Konstipasi pada Anak: Ketahui Penyebab, Gejala, dan Cara Mengatasi Anak Susah BAB
Si Kecil pasti pernah mengalami kembung, sakit perut atau susah buang air besar (BAB). Agar tidak panik Moms perlu tahu terkait konstipasi pada anak.
Seiring bertambahnya umur, jumlah ASI yang bayi minum juga semakin sedikit dan jumlah menu makanan padat semakin banyak.
Perubahan pola dan menu makanan ini ternyata dapat memicu masalah baru, lho Moms, salah satunya adalah konstipasi pada anak.
Konstipasi Pada Anak 1 Tahun
Dalam jurnal berjudul Constipation in Childhood, konstipasi biasanya memiliki karakteristik kurangnya frekuensi periodik untuk buang air besar, tinja yang besar, dan kesulitan atau kesakitan saat buang air besar.
Konstipasi adalah satu dari sepuluh masalah yang sering ditemui oleh dokter anak.
Menurut kriteria diagnosis untuk konstipasi, pasien setidaknya mengalami kurang dari 3 kali buang air besar dalam seminggu.
Sementara itu, penelitian di jurnal Northern American Society of Gastroenterology, Hepatology and Nutrition (NASPGHAN), mendefinisikan konstipasi sebagai penundaan atau kesulitan buang air besar yang telah berlangsung selama 2 minggu atau lebih.
Singkatnya, konstipasi terjadi ketika Si Kecil mengeluarkan feses yang keras, atau tidak pergi ke toilet secara teratur.
Konstipasi adalah masalah yang cukup umum terjadi pada anak-anak yang baru belajar ke toilet atau baru belajar mengonsumsi makanan padat.
Konstipasi pada anak 1 tahun juga dapat menjadi masalah yang lebih besar jika anak mengalami kesakitan atau takut untuk buang air besar.
Baca Juga: Sembelit pada Bayi, Kenali Penyebab, Gejala, dan Cara Mengatasinya!
Tanda-Tanda Konstipasi pada Anak 1 Tahun
Foto: freepik.com
Tanda atau gejala konstipasi pada anak dapat bervariasi tergantung pada umurnya.
Pada anak yang masih bayi, Si Kecil mungkin menunjukkan tanda seperti wajah yang memerah, menangis disertai mengejan.
Sedangkan pada anak 1 tahun, ada kemungkinan mereka akan kesulitan dan kesakitan mengeluarkan feses yang mengeras, ditandai dengan adanya darah yang ikut keluar akibat robekan kecil pada dubur.
Perasan tidak nyaman ini dapat saja menyebabkan Si Kecil semakin menahan buang air dan memperparah konstipasi. Lebih lanjut, konstipasi dapat menyebabkan gejala lain seperti:
- Kram perut yang sakitnya datang dan pergi tidak menentu.
- Anak merasa tidak terlalu lapar, sehingga tidak mau makan.
- Perasaan buang air yang tidak tuntas yang juga dapat menimbulkan mual.
- Anak menjadi rewel karena merasa tidak nyaman.
- Perut anak menggembung, jika ditekan perlahan, Moms bisa merasakan ada kotoran yang di dalam perut.
Baca Juga: 6 Penyebab Bayi Tidak Buang Air Besar dan Cara Mengatasinya
Penyebab Konstipasi pada Anak 1 Tahun
Foto: freepik.com
Umumnya, bayi yang meminum ASI eksklusif mungkin tidak setiap hari buang air besar karena hampir seluruh nutrisi terserap di usus.
Faktanya, anak-anak yang meminum ASI eksklusif hampir tidak pernah mengalami konstipasi.
Namun, bagi Si Kecil yang meminum susu formula, ia bisa buang air besar 3-4 kali sehari atau malah buang air besar setiap beberapa hari.
Pola buang air besar yang dianggap normal pada anak yang sehat dapat bervariasi tergantung pada jenis susu yang diminum, seberapa banyak makanan padat yang diperkenalkan, dan makanan tertentu yang dikonsumsi.
Mencegah atau Mengobati Konstipasi pada Anak 1 Tahun
Foto: freepik.com
Jangan panik apabila Si Kecil menderita konstipasi ya, Moms. Sebagian besar masalah konstipasi bisa diselesaikan di rumah melalui menu diet yang seimbang.
