10 Cara Mengatasi Bayi Susah Makan, Coba Ganti Suasana atau Alat Makan agar Si Kecil Tidak Bosan
Bayi susah makan menjadi masalah tersendiri untuk para Moms.
Terlebih ketika sudah berbagai cara dilakukan namun kondisi bayi susah makan masih mengintai.
Ya, saat pertama kali diberikan makanan pendamping ASI (MPASI), Moms pasti sangat cemas.
Apakah bayi akan menyukai makanan baru tersebut dan akan lahap memakannya, atau malah bayi susah makan.
Namun ada satu yang perlu diingat, semua bayi pasti pernah menolak beberapa jenis makanan yang disuapkan ke mulutnya.
Apalagi saat periode awal pemberian MPASI, Moms harus ekstra perhatian akan makanan apa saja yang ia suka dan beberapa faktor lain yang menyebabkan bayi tidak mau makan.
Sama seperti orang dewasa, bayi akan susah makan akibat kehilangan nafsu makan saat dia merasa tidak enak badan atau tidak sehat.
Jadi, jika bayi sedang pilek atau sakit tenggorokan, atau jika ia sedang tumbuh gigi, bayi mungkin jadi lebih susah makan dari biasanya.
Mungkin bayi merasa terlalu lelah untuk makan.
Sementara itu, ada beberapa alasan lain mengapa bayi susah makan dan langkah yang tepat untuk mengatasinya. Berikut ulasannya!
Baca Juga: Resep MPASI yang Bisa Menaikan Berat Badan Anak
Penyebab Bayi Susah Makan
Untuk mengetahui alasan bayi susah makan, maka Moms perlu tahu juga beberapa masalah yang akan terjadi saat bayi tidak mau makan atau jadi tidak ingin makan.
Pasalnya, tiap bayi bisa saja memiliki penyebab yang berbeda sehingga cara penanganannya juga berbeda.
Moms juga perlu tenang agar lebih mudah mengatasinya. Terlebih jika bayi tumbuh dan berkembang secara normal, tidak ada alasan bagi Moms untuk khawatir berlebihan.
Dikutip dari American Academy of Family Physicians ada beberapa masalah yang bisa sebabkan bayi susah makan antara lain:
1. Kebiasaan Menolak untuk Disuapi
Bayi susah makan karena berbagai alasan. Mereka mungkin kenyang, lelah, terganggu, atau sakit. Mungkin jadwal menyusui bayi bukan jadwal menyusui biasanya.
Jangan khawatir, bayi akan selalu makan jika dia lapar, jadi jika Si Kecil menampar sendok, berbalik, atau menutup mulut, ia sedang memberi tahu orang tuanya bahwa dia sudah cukup untuk saat ini.
Cobalah untuk percaya bahwa bayi sudah tahu berapa banyak makanan yang dia butuhkan, dan jangan pernah memaksa memberi makan anak. Apalagi mengubah waktu makan yang menyenangkan jadi penuh tangisan.
Namun jika penolakan makan membuat Moms sangat khawatir, apalagi sampai membuat berat badannya tidak bertambah, selalu bicarakan dengan dokter anak untuk mendapatkan solusi yang tepat.
2. Menghindari Makanan Baru
Hampir setiap bayi susah makan ketika diberikan variasi makanan baru.
Untungnya, kebanyakan anak akan keluar dari fase ini, meski terkadang bisa memakan waktu berminggu-minggu, bahkan berbulan-bulan.
Bantu bayi lebih mudah menerima makanan baru dengan memastikan makanan baru tersebut terlihat mirip dengan makanan favorit yang sudah dikenalnya.
Moms juga perlu memastikan bahwa makanan baru tersebut rasanya bisa diterima oleh lidah Moms sendiri.
Jangan sampai Moms memberikan makanan yang Moms sendiri saja tak menyukai rasanya.
Kemudian, mulai dengan porsi yang sangat kecil, berikan makanan baru dengan lembut kepada anak tiga kali selama makan.
