6 Bahaya Sleep Apnea pada Anak, Moms Harus Tahu!
Sleep apnea adalah kondisi ketika seseorang berhenti bernapas saat tidur. Ini biasanya terjadi karena ada sesuatu menghalangi atau menghalangi jalan napas bagian atas. Kondisi ini juga bisa terjadi pada balita lho Moms.
Sleep apnea pada anak biasa terjadi pada rentang usia 2 hingga 6 tahun, seperti dikutip pada Sleep Education. Penyebab utamanya biasanya karena pembesaran amandel dan kelenjar gondok yang menutup jalan napas kecil sehingga membuat mereka menjadi sulit bernapas.
Risiko sleep apnea akan kembali meningkat lagi pada masa remaja, tetapi ini mungkin berhubungan dengan obesitas. Anak-anak dengan asma atau alergi juga lebih rentan terkena sleep apnea.
Bahaya Sleep Apnea pada Anak
Masalah pernapasan ini dapat menyebabkan komplikasi parah. Balita yang menderita sleep apnea mungkin tidak akan memiliki cukup oksigen dalam darah, sehingga bisa mengalami detak jantung yang lambat, bahkan hingga hilang kesadaran.
Namun, dalam jangka panjang sleep apnea pada anak dapat menyebabkan beberapa masalah sebagai berikut:
Baca Juga: Tak Bisa Tidur, Ini Bahaya Sleep Apnea yang Mengintai Anak
1. Mengganggu Konsentrasi
Foto: medicalnewstoday.com
Karena sulit tidur di malam hari, anak yang menderita sleep apnea akan sulit berkonsentrasi. Akibatnya, mereka akan sulit menangkap informasi dan akan memengaruhi perkembangannya.
2. Berperforma Buruk di Sekolah
Foto: wave3.com
Sleep apnea pada anak yang tidak diobati dapat berpengaruh pada perkembangan mental juga kognitif mereka. Seperti dikutip pada laman Verywell Health, sebuah studi berbasis sekolah di India, anak dengan sleep apnea ditemukan memiliki kinerja yang kurang baik dalam mata pelajaran akademik dibandingkan teman-teman mereka.
Masalah intelektual lainnya termasuk skor yang lebih rendah pada pelajaran yang berhubungan dengan memori dan jenis kecerdasan intelijen seperti tes IQ.
3. Memiliki Masalah Perilaku
Foto: netmums.com
Anak yang kurang tidur atau sulit tidur, akan cenderung memiliki masalah perilaku. Mereka akan lebih emosional, sulit diatur, atau malah sebaliknya, menjadi pemurung, pendiam, dan sulit bergaul.
Sebuah studi bahasa Inggris dalam Journal of Thoracic Disease juga menunjukkan bahwa anak dengan sleep apnea yang tidak diobati cenderung menunjukkan keterampilan sosial dan komunikasi yang buruk.
Baca Juga: Sleep Apnea Pada Bayi Prematur, Ketahui 6 Fakta Ini
4. Memiliki Penambahan Berat Badan yang Buruk
Foto: medicalnewstoday.com
Sleep apnea yang tidak diobati juga dapat menyebabkan tekanan darah tinggi, meningkatkan risiko stroke dan serangan jantung. Ini mungkin juga terkait dengan obesitas di masa kecil.
Dikutip dari Sleepapnea.org, Judith Owens, M.D., direktur perawatan masalah tidur di Pusat Medis Anak-Anak Nasional di Washington DC, percaya bahwa tidur yang sehat sama pentingnya dengan diet yang tepat dan olahraga yang cukup dalam mencegah obesitas pada anak
5. Memiliki Masalah ADHD
Foto: medicalnewstoday.com
Seperti dikutip dari laman healthline.com, sleep apnea pada anak juga bisa mengakibatkan anak menjadi hiperaktif. Sebanyak 25 persen anak yang mengidap sleep apnea didiagnosis memiliki kelainan attention-deficit/hyperactivity disorder (ADHD).
6. Masalah dengan Pertumbuhan
Foto: healthline.com
Gangguan pernapasan saat tidur pada anak-anak dapat memiliki masalah pertumbuhan. Anak yang menderita sleep apnea mungkin pertumbuhannya akan lebih lambat dibandingkan teman sebayanya.
Ini mungkin disebabkan karena mereka sulit untuk tidur nyenyak sehingga mengganggu sekresi hormon normal, termasuk hormon pertumbuhan.
Dalam keadaan ekstrem, anak yang menderita sleep apnea pertumbuhannya akan jauh di bawah level sehat dan bisa didiagnosis gagal tumbuh.
Baca Juga: Rekomendasi Pilihan Makanan untuk Balita dengan Sleep Apnea
Nah, itulah beberapa bahaya sleep apnea pada Si Kecil yang perlu Moms ketahui. Sebelum berakibat buruk. Segera tangani jika anak Moms terlihat memiliki gejala sleep apnea. Moms dapat mengonsultasikannya pada dokter anak supaya anak diberi penanganan yang tepat.
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.