3 Bahaya Diet Telur untuk Kesehatan Tubuh, Bisa Menaikkan Kolesterol!
Tahukah Moms bahwa ada bahaya diet telur yang perlu dipahami? Dari berbagai jenis diet yang ada, salah satunya yang cukup populer adalah diet telur.
Pada kenyataannya, setiap jenis diet pastinya memiliki pro dan kontra untuk menjadi pertimbangan bagi mereka yang mengikutinya.
Apakah Moms menjadi salah satu pecinta telur? Telur memang menjadi salah satu sumber protein yang bisa diolah dengan berbagai cara dan baik untuk kesehatan tubuh.
Telur menjadi sumber nutrisi yang sehat, terjangkau, bernutrisi, dan banyak disukai oleh orang.
Telur juga bisa diolah dengan berbagai jenis masakan yang menggugah selera. Namun, apa yang dapat terjadi ketika telur hanya menjadi satu-satunya sumber makanan saat menjalani diet telur?
Untuk itu, simak penjelasan tentang bahaya diet telur berikut ini, ya, Moms!
Baca Juga: 4 Variasi Resep Martabak Telur Mini yang Nikmat
Seberapa Besar Bahaya Diet Telur?
Foto: Orami Photo Stock
Sebenarnya, seberapa besar bahaya dari diet telur? Ada hal yang perlu dipertimbangkan dari setiap jenis diet yang Moms jalani.
Sebelumnya, pahami terlebih dulu aturan diet telur yang disebut-sebut mampu menurunkan berat badan dengan cepat.
Telur adalah sumber protein lengkap yang baik dan mengandung beberapa vitamin dan mineral yang bermanfaat, termasuk kolin.
Kolin adalah nutrisi yang membantu menghasilkan neurotransmiter yang mengatur memori dan suasana hati. Telur juga memiliki kandungan lemak, vitamin D, fosfor, vitamin A, dan dua vitamin B kompleks.
Maka dari itu, diet telur sering menjadi salah satu cara yang dilakukan seseorang untuk menurunkan berat badan. Hal ini karena 1 butir telur rebus atau sekitar 50 gram mengandung 77 kalori.
Maka dari itu, saat menjalani diet telur, seseorang diharapkan lebih banyak mengonsumsi telur rebus.
Baca Juga: Lebih Sehat Mana, Makan Kuning Telur Atau Putih Telur?
Ada beberapa versi saat melakukan diet telur. Dilansir dari buku The Boiled Egg Diet: The Easy, Fast Way to Weight Loss!, karya Arielle Chandler, beberapa pilihan untuk melakukan diet telur, yaitu:
- Sarapan dengan 2 butir telur dan satu potong buah (atau bisa diganti dengan sayuran rendah karbohidrat).
- Makan siang dengan telur atau protein tanpa lemak, serta sayuran rendah karbohidrat.
- Makan malam dengan telur atau protein tanpa lemak, serta sayuran rendah karbohidrat.
Selain itu, selama menjalani diet telur, Moms tidak boleh mengonsumsi minuman manis atau gula tambahan apa pun. Melalui jenis diet tinggi protein ini, diharapkan berat badan akan turun dengan cepat.
Lantas, mengapa diet telur ini menjadi hal yang berbahaya? Bahaya diet telur dapat terjadi karena diet ini tinggi protein, namun rendah karbohidrat, kalori, dan juga serat.
Perlu dipahami, telur memang menjadi sumber makanan yang baik untuk tubuh.
Namun, tubuh manusia memerlukan asupan nutrisi yang seimbang, tidak hanya bisa didapatkan hanya dari telur saja.
Simak ulasan berikutnya untuk memahami bahaya diet telur yang perlu diwaspadai.
Baca Juga: 5 Manfaat Kuning Telur untuk Bayi dan Tips Memasaknya
Kenali Bahaya Diet Telur yang Perlu Diwaspadai
Dilansir dari The American Heart Association, mengonsumsi 1 telur, atau 2 buah putih telur per harinya dapat menjadi bagian dari pola makan yang sehat.
