26 Februari 2024

7 Bagian Vagina dan Fungsinya, Perempuan Wajib Tahu!

Mengetahui anatomi vagina bantu Moms mengenali organ reproduksi yang satu ini

Sebagai perempuan, kita perlu tahu nama bagian vagina secara jelas,.

Ini penting agar kita dapat mengenali jika terjadi keanehan atau masalah pada alat reproduksi wanita yang satu ini.

Tentu saja akan sulit menjelaskan kepada dokter ginekolog jika kita sendiri tidak bisa menjelaskan secara pasti gejala yang mungkin memengaruhi organ vagina.

Melansir informasi yang disampaikan oleh Independent.co.uk, diketahui bahwa sebanyak 66% mayoritas wanita berpikir bahwa kesehatan alat reproduksi wanita tidak mendapatkan perhatian yang layak.

Bahkan, sebanyak 65% masyarakat mengalami terlalu banyak kesalahpahaman tentang organ vagina.

Setiap wanita memiliki bentuk vagina yang berbeda-beda dan tidak identik selalu sama. Baik dari segi ukuran, warna, bentuk, dan aroma.

Perbedaan organ vagina ini adalah hal yang tidak perlu dikhawatirkan ya, Moms.

Vagina bahkan akan berubah dengan bertambahnya usia seseorang dan hal tersebut sangat normal.

Baca Juga: Begini Cara Tepat Membersihkan Vagina

Bagian-Bagian Vagina

Bagian Vagina
Foto: Bagian Vagina (Clevelandclinic.org)

Perlu diketahui bahwa bentuk vagina tiap wanita berbeda-beda. Vagina adalah saluran elastis yang menghubungkan antara rahim dengan area luar tubuh.

Lapisan lembut pada organ vagina dapat memproduksi pelumas dan menjadi 'ruang masuk' penis selama berhubungan seksual.

Vagina pun menjadi saluran keluarnya darah menstruasi. Dalam proses persalinan, dinding saluran vagina dapat mengembang dan menjadi jalan keluar bayi.

Bagian vagina terdiri dari beberapa lapisan yang terdiri dari G-spot, klitoris, uretra, vulva, dan labia.

Bagian-bagian ini memiliki pembuluh darah dan jaringan saraf. Jaringan saraf ini yang menstimulasi rangsangan seksual.

Dinding vagina ditutupi banyak lipatan dan sebagai penghalang antara rahim dan vagina.

Melansir dari studi yang diterbitkan oleh Planned Parenthood Federation of America, lapisan permukaan dinding organ vagina terbuat dari jaringan mukosa. Jaringan ini yang membantu vagina untuk merenggang.

Nah, untuk mengetahui lebih jelas anatomi vagina dan struktur di sekitarnya. Berikut ini pembahasan tentang apa saja bagian-bagian vagina dan fungsinya.

1. Bagian Vulva

Bagian organ vagina pertama yang harus Moms kenali dengan baik adalah vulva.

Vulva adalah bagian terluar dari vagina, terdiri dari labia majora, labia minora, klitoris, dan bukaan vagina.

Alat reproduksi wanita ini terletak di depan anus dan di bawah lapisan jaringan lemak di persimpangan depan tulang panggul.

Fungsi utama vulva meliputi:

  • Melindungi bagian dalam sistem alat reproduksi wanita (labia mayora dan minora).
  • Berperan dalam gairah dan rangsangan seksual (klitoris).
  • Mendukung aktivitas seks, seperti mengeluarkan pelumas alami (kelenjar Bartholin) dan bantalan (mons pubis).

Banyak orang kerap kali menyebut bagian vulva ini dengan sebutan vagina saja tanpa lebih spesifik.

Baca Juga: Benarkah Memakai Cairan Pembersih Kewanitaan Setiap Hari Membuat Vagina Kering?

2. Labia Majora

Labia majora adalah bagian bibir vagina terluar, biasanya dekat dengan bagian rambut kemaluan.

Bentuknya seperti kulit tambahan dan lebih tebal menyerupai "bibir".

Fungsi labia majora adalah untuk melindungi dan menutup bagian dalam organ vagina.

Bentuk labia majora ini bisa panjang, pendek, kusut, ataupun halus.

Warna bibir vagina juga bervariasi, ada yang merah muda hingga hitam kecokelatan. Warna labia majora juga dapat berubah seiring bertambahnya umur.

Mengutip studi dalam Britannica, bagian vagina ini juga dapat membesar yang disebabkan oleh peningkatan tekanan darah ketika gairah seksual meningkat.

3. Labia Minora

Labia minora adalah bagian bibir vagina bagian dalam dan letaknya di dinding vagina.

