Moms, Ini Fakta tentang Babbling dan Ciri Keterlambatan Bicara!
Faktanya, babbling jadi salah satu tonggak penting dalam perkembangan bicara pada anak.
Melansir dari Beforefirstwords, sekitar usia 6 hingga 7 bulan, bayi mulai mengoceh.
Di usia ini, anak sudah bisa menghasilkan vokal dan menggabungkannya dengan konsonan.
Mereka dapat menghasilkan suku kata tunggal dengan tepat, tetapi sering menghasilkan ocehan yang diduplikasi.
Ocehan umumnya terdengar seperti dada atau baba, bahkan dalam rantai kata yang lebih panjang, seperti "da-da-da".
Baca Juga: 17 Fakta Bayi Baru Lahir yang Harus Moms Ketahui
Apa yang Dimaksud dengan Babbling?
Foto: istockphoto.com
Mengoceh adalah kombinasi dari suara konsonan dan vokal, yaitu suara suku kata tunggal seperti “pa” atau “ba”.
Si Kecil juga bisa membuat suara yang lebih kompleks dan dirangkai seperti “a-ga,” “a-da”, atau “ba-da”, bahkan “ba-ba-ba-ba”.
Seiring waktu, babbling bayi berkembang menjadi kata-kata dasar.
Namun, kita perlu bersabar, karena otak bayi membutuhkan waktu beberapa bulan untuk mengasosiasikan kata, seperti "ma-ma" dengan arti sebenarnya.
Kapan Bayi Mulai Babbling?
Sebagian besar bayi mulai mengoceh pada usianya 4 bulan.
Si Kecil akan terus mengembangkan repertoar suaranya selama beberapa bulan berikutnya.
Meskipun waktu babbling pada masing-masing bayi mungkin berbeda, berikut ini acuan umumnya pada Si Kecil:
- Pada usia 2 bulan. Si Kecil sudah bisa tertawa cekikikan.
- Pada usia 4 bulan. Si Kecil mulai mengoceh tidak jelas.
- Pada usia 6 bulan. Si Kecil bisa merangkai vokal, seperti "ah" dan "oh", serta mulai mengucapkan bunyi konsonan.
- Pada usia 9 bulan. Si Kecil membuat banyak suara yang berbeda, seperti "da-da-da".
- Pada usia 12 bulan. Si Kecil memiliki beberapa kata dasar pertama dan membuat suara dengan perubahan nada.
- Pada usia 18 bulan. Si Kecil bisa mengatakan beberapa kata
Baca Juga: 15 Ciri-Ciri Bayi Cerdas, Orang Tua Wajib Tahu!
Ciri Keterlambatan Babbling pada Si Kecil
Foto: parenting.firstcry.com
Dilansir dari Psychology Research and Reference, keterlambatan babbling terjadi pada anak dengan kondisi medis atau gangguan perkembangan.
Bayi yang telah menjalani prosedur trakeostomi biasanya tidak dapat mengoceh dan menunjukkan kelainan permanen jika pernapasan mereka tidak pulih pada tahun kedua kehidupan.
Beberapa bayi mungkin tidak dapat menghasilkan babbling karena gangguan yang mempengaruhi sistem kontrol motorik.
Gangguan ini disebut apraksia.
Bayi dengan apraksia parah mungkin tidak bisa mengoceh atau terlambat mengeluarkan kata pertama.
Mereka mungkin mencoba untuk berkomunikasi dengan menunjuk dan mendengus.
Bentuk apraksia yang dalam intensitas rendah dapat ditandai dengan keterlambatan dalam mengucapkan kata pertama.
Keterlambatan babbling juga bisa terjadi pada anak penderita autisme.
Autisme adalah gangguan yang ditandai perkembangan sosial yang tidak normal.
Autisme biasanya disertai keterlambatan perkembangan bahasa dan keterbelakangan mental.
Dalam intensitas parah, penderita mungkin tidak dapat berbicara sama sekali, karena kelainan dalam perkembangan saluran vokal, langit-langit mulut, dan lidah.
