari pembagian dividen perusahaan berdasarkan dividen per lemar dengan jumlah total lembar saham.

Contohnya, perusahaan B memiliki 100.000 lembar saham.

Mereka akan membagikan dividen sebesar Rp100.000.000.

Maka, rumus dividend per share dihitung dengan cara:

DPS = 100.000.000/100.000 = 1.000

Jumlah dividen per lembar dari saham C adalah sebesar Rp1.000.

Baca Juga: Ketahui 15+ Contoh Hewan Karnivora dan Karakteristiknya

3. Rumus Dividend Yield

Cara hitung pembagian dividen yield dilakukan dengan perbandingan besar dividen yang dibagi perusahaan terhadap harga saham yang sedang beredar.

Ambil contoh, besaran dividen per lembar dari PT ABC adalah Rp500.

Sedangkan harga saham PT ABC tersebut sebesar Rp10.000.

Maka, rumus dividend yield-nya dihitung dengan:

500 / 10.000 x 100% = 5%

Jadi, dividend yield dari PT ABC adalah 5%.

Perbedaan Dividen dan Capital Gain

Grafik Keuntungan Saham
Foto: Grafik Keuntungan Saham (Freepik.com)

Selain dividen, keuntungan yang didapatkan oleh investor juga dapat berupa capital gain.

Secara umum, capital gain adalah selisih harga beli dan harga jual.

Dengan kata lain, bentuk return ini dilihat dari peningkatan harga setelah Moms membeli suatu produk saham.

Misalnya, seorang investor membeli saham ABC dengan harga Rp3.000 per saham, lalu dijual seharga Rp3.500 per saham.

Artinya, pemodal tersebut mendapatkan capital gain sebesar Rp500 untuk setiap saham yang dijualnya.

Baca Juga: 17 Arti Mimpi Melihat Orang Melahirkan, Artinya Beragam

Selain arti dividen dan capital gain yang berbeda, waktu perolehan keduanya pun tidak sama.

Pembagian dividen biasanya dilakukan setahun sekali dengan besaran yang ditetapkan sesuai keputusan RUPS.

Sedangkan waktu pemberian capital gain dilakukan saat investor menjual sahamnya ketika harganya mengalami kenaikan.

Kini Moms sudah memahami arti dividen hingga cara pembagiannya sesuai instrumen investasi.

Yuk, melek keuangan dengan investasi!

  • https://www.idx.co.id/id/produk/saham
  • https://www.bareksa.com/kamus/d/dividen-saham
  • https://landx.id/blog/memahami-apa-itu-dividen/
  • https://www.cermati.com/artikel/dividen-saham-arti-contoh-dan-cara-menghitungnya
  • https://www.mncsekuritas.id/pages/tips-motiontrade-3-perbedaan-antara-capital-gain-dan-dividen

Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.


FOLLOW US

facebook
twitter
instagram
spotify
tiktok

Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan

Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.