Sarapan dengan telur rebus juga menjadi pola makan sehat yang sebaiknya diterapkan. Namun, hal yang menjadi berbahaya ketika telur hanya menjadi satu-satunya sumber nutrisi dalam tubuh.
“Diet yang sehat, yaitu memiliki nutrisi yang seimbang. Sementara itu, diet telur rebus cenderung sangat ketat dan sangat rendah kalori. Sebaiknya, lakukan diet yang tidak terobsesi hanya pada satu jenis makanan saja,” ungkap Lisa Young, penulis buku Finally Full, Finally Slim dari New York.
Lebih lanjut, berikut ini beberapa diet telur yang perlu diwaspadai, yaitu:
1. Rendah Karbohidrat dan Kalori
Foto: Orami Photo Stock
Diet telur mengurangi jumlah karbohidrat yang masuk ke dalam tubuh. Sementara itu, diet rendah karbohidrat akan membuat seseorang kehilangan energi cukup banyak dalam tubuh.
Selain itu, diet telur membuat seseorang hanya mendapatkan asupan kalori yang sangat rendah, bahkan kurang dari kebutuhan kalori harian tubuh.
Jika Moms menjalani diet telur, kalori yang masuk ke dalam tubuh tidak mencapai 1.200 kalori.
Padahal, dilansir dari studi Harvard Medical School, wanita tidak boleh mengonsumsi kurang dari 1.200 kalori sehari dan pria tidak boleh mengonsumsi kurang dari 1.500 kalori sehari kecuali diawasi oleh dokter atau ahli medis profesional.
"Potensi penurunan drastis kalori mungkin terlalu sedikit dan berbahaya bagi seseorang. Dengan diet 'tindakan cepat', seseorang tidak membangun kebiasaan baik untuk jangka panjang, dan kemungkinan akan menambah berat badan di kemudian hari,” ungkap ahli nutrisi Rachel Paul, dari CollegeNutritionist.com.
Baca Juga: Mau Tetap Awet Muda? Yuk Kurangi Asupan Kalori Sebanyak 15 Persen!
2. Risiko Kolesterol Tinggi
Foto: Orami Photo Stock
Selain kurangnya asupan kalori dan karbohidrat yang masuk ke dalam tubuh, bahaya diet telur juga dapat meningkatkan kadar kolesterol.
Telur mengandung 185 mg kolesterol, dan setiap orang disarankan hanya boleh mengonsumsi 1,5 butir telur dalam sehari.
Dilaporkan bahwa seseorang yang makan lebih dari 6 telur per minggunya memiliki risiko gagal jantung 30 persen lebih tinggi dan meningkatkan risiko terjadinya stroke iskemik.
Baca Juga: 5 Manfaat dan Kegunaan Serat untuk Tubuh, Moms Wajib Tahu!
3. Rendah Serat
Foto: Orami Photo Stock
Serat memiliki peranan penting untuk kesehatan pencernaan. Saat menjalani diet telur, Moms sangat mungkin mengalami kekurangan asupan serat.
Padahal, Academy of Nutrition and Dietetics merekomendasikan setidaknya makan 25 gram serat per hari untuk wanita dan 38 gram untuk pria.
Ketika tubuh kekurangan serat, maka bisa terjadi masalah pencernaan dan buang air besar menjadi tidak teratur.
Itulah penjelasan tentang bahaya diet telur yang perlu dipahami. Jika ingin mengonsumsi telur rebus menjadi sumber nutrisi dalam pola makan harian, tentunya tidak masalah.
Namun, seimbangkan juga dengan asupan gizi lainnya, ya. Jika ingin mencapai berat badan ideal, pertimbangkan untuk menjalani diet defisit kalori. Semoga berhasil!
- https://www.eatthis.com/egg-diet/
- https://www.verywellfit.com/is-the-egg-diet-healthy-4157909
- https://www.everydayhealth.com/diet-nutrition/boiled-egg-diet/
- https://www.heart.org/en/news/2018/08/15/are-eggs-good-for-you-or-not
- https://www.health.harvard.edu/staying-healthy/calorie-counting-made-easy
- https://www.eatright.org/food/vitamins-and-supplements/nutrient-rich-foods/fiber
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.