Baca Juga: Anak Bicara Kasar, Ketahui Penyebab dan Cara Mengatasinya
Bagaimana Cara Membantu Bayi Babbling?
Foto: parentology.com
Cara terbaik meningkatkan kemampuan bahasa bayi adalah banyak berbicara dengannya.
Ini akan membantu membangun keterampilan bahasa reseptifnya (kemampuan memahami apa yang dia dengar) dan keterampilan bahasa ekspresifnya (kemampuan mengucapkan kata-kata).
Bayi mengembangkan keterampilan komunikasi lebih cepat ketika bereaksi terhadap ocehan mereka dengan isyarat bahasa yang mendukung.
Misalnya, Si Kecil menghubungkan suara "ba-ba-ba" ke bola hijaunya.
Nah, kita bisa menanggapinya seolah-olah mengerti apa yang sebenarnya Si Kecil katakan tentang bola hijaunya.
Berikut ini beberapa cara lainnya untuk mendorong kemampuan babbling pada Si Kecil:
1. Menirukan Si Kecil
Jika Si Kecil berucap "da-da-da", kita bisa mengikutinya.
Si Kecil biasanya akan mendengarkan dan meniru suara yang Moms ucapkan.
Kemudian, tiru kembali ucapan Si Kecil.
Pengulangan mungkin tampak konyol, tetapi terasa menyenangkan bagi bayi.
Cara ini bukan hanya mendorong latihan vokalisasinya, tetapi juga mengajari bahwa hal tersebut menjadi cara berkomunikasi.
Baca Juga: 5 Cara Memaksimalkan Kemampuan Bayi Bicara
2. Melakukan Kontak Mata
Saat bayi mengoceh, tatap matanya, tersenyum, dan tanggapi ucapannya.
Hal tersebut menunjukkan kepada Si Kecil bagaimana cara melakukan komunikasi.
3. Banyak Bercerita
Langkah ini dapat dilakukan dengan membaca buku bersama.
Kita bisa memilih buku dengan gambar berwarna-warni untuk menarik perhatian Si Kecil.
4. Mengajukan Banyak Pertanyaan
Meskipun Si Kecil belum mengerti apa yang Moms katakan.
Pertanyaan yang diajukan pasti akan dijawab.
Mereka akan menatap wajah sembari menjawab dengan kata-kata yang ia bisa.
Anak terkadang akan merespon dengan teriakan, senyuman, atau ocehan panjang.
5. Menyanyikan Lagu
Foto: istockphoto.com
Menyanyikan lagu anak-anak yang dibarengi dengan gerakan dan mimik muka lucu akan menghibur Si Kecil.
Si Kecil akan menanggapinya dengan ocehan dan ekspresi yang menggemaskan.
Menyanyikan lagu untuk bayi bukan hanya menunjang perkembangan bicaranya saja, tetapi juga memiliki manfaat, seperti:
- Meningkatkan perkembangan otak
- Membantu bayi memahami waktu
- Meningkatkan kedekatan hubungan orang tua dan anak
- Memperkenalkan kata-kata baru
- Membantu bayi mengenali dirinya
- Menenangkan bayi saat rewel
- Memberikan waktu bermain
- Membuat bayi merasa disayang
Baca Juga: Ternyata, Mengoceh Adalah Cara Bayi Berkomunikasi, Lho!
Itulah sejumlah fakta tentang babbling dan ciri keterlambatannya pada Si Kecil.
Babbling menjadi tahapan perkembangan bicara pada bayi.
Hal tersebut juga menjadi indikator bayi yang sehat.
Jika Si Kecil memiliki gangguan kesehatan yang berdampak pada perkembangan bicaranya, jangan ragu periksa ke dokter!
Penanganan yang tepat mampu meminimalisir gangguan yang terjadi di kemudian hari.
- https://study.com/academy/lesson/babbling-stage-in-babies-definition-lesson-quiz.html
- http://beforefirstwords.upf.edu/precursors-of-language/early-babbling/
- https://www.whattoexpect.com/first-year/babbling/
- http://psychology.iresearchnet.com/developmental-psychology/language-development/babbling/
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.