Jika dia menolak, jangan bereaksi berlebihan, lanjutkan saja ke sesuatu yang anak pasti suka.
3. Bayi Rewel karena Pemilih
Bayi susah makan, rewel, dan sangat pilih-pilih makanan kerap dikeluhkan oleh banyak orang tua.
Ada banyak alasan mengapa bayi rewel tentang makanan.
Mereka mungkin tumbuh gigi, lelah, belum siap untuk makan makanan padat, atau tidak membutuhkan makanan sebanyak yang diberikan.
Ingat, makanan yang familiar memberikan kenyamanan untuk bayi di saat-saat stres.
Baca Juga: 10 Daftar Sekolah Montessori Jakarta Unggulan yang Bisa Moms Pilih untuk Si Kecil!
4. Tersedak
Sebagian besar bayi sudah siap untuk makanan padat antara 4 dan 6 bulan, tetapi beberapa mungkin merasa makanan padat sulit ditangani pada awalnya.
Hasilnya, bayi mungkin akan muntah saat disusui.
Jika bayi mengalami kesulitan menelan makanan padat, cobalah mengurangi makan di sendok. Jika bayi masih tersedak, dia mungkin belum siap untuk makan makanan padat.
Baca Juga: Kulit Bayi Kuning atau Oranye Saat Makan MPASI? Mungkin Itu Pertanda Carotenemia
5. Lebih Senang Mengacak-acak Makanan
Kondisi ini adalah fase yang tidak teratur ketika bayi tampaknya menghabiskan lebih banyak waktu untuk bermain dengan atau menjatuhkan makanan daripada memakannya.
Tanda ini biasanya sering muncul ketika bayi menginjak usia sembilan bulan.
Meskipun hal ini sering membuat waktu makan jadi merepotkan dan cukup kacau, namun Moms perlu membiarkan bayi melakukan hal ini.
Pasalnya, langkah ini penting untuk membantu bayi belajar, tumbuh, dan menjadi lebih mandiri.
6. Alergi Makanan dan Intoleransi Makanan
Alergi makanan yang mengaktifkan sistem kekebalan tubuh bayi, terjadi pada hingga 8 persen anak-anak dan dapat muncul tiba-tiba.
Gejalanya bisa meliputi diare, muntah, ruam, atau sakit perut hingga masalah pernapasan dan pembengkakan pada wajah atau area tubuh lain.
Alergi makanan yang paling umum di antara anak-anak adalah susu, kedelai, telur, gandum, kacang-kacangan, dan kerang.
Meskipun secara umum anak-anak dan orang dewasa bisa alergi terhadap makanan apa pun.
Intoleransi makanan lebih sering terjadi daripada alergi makanan.
Meskipun gejalanya mungkin serupa, intoleransi makanan melibatkan sistem pencernaan bayi, bukan sistem kekebalan.
Intoleransi makanan yang umum termasuk masalah dengan laktosa, jagung, atau gluten. Gejala intoleransi makanan termasuk gas, kembung, diare, dan sakit perut.
Baca Juga: Susah Tidur? Hadirkan 5 Tanaman Ini Di Kamar Tidur Agar Bisa Tidur Nyenyak
7. Sering Meludah, Refluks, dan Muntah
Meludah tampaknya hampir menjadi kebiasaan yang sering bayi lakukan dan bisa menyebabkan bayi susah makan.
Namun kabar baiknya, meludah cenderung hilang saat bayi menginjak satu tahun.
Moms dapat mengurangi kemungkinan bayi meludah dengan membiarkannya sendawa secara teratur, menghindari makan berlebihan, menjaga bayi tetap tegak saat memberinya makan, dan menghindari bermain dengan bayi segera setelah makan.
Refluks adalah kondisi saat isi perut kembali ke kerongkongan bayi. Untuk membantu mengatasi refluks, beri makan bayi sedikit lebih sedikit atau lebih lambat setiap kali makan.
Moms juga perlu mengganti atau mengendurkan popok bayi. Jaga mereka tetap tegak setelah menyusui setidaknya selama 30 menit.