Cobalah melakukan cara-cara mencegah atau mengobati konstipasi Si Kecil secara alami ini:
1. Menyesuaikan Asupan Makanan
Moms bisa mengganti merek susu formula atau menyesuaikan asupan makan Si Kecil.
Salah satu penyebab konstipasi adalah ketidakcocokan atau sensitif terhadap salah satu bahan atau makanan yang terkandung dalam susu formula maupun ASI.
2. Tambahkan Makanan Berserat
Beberapa makanan tinggi serat yang dapat dikonsumsi anak 1 tahun.
Misalnya olahan gandum utuh dalam bentuk pasta atau oatmeal, beberapa jenis kacang-kacangan (kedelai, kacang merah, atau lentil), buah (apel, pir, jeruk, atau beri), serta sayuran (wortel, brokoli, dan kacang polong).
3. Minum Air Putih
Mengajak Si Kecil lebih banyak minum air putih sangat penting untuk mengurangi gejala dan mencegah konstipasi, karena hidrasi yang cukup sangat penting untuk aktivitas rektum.
Jika asupan air putih Si Kecil tidak memungkinkan, memberikan mereka puree atau jus buah pir dapat membantu kontraksi di usus besar dan merangsang buang air besar.
4. Aktivitas Fisik
Ajaklah Si Kecil lebih banyak bergerak secara fisik atau berolahraga karena dapat berdampak pada percepatan organ pencernaan.
Menurut National Health Services, balita usia 1 tahun harus aktif secara fisik setiap hari selama minimal 180 menit (3 jam).
Lebih banyak lebih baik. Ini harus dilakukan sepanjang hari, baik bermain di dalam maupun luar ruangan.
Waktu selama 180 menit dapat mencakup aktivitas ringan seperti berdiri, bergerak, berguling dan bermain, serta aktivitas yang lebih energik seperti melompat serta berlari.
Bermain aktif, seperti menggunakan alat panjat tebing, mengendarai sepeda, bermain di air, permainan kejar-kejaran dan permainan bola, adalah cara terbaik bagi kelompok usia ini untuk bergerak.
5. Pijat Perut dengan Lembut
Melakukan pijat yang lembut di area perut dan abdomen bawah untuk menstimulasi pergerakan usus. Lakukanlah beberapa kali dalam sehari hingga Si Kecil buang air.
Jika telah melakukan beberapa cara selama beberapa minggu namun Si Kecil masih konstipasi atau adanya darah setiap kali buang air besar, Moms bisa langsung berkonsultasi dengan dokter untuk mengetahui lebih jelas apa penyebab dan solusi untuk Si Kecil.
Baca Juga: Ketahui Penyebab Feses Bayi Tidak Cocok Susu Formula Berikut Ini
Konstipasi Pada Anak 5 Tahun
Pola gerakan usus pada setiap anak dapat berbeda, sama halnya pada orang dewasa. Apa yang normal bagi Si Kecil mungkin berbeda dengan anak lain.
Umumnya, anak-anak buang air besar 1-2 kali dalam sehari. Namun, anak lain bisa saja pergi ke toilet setiap dua atau tiga hari sekali atau lebih.
Sebagai contoh, jika Si Kecil sehat dan mengeluarkan feses yang normal tanpa kesakitan atau ketidaknyamanan, buang air besar setiap dua hari sekali mungkin adalah pola yang normal untuknya.
Konstipasi pada anak 5 tahun tidak jauh berbeda dengan orang dewasa.
Jika fesesnya keras, kering, dan sulit atau sakit ketika buang air besar, maka Si Kecil dapat dikatakan menderita konstipasi.
Walaupun konstipasi dapat menyebabkan kesakitan dan ketidaknyamanan, konstipasi adalah masalah yang sering ditemui dan biasanya bersifat sementara serta mudah ditangani.
Gejala Konstipasi pada Anak 5 Tahun
Foto: freepik
Berbeda dengan bayi, anak 5 tahun biasanya telah belajar untuk pergi ke toilet sendiri.
Namun, jIka Moms memperhatikan tingkah laku dan kebiasaan Si Kecil, konstipasi pada Si Kecil biasanya akan diketahui dengan berkomunikasi dengan Si Kecil atau mengamati tanda-tanda berikut:
- Beberapa hari tanpa buang air besar.
- Feses keras dan sulit atau sakit ketika dibuang.
- Sakit pada area perut, merasa kram atau mual.
