23 Maret 2018

Bagaimana Trik Mengobrol dengan Anak di Telepon?

Bagaimana Trik Mengobrol dengan Anak di Telepon?

Tanya:

Saya ibu bekerja dengan anak laki-laki usia 5 tahun. Yang saya ingin tanyakan, bagaimana caranya agar komunikasi kami berjalan baik dan efektif.

Jadi, kalau saya telepon pas lagi di kantor, dia suka tidak mau mengobrol atau alasan sedang mengantuk, makan, atau sedang main.

Saya coba bahas topik seputar mainan dan cerita-cerita menarik. Cuma durasi ngobrol kami tetap saja sebentar.

Malah dia kasih teleponnya ke si mbak pengasuh. Tapi, lain halnya kalau tantenya yang telepon, dia bisa mengobrol lama sambil cerita-cerita. Apa memang daya konsentrasi anak umur segitu jika bicara di telepon tidak bisa lama-lama?

Jawab:

Sebaiknya cari tahu dulu apa aktivitas yang anak sedang lakukan saat itu ketika Moms menelepon? Apakah anak sedang bermain, menonton TV, belajar, atau sedang melakukan aktivitas seru lainnya sehingga anak tidak ingin diganggu.

Pastikan dulu anak sedang tidak melakukan aktivitas apapun ketika Moms menelepon. Buat percakapan yang menyenangkan dengan anak, tanyakan hal-hal yang dapat menarik perhatiannya.

Misalnya tanyakan hari ini di sekolah bermain apa saja? Apa yang membuat kamu senang hari ini? Pancing anak untuk bercerita hal-hal yang menarik baginya.

Yang harus Moms hindari adalah pertanyaan-pertanyaan yang sifatnya judgement, seperti hari ini pintar tidak di sekolah? Hari ini kamu jadi anak yang good boy atau bad boy?

Pertanyaan-pertanyaan yang men-judge dapat membuat anak enggan untuk menjawab dan anak cenderung akan menghindar. Terlebih jika hari itu anak merasa sedang tidak menjadi anak yang baik seperti yang Moms harapkan.

Moms juga juga bisa berkomunikasi dengan cara lain misalnya melalui video call. Menggunakan video call akan terasa lebih menarik dari pada menelepon, karena anak bisa langsung melihat wajah sang ibu, ekspresi dan aktivitas yang Moms lakukan saat itu, begitu juga sebaliknya.

Kenapa anak lebih bisa ngobrol lama di telepon dengan tantenya?

Biasanya anak merasa mendapat perlakuan yang lebih menyenangkan dari orang lain (selain ayah dan ibunya). Anak merasa lebih diterima dan tidak merasa dinilai atau sedang diinterograsi oleh tantenya.

Topik yang dibahas juga lebih menyenangkan bagi si anak sehingga anak bisa mengobrol lebih lama. Pertemuan yang jarang dengan keluarga yang lain juga bisa membuat anak lebih tertarik untuk mengobrol lama di telepon.

Keinginan anak untuk mengobrol di telepon dengan durasi yang lama tidak otomatis terkait dengan kemampuan konsentrasinya, namun ini berkaitan dengan apakah obrolan tersebut merupakan aktivitas yang menyenangkan bagi si anak atau tidak, apakah anak merasa nyaman dengan pertanyaan atau topik yang dibahas di telepon.

Dijawab oleh Nidya Dwika Puteri, M. Psi

Sumber: Ask The Expert - Forum Orami

Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.


FOLLOW US

facebook
twitter
instagram
spotify
tiktok

Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan

Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.