Bagian ini dekat dengan klitoris hingga pembukaan vagina.

Berbeda dengan labia majora, organ vagina labia minora tidak memiliki jaringan lemak, sehingga bentuknya tipis, halus, dan lebih kecil.

Labia minora juga biasanya basah dan berfungsi melindungi organ vagina bagian dalam terhadap parasit yang akan masuk.

Labia minora akan mengelilingi ruang depan vulva dan berada di antara labia majora dan ruang depan vulva.

Penelitian Anatomy, Abdomen and Pelvis, Female External Genitalia menjelaskan saat ada gairah seksual, labia minora pun akan membengkak.

Baca Juga: Pentingnya Menjaga Kebersihan Vagina Selama Menstruasi

4. Bukaan Vagina

Bagian bukaan vagina berada tepat di bawah lubang pembukaan uretra.

Pada organ reproduksi wanita, biasanya darah menstruasi keluar dari lubang ini untuk diserap oleh tampon atau pembalut.

Lewat bagian ini pula bayi keluar jika Moms melahirkan secara normal, atau jalur masuknya penis saat berhubungan seksual.

Selain jalur menstruasi, melahirkan dan jalur penis, menurut American Journal of Obstetrics & Gynecology, pembukaan vagina juga sebagai tempat masuknya menstrual cup, mainan seks, dan jari.

Pada bukaan vagina, biasanya terdapat hymen atau selaput dara yang bentuknya tipis.

Di beberapa kasus, gatal pada area bukaan bagian vagina juga kerap terjadi.

Ini merupakan gejala terjadinya infeksi akibat dari kelainan kulit tertentu atau penyakit menular seksual (PMS).

Dalam kasus yang jarang terjadi, gatal pada organ vagina dapat terjadi karena stres atau kanker vulva.

5. Klitoris

Sekarang kita beralih pada organ vagina lainnya yakni klitoris.

Klitoris adalah bagian yang letaknya berada di bagian paling atas vulva, di mana kedua bagian bibir vagina atau labia majora bertemu.

Ukuran klitoris juga bervariasi. Namun, biasanya ukuran klitoris hanya sebesar kacang polong atau sebesar buku ibu jari.

Bagian klitoris ini dilindungi oleh lapisan kulit yang disebut 'tudung' klitoris.

Klitoris umumnya memiliki tiga komponen utama yang meliputi:

  • Kelenjar klitoris: yang merupakan satu-satunya bagian organ yang terlihat dalam bagian vagina.
  • Krura: memiliki 2 bentuk yang memanjang, seperti 'tanda kurung'. Letaknya jauh ke dalam jaringan vulva dan terdapat dua sisi.
  • Menyerupai bola lampu: posisi memanjang di kedua sisi lubang vagina.

Planned Parenthood Federation of America menjelaskan bahwa bagian vagina klitoris ini biasanya membengkak atau menjadi lebih besar jika terangsang.

Hal ini karena klitoris memiliki ribuan saraf jika dibandingkan dengan bagian tubuh lainnya.

Klitoris dapat distimulasi agar perempuan dapat terangsang dan mengeluarkan cairan pelumas alami, sehingga hubungan seksual menjadi lebih nyaman dan tidak sakit.

Baca Juga: Hati-Hati! Ini 7 Tanda Seseorang Kecanduan Seks

6. Selaput Dara

Selaput dara disebut juga sebagai hymen, yakni selaput tipis yang berada di lubang vagina. Tentunya bentuk setiap orang berbeda.

Menurut studi berjudul Hymen: Facts and conceptions, ukuran selaput dara setiap orang berbeda.

Tidak ada ukuran normal dari selaput dara.

Bentuk dan jenis selaput dara tertentu dapat mengganggu aliran menstruasi atau saat melakukan hubungan seksual. Ini termasuk:

  • Selaput dara imperforata: selaput dara yang tidak berlubang sepenuhnya dan menutupi lubang vagina serta menghalangi aliran menstruasi. Itu perlu diperbaiki dengan operasi kecil.
  • Selaput dara mikroperforasi: selaput dara mikroperforasi adalah selaput yang sangat tipis yang hampir sepenuhnya menutupi lubang vagina. Operasi kecil diperlukan untuk membuat lubang yang lebih besar.
  • Selaput dara septa: selaput dara bersepta mencakup jaringan ekstra yang memiliki dua lubang. Itu dapat diperbaiki dengan pembedahan kecil.

Hingga saat ini, fungsi selaput dara untuk tubuh belum begitu jelas.

