Hati-hati! Ini 6 Bahaya Makan di Meja Kerja
Moms mungkin telah mengetahui jika makan siang di meja kerja itu tidak baik untuk kesehatan. Tetapi, Moms masih saja melakukannya.
Entah karena sulit bagi Moms untuk beristirahat sejenak dari pekerjaan, atau memang sudah menjadi kebiasaan.
Padahal, ada risiko kesehatan yang bisa didapatkan jika sering makan siang di meja kerja. Sepertii sakit punggung, gangguan kaki, dan peningkatan risiko penyakit jantung.
Berikut ini penjelasannya, seperti dikutip dari Rise People.
1. Peningkatan Risiko Kesehatan Jangka Panjang
Makan siang di meja kerja membuat Moms akan tetap duduk lebih lama, dan duduk untuk waktu yang lama dapat menimbulkan berbagai macam penyakit.
Duduk berjam-jam dapat menyebabkan peningkatan risiko penyakit jantung, tekanan darah tinggi, dan kolesterol tinggi.
Ini juga dapat mengubah pankreas bekerja lebih keras, menyebabkan diabetes dan penyakit lain karena otot yang jarang digerakkan tidak bereaksi dengan baik terhadap insulin.
Baca Juga: Mengenal Vaksinasi Kanker Serviks
2. Nyeri Sendi
Foto: huffpost.com
Tak hanya masalah kesehatan jangka panjang, Moms bahkan bisa merasakan rasa sakit jangka pendek pada tubuh jika makan siang di meja kerja.
Tetap duduk lebih lama sambil menatap layar komputer dapat menyebabkan ketegangan pada otot dan persendian. Duduk dalam waktu lama juga melemahkan otot pinggul dan inti, yang dapat menyebabkan masalah di bagian tubuh lain.
Jika benar-benar harus tetap di meja kerja, jangan lupa untuk melakukan beberapa peregangan untuk membantu menangkal efek duduk sepanjang hari.
3. Stres
Bukan rahasia lagi bahwa bekerja bisa membuat stres, tetapi makan siang di meja kerja bisa membuat Moms lebih stres lagi.
Jika Moms tidak meluangkan waktu untuk beristirahat sejenak, stres itu tidak pernah ada waktu untuk pulih, yang mengarah ke tingkat kelelahan yang lebih tinggi.
Sebaliknya, luangkan waktu untuk bersantai bisa sangat membantu dalam membuat Moms lebih produktif.
4. Otak Berkabut
Foto: liverdoctor.com
Ketika memiliki banyak hal untuk dilakukan, mungkin Moms berpikir lebih baik makan siang di meja kerja.
Namun, itu mungkin hanya reaksi dari otak yang berkabut. Moms perlu bergerak untuk memompa darah dan oksigen segar ke bagian atas tubuh.
Padahal, terlepas dari banyaknya aktivitas yang hendak dilakukan dalam sehari, memutuskan untuk tidak beristirahat tidak memberikan pengaruh atau efektivitas dalam membuat pekerjaan tersebut akan selesai.
John Trougakos, Associate Professor di Organizational Behaviour & HR Management, Universitas Toronto mengatakan, “Kita benar-benar hanya memiliki begitu banyak energi psikologis yang dapat digunakan untuk mengendalikan perilaku, melakukan sesuatu dan membuat diri fokus. Setelah sumber energi itu habis, kita menjadi kurang efektif dalam segala hal yang kita lakukan."
5. Mengurangi Produktivitas
Moms mungkin merasa bila multitasking adalah yang terbaik. Namun, tidak peduli sebagus apa pun multitasking yang Moms lakukan, hal ini masih tidak seefektif saat Moms fokus mengerjakan satu hal pada satu waktu.
Draek Baer dari Fast Company mengatakan, “Walaupun kita pikir kami hebat dalam melakukan banyak tugas, padahal ini benar-benar buruk saat melakukannya. Karena pekerjaan yang berkualitas adalah pekerjaan yang dalam, dan pekerjaan yang dalam itu bebas dari gangguan. Termasuk makan siang."
Baca Juga: Obat Kedaluwarsa Aman Dikonsumsi, Mitos atau Fakta?
6. Kehilangan Inspirasi
Foto: sydneycorporateyoga.com
Makan siang di meja kerja tak hanya menyebabkan stres dan produktivitas yag berkurang, tetapi juga memunculkan rasa bosan yang bisa menyebabkan kurangnya kreativitas dan ide-ide baru.
Keluar sesekali dapat memberikan waktu yang dibutuhkan untuk mengatasi masalah sulit yang muncul.
Namun, bila Moms lebih memilih makan siang di meja kerja, Moms lebih cenderung untuk terus menatap layar dengan frustrasi.
Penting agar Moms makan siang sendirian sesekali, hanya untuk membantu mengisi ulang daya tubuh. Penting juga untuk menjauhi ponsel, karena tidak adanya stimulasi yang dapat memacu pemikiran kreatif.
(AP/CAR)
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.