3 Pertanyaan Sulit dari Balita dan Cara Menjawabnya
Akan tiba saatnya Si Kecil memasuki fase ingin tahu. Pada fase ini ia akan mengajukan banyak pertanyaan, termasuk hal-hal yang selama ini mungkin belum pernah Moms dan Dads bicarakan dengannya.
Sudahkah Moms mempersiapkan cara menjawab pertanyaan sulit balita? Menurut para ahli, orang tua perlu mempersiapkan diri menghadapi fase ingin tahu balita.
Supaya saat Si Kecil tiba-tiba mengajukan pertanyaan yang sulit, orang tua pun mampu memberikan jawaban yang tepat.
“Penting agar orang tua dapat menunjukkan kepada anak bahwa anak dapat mengajukan pertanyaan apapun, termasuk yang sensitif dan sulit, kepada orang tua dan mendapatkan jawaban yang jujur dan benar,” terang Justin Richardson M.D., salah satu penulis buku Everything You Never Wanted Your Kids to Know About Sex (But Were Afraid They'd Ask).
Dengan begitu, anak akan merasa nyaman untuk menanyakan hal-hal sensitif lainnya kepada orang tua dibanding pada orang lain.
Baca Juga: Perkembangan Balita 1-3 Tahun dalam Menggambar dan Menulis
Cara Menjawab Pertanyaan Sulit Balita
Maka itu, bekali diri dengan informasi tentang cara menjawab pertanyaan sulit Si Kecil berikut.
1. Dari Mana Datangnya Bayi?
Foto: NSPT
Banyak anak balita menanyakan soal ini. Menurut Robie H. Harris, penulis buku It's NOT the Stork!, idealnya orang tua dapat langsung memberikan jawaban yang tepat.
Berikan penjelasan yang konkret, seperti bayi tumbuh di rahim Moms, lalu keluar lewat vagina atau perut (bila operasi Caesar).
Bila anak bertanya lebih lanjut tentang bagaimana bayi bisa ada di rahim Moms, katakan bahwa orang dewasa yang menikah – seperti Moms dan Dads – melakukan hubungan intim yang membuat bayi bisa tumbuh di rahim Moms.
2. Kenapa Moms dan Dads Harus ke Kantor dan Meninggalkan Aku di Rumah?
Foto: Parents
Biasanya anak mengajukan pertanyaan ini karena ia ingin ditemani oleh Moms dan Dads. Dalam menjawab pertanyaan ini tidak perlu terlalu gamblang.
Alih-alih menjawab orang bekerja untuk mencari uang, Moms dan Dads dapat menimpali dengan fokus pada perasaan atau kegundahan Si Kecil.
Misalnya, “Selama di kantor, Moms selalu memikirkan Adik, lho. Moms ‘kan punya foto Adik di meja Moms, jadi Moms ingat Adik terus.”
Baca Juga: Rhinitis Alergi pada Balita Bisa Jadi Penyebab Masalah Perilaku?
3. Kenapa Aku Nggak Punya Kakak atau Adik?
Foto: Healthy Texas
Sebagai anak tunggal, Si Kecil akan bertanya kenapa ia tidak mempunyai kakak atau adik seperti teman-temannya.
Cara menjawab pertanyaan sulit balita ini sebaiknya disesuaikan dengan usia Si Kecil dan tetap jujur.
Misalnya, karena tubuh Moms tidak bisa mengandung lagi, karena Moms dan Dads hanya ingin membesarkan Si Kecil, atau jawaban yang lain.
Yang penting, menurut Susan Newman Ph.D., psikolog sosial yang fokus pada isu-isu keluarga, Moms dan Dads mampu menyakinkan buah hati bahwa keberadaannya sangat disyukuri dan disayangi oleh kedua orang tuanya.
Baca Juga: Si Kecil Sulit Berinteraksi dengan Temannya, Kenali 7 Tanda Balita Asperger
Dilansir dari National Public Radio, Moms dan Dads harus membuatnya merasa aman dengan apapun pertanyaan yang ia ajukan. Jangan sampai Si Kecil merasa takut bertanya karena khawatir Moms atau Dads akan marah.
Biarkan ia bereksplorasi dan memiliki rasa penasaran yang besar, karena itu adalah bagian dari perkembangannya.
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.