- Ada pendarahan dari rektum yang terluka.
- Soiling dan enkopresis, yaitu keluarnya feses tanpa disadari Si Kecil, sehingga mengotori celana dalam.
- Tidak nafsu makan.
- Perilakunya tidak ceria, mudah kesal akibat ketidaknyamanan.
- Si Kecil mungkin akan menyilangkan kaki, mengencangkan bokong, atau raut mukanya tidak biasa.
Baca Juga: 9 Obat Sakit Perut Bayi Alami yang Perlu Moms Tahu!
Penyebab Konstipasi pada Anak 5 Tahun
Foto: freepik.com
Dalam jurnal Diet and Chronic Constipation in Children, anak-anak yang mengalami konstipasi memiliki asupan kalori dan nutrisi yang lebih rendah, berat badan atau tinggi badan yang lebih rendah, dan laporan prevalensi anoreksia lebih tinggi.
Analisis menunjukkan bahwa serat makanan saja secara independen berkorelasi negatif dengan konstipasi kronis, terlepas dari usia anak dan usia timbulnya konstipasi.
Risiko lain yang relatif juga menunjukkan hubungan negatif dengan asupan serat. Dengan kata lain, penyebab konstipasi sebagian besar dipengaruhi oleh jumlah serat yang dimakan oleh anak.
Selain asupan serat, penyebab konstipasi pada anak 5 tahun juga dapat disebabkan oleh:
- Kurang cairan, sehingga menyebabkan konstipasi.
- Sedang sakit yang mungkin menyebabkan Si Kecil jadi tidak nafsu makan. Dampaknya pola pencernaannya menjadi kacau dan menyebabkan konstipasi. Kemungkinan lain, obat yang dikonsumsi Si Kecil saat sedang sakit memiliki efek samping yang menyebabkan konstipasi.
- Si Kecil mengidap kondisi hipotiroidisme, yaitu gangguan pada hormon tiroid.
- Menahan buang air besar karena berbagai alasan. Misalnya untuk menghindari sakit dari feses yang keras, atau alasan sederhana seperti sedang tidak ingin waktu bermainnya terganggu untuk pergi ke toilet. Alasan lainnya yang sering ditemukan adalah ketika Si Kecil berada di luar rumah seperti sekolah, mereka malu untuk pergi ke toilet atau tidak nyaman menggunakan toilet umum.
Mencegah atau Mengobati Konstipasi pada Anak 5 Tahun
Foto: freepik
Ketika konstipasi pada anak 5 tahun tidak ditangani, kondisinya akan semakin memburuk.
Semakin lama feses menetap di dalam usus, semakin kering, padat, dan besar bentuknya, kemudian akan semakin sulit dan sakit untuk dibuang.
Karena ketidaknyamanan ini, Si Kecil akan sering menahan buang air besar dan membuat lingkaran yang tidak habis. Mengobati dan mencegah konstipasi secara alami pada anak 5 tahun dapat dengan cara berikut:
1. Memperbanyak Makanan Berserat
Memperbanyak menu makanan berserat tinggi setiap hari yang biasanya terdapat pada buah dan sayuran, misalnya brokoli, wortel, kembang kol, apel, dan pir dapat mengatasi dan mencegah konstipasi.
Pada penelitian di jurnal Advances in Nutrition, American Academy of Pediatrics (AAP) memberikan rumus sederhana untuk menentukan jumlah serat minimum yang harus dikonsumsi setiap hari untuk menghindari konstipasi pada anak usia 2 - 19 tahun, yaitu dengan menambahkan angka usia anak dengan 5 gram serat.
Jadi jika Si Kecil berumur 5 tahun, maka minimum serat yang dikonsumsi adalah 10 gram setiap hari ya, Moms.
Baca Juga: 4 Penyebab Buang Air Besar Berdarah Pada Balita
2. Minum Air Lebih Banyak
Cara berikutnya yang dapat Moms lakukan untuk mengatasi dan juga mencegah konstipasi, yakni dengan membiasakan mereka minum air putih lebih banyak.
Hal ini karena cairan yang terpenuhi dalam tubuh dapat melunakkan feses sehingga lebih mudah keluar. Kekurangan cairan berkontribusi terhadap konstipasi pada anak yang lebih besar.
Maka, pastikan anak Moms minum setidaknya 32 ons air setiap hari untuk membantu melunakkan tinja mereka.