Namun, beberapa ahli mengatakan bahwa lapisan ini bisa saja berada di vagina untuk menghalangi masuknya bakteri ke dalam tubuh.

7. G-Spot

Menemukan G-spot bisa jadi sulit, terutama karena ia tidak terlalu nampak dan setiap orang berbeda.

G-spot atau titik rangsang biasa ditemukan di bagian vagina. Ini terletak di bagian depan atau sisi pusat vagina.

Letak pastinya memang tidak terlihat dengan kasat mata. G-spot berada di antara tulang kemaluan dan bagian depan serviks.

Salah satu tempat cukup sensitif pada bagian vagina ini, juga cukup sulit dipahami.

Kebanyakan wanita mengalami orgasme apabila bagian ini mulai membengkak.

Begitu G-spot dirangsang hingga bengkak, rasa ingin buang air kecil biasanya akan mereda, dan berubah menjadi kesenangan.

Beberapa posisi berhubungan seksual yang bisa meraih G-spot antara lain seperti:

  • Cowgirl: Ini adalah posisi ketika pria berbaring telentang dan wanita naik ke atas tubuh. Posisi ini memungkinkan wanita untuk mengontrol penuh ritme, kedalaman, dan penetrasi untuk menemukan G-Spot.
  • Doggy style: Gaya doggy adalah cara lainnya untuk mencapai penetrasi yang lebih dalam saat berhubungan seks dalam mencapai G-spot.
  • Posisi misionaris tertutup: Berhubungan seks dengan kaki yang menyilang dan tertutup. Ini akan meningkatkan gesekan yang meningkat terhadap G-spot.

Bagi sebagian wanita, stimulasi G-spot memicu keluarnya cairan dari kelenjar sekitar uretra apabila mencapai orgasme.

Baca Juga: 6 Cara Menjaga Kesehatan Vagina

Cara Memeriksa Vagina Sendiri di Rumah

Ilustrasi Vagina Wanita
Foto: Ilustrasi Vagina Wanita (Orami Photo Stock)

Nah, dengan mengetahui bagian-bagian vagina, tentu saja Moms dapat mendeskripsikan jika ada keanehan tertentu pada dokter.

Jika vagina mengalami masalah seperti penyakit menular seksual, tanda umumnya meliputi gejala keputihan tidak wajar.

Ini yakni seperti warna keputihan yang berubah menjadi kuning atau mungkin bisa menjadi hijau dan mengeluarkan bau amis yang cukup kuat.

Selain itu, bagian vulva juga bisa membengkak, gatal, terdapat luka atau bintik merah.

Untuk memeriksa bagian vagina sendiri di rumah bisa dengan menggunakan bantuan kaca, bantal kecil, dan senter.

Caranya, letakkan bantal di bawah punggung dan bukalah kedua kaki Moms.

Lalu, gunakan senter dan refleksikan cermin untuk memeriksa jika ada keanehan pada bagian vulva, misalnya bengkak, terdapat bintik merah ataupun luka.

Seiring bertambahnya usia, dinding vagina vagina menjadi lebih rileks, dan diameter vagina menjadi lebih lebar.

Dalam hal kepuasan seksual, ukuran vagina tidak mempengaruhi fungsi seksual.

Setelah menopause, ketika estrogen lebih rendah, dinding vagina menjadi lebih tipis dan rapuh, yang dapat menyebabkan kekeringan dan berkuranganya cairan vagina.

Ini dapat menyebabkan ketidaknyamanan saat berhubungan seks dan meningkatkan kemungkinan iritasi atau infeksi vagina.

Jika Moms merasakan adanya keanehan setelah memeriksa bagian-bagian vagina, atau gejala-gejala penyakit menular seksual, segeralah buat janji temu dengan dokter kandungan, ya!

  • https://www.independent.co.uk/life-style/health-and-families/health-news/half-young-women-unable-locate-vagina-and-65-find-it-difficult-say-word-9703929.html
  • https://www.plannedparenthood.org/learn/health-and-wellness/sexual-and-reproductive-anatomy
  • https://www.britannica.com/science/vulva
  • https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK547703/#:~:text=The%20%22labia%20minora%22%20is%20defined,the%20frenulum%20of%20the%20clitoris.
  • https://www.ajog.org/article/S0002-9378(15)32200-6/abstract
  • https://www.plannedparenthood.org/learn/health-and-wellness/sexual-and-reproductive-anatomy/what-are-parts-female-sexual-anatomy
  • https://www.researchgate.net/publication/260578888_Hymen_Facts_and_conceptions

Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.


FOLLOW US

facebook
twitter
instagram
spotify
tiktok

Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan

Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.