7 Dampak Buruk Kelebihan Berat Badan pada Anak, Bahaya!
Obesitas pada Si Kecil adalah masalah kesehatan yang bisa menjadi kompleks. Hal ini dapat terjadi ketika Si Kecil memiliki berat badan di atas berat normal untuk usia dan tinggi badannya.
Cara menghitung berat badan yang ideal ialah dengan menggunakan BMI atau body mass index, sebuah standar penghitungan yang menggunakan tinggi dan berat badan.
Indeks massa tubuh (BMI) dapat digunakan untuk menentukan apakah seorang anak termasuk dalam kisaran berat badan kurang, berat badan sehat, kelebihan berat badan atau obesitas.
Bahaya Kelebihan Berat Badan pada Anak
Penyebab kenaikan berat badan berlebih pada Si Kecil juga serupa dengan yang terjadi pada orang dewasa, termasuk faktor-faktornya seperti perilaku dan genetika seseorang.
Hal yang perlu diwaspadai ketika Si Kecil sudah masuk ke dalam kategori obesitas, kondisinya sangat berisiko terhadap sejumlah penyakit kronis lainnya. Kesehatan buruk yang berasal dari obesitas dapat berlanjut hingga dewasa.
Selain memengaruhi fisik, obesitas juga bisa memberikan masalah psikologis bagi Si Kecil seperti depresi dan rendah diri. Nah, Moms, berikut adalah beberapa bahaya kelebihan berat badan pada anak.
1. Bisa Menyebabkan Asma
Foto: freepik.com
Asma merupakan peradangan kronis yang terjadi pada saluran udara paru-paru. Salah satu bahaya kelebihan berat badan pada anak ialah bisa menyebabkannya asma. Sesak napas yang terjadi ini bisa menghambat aktivitas fisik apapun jadi lebih sulit.
Menurut penelitian dari Asthma Research and Practice, obesitas pada Si Kecil bisa menyebabkan asma yang lebih serius.
Baca Juga: Obesitas Orang Tua Bisa Diturunkan ke Anak, Mitos Atau Fakta?
2. Timbulnya Penyakit Jantung
Foto: freepik.com
Serangan jantung dan stroke adalah dua komplikasi potensial penyakit jantung. Studi dari European Heart Journal mengamati dampak kesehatan dari pertambahan berat badan dari waktu ke waktu yang berimbas pada risiko penyakit jantung.
Aterosklerosis atau yang dikenal juga sebagai pengerasan pembuluh darah adalah penyebab paling umum penyakit jantung dan sangat rentan bagi Si Kecil yang berat badannya berlebih.
Hal ini terkait dengan kadar kolesterol dan trigliserida darah yang tinggi, yang sangat berhubungan dengan kebiasaan makan yang buruk. Makanan tinggi lemak dan garam dapat menyebabkan kadar kolesterol dan tekanan darah menjadi naik.
Untuk itulah, Moms harus lebih memperhatikan nutrisi yang dimakan oleh Si Kecil dengan membiasakannya mengonsumsi sayur-sayuran dan buah-buahan segar.
3. Berisiko terhadap Diabetes Tipe 2
Foto: freepik.com
Obesitas dan gaya hidup yang tidak menentu meningkatkan risiko diabetes tipe 2. Si Kecil yang memiliki berat badan di atas normal, lebih mungkin untuk mengidap penyakit ini.
Kondisi diabetes tipe 2 dipengaruhi bagaimana kemampuan tubuh Si Kecil terhadap pengolahan gula (glukosa). Menurut Centers for Disease Control and Prevention, sekitar sepertiga dari semua anak Amerika yang lahir pada tahun 2000 menderita diabetes.
Bahaya lainnya yang bisa ditimbulkan dari diabetes apabila terjadi pada Si Kecil adalah bisa menyebabkan penyakit mata, kerusakan saraf, dan disfungsi ginjal.
Baca Juga: Gejala Diabetes Pada Anak dan Pengobatannya
4. Gangguan Saat Tidur
Foto: freepik.com
Bahaya kelebihan berat badan pada anak selanjutnya adalah Si Kecil berisiko mengalami gangguan tidur, seperti mendengkur berlebihan dan sleep apnea obstruktif.
Hal ini merupakan gangguan pernapasan serius dan berpotensi mengancam jiwa, ditandai dengan gangguan pernapasan yang singkat selama tidur.
Jika terjadi dalam jangka waktu yang lama, bisa berisiko menyebabkan gagal jantung. Penyebabnya, berat ekstra yang terjadi di area leher dapat menghalangi saluran udara pada Si Kecil, sehingga menyebabkan sesak napas saat tidur.
5. Sindrom Metabolik
Foto: freepik.com
Moms, bahaya kelebihan berat badan pada anak lainnya ialah sindrom metabolik yang merupakan pemicu penyakit lainnya yang bisa terjadi.
Sindrom metabolik ini meliputi diabetes mellitus, obesitas morbid, dislipidemia, dan hipertensi yang semuanya merupakan faktor risiko untuk pengembangan penyakit kardiovaskular dan penyakit ginjal kronis.
6. Sangat Berpengaruh terhadap Pertumbuhan Tulang
Foto: freepik.com
Bila anak-anak mengalami obesitas, mereka akan memiliki risiko fraktur tulang panggul yang lebih besar. Selain itu, tulangnya juga akan cenderung lebih mudah mengalami patah tulang dibandingkan dengan anak-anak lain yang berat badannya normal.
Kelebihan berat badan dapat merusak lempeng pertumbuhan dan area jaringan tulang rawan seperti di ujung lengan, kaki, dan tulang panjang lainnya selama Si Kecil tumbuh.
Akibat tekanan berat pada tempat-tempat di atas bisa menimbulkan artritis dini, risiko patah tulang, dan risiko lainnya.
Baca Juga: 5 Masalah Pertumbuhan Kaki yang Paling Sering Dialami Anak
7. Risiko Gangguan Makan
Foto: freepik.com
Obesitas pada Si Kecil juga berisiko tinggi terhadap gangguan makan, mulai dari anoreksia nervosa hingga bulimia nervosa. Penyebabnya, ada upaya untuk menurunkan berat badan yang dapat menciptakan perilaku tidak sehat seperti membatasi asupan makan.
Apalagi jika Si Kecil mendapat perlakuan yang tidak baik dari teman sebaya tentang berat badannya. Hal ini bisa membuat anak-anak lebih rentan makan secara berlebihan dan memiliki harga diri yang rendah.
Nah, Moms, itulah bahaya kelebihan berat badan pada anak. Jaga selalu perkembangan berat tubuh Si Kecil agar tetap seimbang dan sehat, ya.
Dengan menerapkan pola makan yang teratur serta nutrisi yang seimbang sejak dini, maka Moms bisa mencegah terjadinya berat yang berlebih pada Si Kecil.
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.