Jika Si Kecil sulit diajak minum air, Moms bisa memberikan jus buah yang ditambah sedikit air untuk memberikan asupan cairan yang cukup.
Jus buah juga efektif untuk meredakan masalah sembelit pada anak-anak karena beberapa buah mengandung pemanis sorbitol yang dapat berfungsi sebagai pencahar. Jadi, anak Moms dapat buang air besar lebih mudah.
Buah-buahan yang mengandung sorbitol antara lain:
- Apel
- Pir
- Anggur
- Buah prem
- Persik
- Aprikot
- Buah kering, termasuk plum dan kurma
3. Atur Jadwal BAB & BAK
Untuk mengatasi dan mencegah konstipasi menyerang anak-anak, Moms perlu membiasakan mereka buang air kecil dan buang air besar secara teratur.
Moms bisa memulainya dengan membiasakan Si Kecil pergi ke toilet di pagi hari dan setelah setiap makan atau ngemil.
Bagi anak-anak yang usianya lebih kecil, Moms mungkin harus memberi tahu mereka untuk langsung menuju toilet, bukan bertanya.
Dengan buang air secara teratur, maka risiko konstipasi pada anak-anak bisa diminimalisir.
Baca Juga: Jangan Dipaksakan, Ternyata Inilah Usia Tepat Bayi Mulai Belajar Toilet Training
4. Berolahraga Rutin
Mengajak Si Kecil lebih aktif berolahraga dan bergerak dapat menjadi salah satu cara mengatasi sekaligus mencegah anak mengalami konstipasi.
Hal ini karena aktivitas fisik mendorong perut anak untuk beraksi sehingga saluran pencernaannya lebih lancar.
"Semua jenis aktivitas fisik membantu usus besar bergerak, jadi penting untuk menemukan aktivitas yang disukai anak Anda," kata Dr. Steve Hodges, profesor urologi pediatrik di Wake Forest University.
Jadi sebisa mungkin, Moms aktif mengajak Si Kecil berolahraga setiap hari.
Moms bisa melakukan aktivitas fisik dengan anak menggunakan cara-cara yang sederhana, seperti bermain lempar tangkap, bersepeda, atau lompat jongkok.
Temukanlah jenis olahraga yang disukai dan menyenangkan agar Si Kecil lebih bersemangat, Moms.
Baca Juga: Wajib Tahu, Ini 10 Adab Buang Air dalam Islam
5. Hindari Makanan Rendah Serat
Hindari atau kurangi makanan yang rendah serat walaupun biasanya disukai anak-anak.
Contohnya snack keripik, makanan cepat saji, daging, makanan siap saji yang dibekukan, dan makanan olahan lainnya.
Pasalnya, makanan tersebut bisa memicu konstipasi.
Disarankan untuk membawa Si Kecil ke dokter apabila gejala konstipasi terus berlanjut selama 2 minggu bahkan setelah dilakukan upaya pengobatan atau pencegahan alami di rumah.
Namun, Moms tidak perlu ragu memeriksakan Si Kecil ke dokter apabila terdapat gejala yang lebih diwaspadai seperti darah yang keluar dari rektum atau di tinja, sakit perut terus menerus, muntah, dan berat badan turun.
Konstipasi pada anak tidak jarang ditemukan dan biasanya dapat ditangani di rumah. Pola dan menu makan di rumah berperan besar dalam hal ini.
Usahakan Moms dan Dads juga menjadi contoh dengan ikut makan makanan yang bergizi dengan nutrisi seimbang, tinggi serat, dan disertai gaya hidup sehat, niscaya Si Kecil konstipasinya akan segera berlalu.
- https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC4574579/
- https://pubmed.ncbi.nlm.nih.gov/16954945/
- https://journals.lww.com/jpgn/Fulltext/1999/02000/Diet_and_Chronic_Constipation_in_Children__The.15
- https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC3262613/
- https://www.nhs.uk/live-well/exercise/physical-activity-guidelines-children-under-five-years/
- https://www.healthline.com/health/constipation-in-kids#baby-and-toddler-constipation-remedies
- https://www.medicalnewstoday.com/articles/324585#can-they-help
- https://www.webmd.com/children/guide/constipation-treatment
- https://kidshealth.org/en/parents/constipation.html
- https://www.parents.com/toddlers-preschoolers/everything-kids/the-surprising-thing-that-can-help-kids-with-constipation/
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.