Serba-serbi Hormon Tiroid Serta Fungsinya Bagi Tubuh
Hormon tiroid bertanggung jawab untuk mengendalikan metabolisme dalam tubuh. Pada bayi, hormon ini berfungsi untuk perkembangan otaknya.
Sementara, metabolisme adalah proses bagaimana tubuh mengubah makanan yang dikonsumsi menjadi sumber energi.
Overview of the Thyroid Gland melansir, tiroid terletak di bawah kulit leher dan di bawah jakun dengan bentuk menyerupai kupu-kupu.
Kelenjar ini tidak dapat dilihat dan hampir tidak bisa dirasakan. Namun, jika kelenjar ini membengkak, bisa langsung dirasakan.
Tiroid memproduksi 2 hormon utama yaitu tiroksin (T4) dan triiodotironin (T3). Jika digabungkan, keduanya disebut sebagai hormon tiroid.
Hal ini senada dengan penjelasan Dr. dr. Wismandari, Sp.PD-KEMD, Dokter Spesialis Penyakit Dalam Konsultan Endokrin, Metabolik, dan Diabetes.
Baca Juga: Kanker Tiroid, Seperti Apa Gejala dan Pengobatannya?
"Kelenjar tiroid yang terdapat di leher bagian depan memproduksi hormon triiodotironin (T3) dan hormon tiroksin (T4)," ujar dr. Wismandari.
"Fungsi hormon tersebut adalah mengatur metabolisme manusia di dalam tubuh dengan mengubah makanan yang dikonsumsi, menjadi energi atau tenaga," tambahnya.
Melansir dari Cleveland Clinic, T4 seringkali tidak aktif atau tidak memengaruhi sel dalam tubuh, sedangkan T3 aktif.
Artinya, setelah tiroid melepaskan hormon T4, organ-organ tertentu dalam tubuh mengubahnya menjadi T3 sehingga dapat memengaruhi sel-sel dan metabolisme tubuh.
Tiroid juga dapat memproduksi hormon kalsitonin yang berfungsi untuk mengatur kadar kalsium dalam darah.
Namun, kalsitonin tidak memengaruhi metabolisme tubuh seperti T3 dan T4.
Baca Juga: Tiroksin, Hormon yang Dikeluarkan Kelenjar Tiroid ke Aliran Darah
Fungsi Hormon Tiroid
Foto: Ilustrasi Leher, Letak Tiroid (Orami Photo Stock)
Fungsi hormon tiroid adalah mengendalikan metabolisme dalam tubuh. Kelenjar ini menghasilkan 2 hormon T3 dan T4.
Setelah tiroid menghasilkan dan melepaskan tiroksin (T4) ke dalam aliran darah, sel-sel tertentu dalam tubuh akan mengubahnya menjadi triiodotironin (T3) melalui proses de-iodinasi
Hal ini karena T3 dianggap lebih mampu dan sekaligus memiliki reseptor untuk menerima efek hormon tiroid dibanding hormon T4.
Karena itulah, T4 umumnya dianggap sebagai bentuk hormon tidak aktif dari hormon tiroid dan T3 dianggap bentuk yang lebih aktif.
Berikut sel-sel di jaringan, kelenjar, organ, dan sistem tubuh yang dapat mengubah T4 menjadi T3:
- Hati
- Ginjal
- Otot
- Tiroid
- Kelenjar di bawah otak
- Brown adipose tissue (BAT) atau lemak yang menghasilkan panas untuk membantu menjaga suhu tubuh Anda dalam kondisi dingin)
- Sistem syaraf pusat
Fungsi hormon tiroid T4 dan T3 untuk setiap sel dan organ dalam tubuh:
- Mengatur tingkat tubuh dalam menggunakan kalori atau energi. Misalnya penurunan berat badan atau meningkatkan berat badan dan disebut sebagai tingkat metabolisme.
- Mengatur detak jantung, seperti memperlambat atau mempercepat.
- Meningkatkan atau menurunkan suhu tubuh.
- Memengaruhi tingkat kecepatan makanan yang bergerak melalui saluran pencernaan di tubuh.
- Memengaruhi perkembangan otak terutama untuk bayi.
- Mengontrol cara otot berkontraksi.
- Mengelola kulit dan tulang dengan mengontrol tingkat kecepatan tubuh dalam mengganti sel-sel mati.
Fungsi tiroid memang terlihat sederhana, tapi jika tidak berfungsi dengan normal, tubuh akan mengalami gangguan yang mungkin terasa tidak nyaman.
"Apabila terdapat gangguan fungsi kelenjar tiroid seperti kekurangan maupun kelebihan jumlah hormon, maka hal tersebut dapat menyebabkan berbagai masalah pada tubuh seseorang," ujar dr. Wismandari.
