Bayi Membenturkan Kepala Sendiri, Normalkah?
Jika Moms melihat bayi sering membenturkan kepala, tentu menjadi momen yang mengkhawatirkan.
Namun kebiasaan ini rupanya wajar dilakukan oleh bayi hingga usia tertentu. Berdasarkan Journal of Mental Health Research in Intellectual Disabilities, 15% anak cenderung akan melakukan kebiasaan membenturkan kepala sebelum usia dua tahun.
“Kebiasaan membenturkan kepala biasanya dimulai setelah usia enam bulan dan memuncak saat usia 18-24 bulan,” ungkap psikolog anak klinis di Halifax, Kiran Pure, seperti dikutip dari todaysparent.com.
Baca Juga: Kepala Bayi Bengkak Karena Terjatuh, Apakah Berbahaya Bagi Otaknya?
Alasan Mengapa Bayi Sering Membenturkan Kepala
Berikut ini beberapa alasan bayi sering membenturkan kepala:
1. Mencari Perhatian
Foto: phduet - freepik.com
Bayi sering membenturkan kepala dapat menjadi salah satu cara bagi bayi yang belum dapat bicara untuk mengungkapkan perasaan serta emosinya.
Berdasarkan perkembangan motorik yang khas, bayi memang akan sesekali membenturkan kepala.
Tapi saat bayi menyadari bahwa dengan membenturkan kepala dapat mendatangkan perhatian dari orang tua atau pengasuhnya, maka ini akan mengembangkan kebiasaan atau perilaku bayi sering membenturkan kepala.
Untuk mengungkapkan rasa frustasi, bayi juga dapat membenturkan kepalanya.
Baca Juga: Tepatnya, Di Bulan Berapakah Seharusnya Bayi Bisa Mengangkat Kepala?
Untuk mencegah kebiasaan ini, Moms dapat memindahkan atau menjauhkan bayi dari benda tempat ia membenturkan kepalanya dan melarangnya dengan tegas untuk melakukan hal itu.
Lalu, Moms dapat mengalihkan perhatiannya dengan permainan atau menyanyikan lagu favoritnya.
Moms juga perlu mengamati perilaku bayi dan mengenali kapan bayi akan mulai emosi.
Sehingga Moms dapat melakukan pencegahan, sebelum bayi benar-benar membenturkan kepalanya.
2. Cara Menenangkan Diri
Foto: joffi – Pixabay.com
Sebagian bayi sering membenturkan kepala saat akan tidur, sebagai cara untuk menenangkan dirinya sendiri.
“Pengulangan dan pergerakan itu akan menenangkan otak serta memberi tahu bahwa inilah saatnya untuk tidur,” ungkap Dokter Nia Heard-Garris, MD, dari Rumah Sakit Anak Ann & Robert H. Lurie di Chicago, seperti dikutip dari nytimes.com.
Mendengarkan bayi sering membenturkan kepala ke tempat tidurnya selama 10 menit memang mengkhawatirkan.
Namun, jangan menambahkan bantal atau boneka lembut ke dalam boks tidurnya, karena rentan menyebabkan kematian bayi mendadak.
Baca Juga: Pertolongan Pertama Kepala Bayi Terbentur
3. Masalah Kesehatan
Foto: Angela Duxbury – Unsplash.com
Meski merupakan hal yang normal, namun waspadai juga beberapa hal yang dapat terjadi jika bayi sering membenturkan kepala.
Misalnya: jika mulai terlihat adanya memar atau bengkak pada kepala bayi, maka ada baiknya Moms segera berkonsultasi dengan Dokter.
Moms juga perlu memantau frekuensi atau intensitas bayi sering membenturkan kepala. Karena dalam beberapa kasus, bayi sering membenturkan kepala juga bisa disebabkan oleh infeksi telinga atau bayi mengalami gastroesophageal refluks.
Sama halnya dengan alasan di atas, bayi yang belum bisa bicara, tidak dapat mengungkapkan rasa sakitnya. Sehingga cenderung membenturkan kepala sebagai bentuk komunikasi dalam mengekspresikan rasa sakit yang sedang dirasakan.
Kebiasaan bayi sering membenturkan kepala biasanya akan berkurang dan hilang seiring bertambahnya usia.
Baca Juga: Sakit Kepala pada Bayi: Gejala dan Penyebabnya
Untuk itu, pemantauan dan menjaga bayi tetap dalam batas aman membenturkan kepalanya juga perlu dilakukan oleh Moms dan Dads.
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.