Baca Juga: Kenali Penyakit Graves yang Jadi Penyebab Hipertiroidisme
Hormon Tiroid yang Tinggi atau Hipertiroidisme dan Penyebabnya
Foto: Ilustrasi Tiroid (Orami Photo Stock)
Hipertiroidisme atau tiroid yang terlalu aktif ditandai dengan produksi hormon tiroksin yang berlebihan.
Kondisi ini menyebabkan penurunan berat badan dan detak jantung tidak teratur.
"Kondisi ketika salah satu atau kedua hormon dari kelenjar tiroid jumlahnya terlalu banyak di dalam tubuh disebut sebagai tirotoksikosis atau hipertiroidisme," kata dr. Wismandari.
"Kondisi tersebut menyebabkan metabolisme penderitanya meningkat atau berlebihan," pungkas dokter yang praktik dri RS Pondok Indah, Jakarta Selatan, ini.
Menurut dr. Wismandari, beberapa gejala yang dapat dirasakan saat seseorang mengalami tirotoksikosis atau hipertiroidisme adalah sebagai berikut:
- Berat badan menurun
- Nafsu makan meningkat
- Selalu merasa haus
- Sering buang air besar
- Keringat berlebih atau tidak tahan terhadap suhu panas
- Kulit terasa lembap
- Jantung berdebar-debar
- Gemetar atau tremor
- Siklus menstruasi tidak teratur
- Sulit tidur
- Cemas (ansietas) atau depresi
- Rambut rontok
- Leher membesar
- Mata menonjol
Kelebihan hormon tiroid bisa disebabkan karena penyakit tertentu.
"Penyakit Graves atau gangguan sistem kekebalan tubuh adalah salah satu yang paling sering menyebabkan jumlah hormon tiroid berlebih," jelas dr. Wismandari.
Penyakit tiroiditis atau pembengkakan pada kelenjar tiroid dan toxic adenoma atau tumor jinak yang tumbuh di kelenjar tiroid bisa menjadi penyebab lainnya.
"Kondisi tirotoksikosis dapat pula disebabkan oleh konsumsi obat-obatan tertentu atau hamil anggur (mola hidatidosa)," lanjutnya.
Baca Juga: Apa Beda Kelenjar Getah Bening Bengkak dan Kelenjar Tiroid yang Bengkak?
Kekurangan Hormon Tiroid
Foto: Ilustrasi Kekurangan Hormon Tiroid (Orami Photo Stock)
Jika kelebihan hormon tiroid bisa mengakibatkan masalah metabolisme terganggu, kekurangan hormon tiroid juga bisa menyebabkan metabolisme menurun.
"Kondisi ketika hormon dari kelenjar tiroid jumlahnya terlalu sedikit di dalam tubuh seseorang disebut sebagai hipotiroidisme," kata dr. Wismandari.
"Kondisi tersebut menyebabkan metabolisme penderitanya menurun," lanjutnya.
Adapun beberapa gejala yang terjadi adalah sebagai berikut, menurut Dr. dr. Wismandari.
- Berat badan meningkat
- Sulit buang air besar (konstipasi)
- Nafsu makan menurun
- Kedinginan atau tidak tahan suhu dingin
- Kulit terasa kering
- Denyut nadi melambat
- Bengkak pada bagian tubuh tertentu
- Siklus menstruasi tidak teratur
- Sering mengantuk
- Kurang konsentrasi
- Mudah Lelah
- Depresi
- Leher membesar
Kondisi hipotiroidisme bisa disebabkan oleh berbagai hal, antara lain penyakit autoimun atau disebut juga sebagai tiroiditis Hashimoto.
Lalu, operasi pengangkatan kelenjar tiroid atau tiroidektomi, terapi radiasi nuklir, serta penggunaan obat-obatan tertentu.
Nah, itu dia Moms serba-serbi hormon tiroid yang bisa diketahui. Semoga bermanfaat, ya Moms!
- https://www.medicalnewstoday.com/articles/thyroid-gland-function#function
- https://www.msdmanuals.com/home/hormonal-and-metabolic-disorders/thyroid-gland-disorders/overview-of-the-thyroid-gland
- https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/hyperthyroidism/symptoms-causes/syc-20373659#:~:text=Overview,treatments%20are%20available%20for%20hyperthyroidism.
- https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/hyperthyroidism/symptoms-causes/syc-20373659#:~:text=Overview,treatments%20are%20available%20for%20hyperthyroidism.
- https://www.thyroid.org/thyroid-hormone-treatment/
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.