Sementara itu muntah adalah kondisi saat makanan keluar dengan lebih kuat, dan dapat disebabkan oleh banyak hal seperti sistem pencernaan yang belum matang, infeksi, pengobatan, dan mabuk perjalanan, dan lain sebagainya.
Meskipun muntah biasanya membaik dengan sendirinya, hubungi dokter anak jika bayi tampak dehidrasi.
Terlebih jika kondisi ini terjadi hingga 24 jam atau Moms menemukan darah dalam muntahan.
Muntah yang kuat pada bayi mungkin disebabkan oleh kondisi fisik yang perlu segera ditangani.
Baca Juga: Mengapa GERD pada Balita Bisa Terjadi? Ini Penjelasannya!
Cara Mengatasi Bayi Susah Makan
Jika penyebabnya bukan karena penyakit, tapi karena bayi ternyata seorang picky eater, ada beberapa ide yang dikutip dari Mayo Clinic untuk mengatasi bayi susah makan. Caranya antara lain:
1. Hindari Hal-hal Pengganggu Saat Bayi Makan
Tanpa Moms sadari, cara paling mudah mengatasi bayi susah makan adalah membiarkannya berkonsentrasi makan.
Membiarkannya main, menonton video di gadget, atau menonton TV selama waktu makan dapat menyebabkan bayi kehilangan minat makan.
Meskipun ini tampak seperti cara untuk membuat mereka diam dan sibuk, lebih baik batasi hal-hal yang mengganggu konsentrasi bayi saat makan.
Moms juga perlu meletakkan ponsel sendiri agar lebih fokus untuk menyuapi bayi.
Dengan fokus pada makanan, percakapan, dan ikatan keluarga, mungkin akan lebih mudah bagi bayi untuk makan.
Selain itu, pastikan area makan tetap santai dan setiap orang memiliki ruang untuk menikmati makanan mereka.
Gunakan juga kursi yang sesuai dengan bayi sehingga mereka nyaman untuk makan di meja.
Baca Juga: 99 Ways to Grow Happy: 7 Camilan yang Mengandung Probiotik, Baik untuk Pencernaan Anak
2. Sajikan Porsi Makanan yang Sesuai
Mungkin masalahnya bukan karena anak menolak untuk makan, tetapi mereka menolak untuk makan semua makanan yang ada di piringnya.
Ingat, Si Kecil tidak membutuhkan makanan sebanyak orang dewasa.
Jadi, jika Moms menaruh terlalu banyak makanan di piring mereka, mereka mungkin tidak akan menghabiskannya.
Ini bukan karena mereka susah makan, tetapi karena mereka kenyang.
Coba letakkan porsi kecil untuk bayi, dan jika ia terlihat ingin menambah makananya lagi, baru Moms bisa memberikannya.
Ingat juga, bahwa mereka mungkin tidak lapar pada awalnya.
Bayi dapat mengalami perubahan besar dalam nafsu makannya selama sehari atau bahkan selama berhari-hari hingga berminggu-minggu.
Baca Juga: Jadwal Makan Bayi 8 Bulan dan Porsi Tepatnya
3. Jangan Memberi Makan Dekat dengan Waktu Tidur
Meminta bayi untuk menghabiskan makananya padahal sudah waktunya untuk mereka tidur akan menjadi sebuah tantangan bagi para orang tua.
Jadi, jangan menjadwalkan makan terlalu dekat dengan waktu tidur atau terlalu cepat sebelum atau sesudah suatu aktivitas. Karena bayi akan susah makan dan jadi lebih rewel.
4. Jangan Membuat Bayi Stres saat Makan
Memaksa, menekan, atau meneriaki anak untuk makan tidak membantu situasi.
Begitu mereka menjadi kesal atau mulai menangis, kemungkinan nafsu makan mereka akan hilang dan bayi jadi makin susah makan.
5. Kurangi Memberikan Camilan
Bayi yang susah makan juga bisa terjadi lantaran mereka terlalu banyak makan atau minum di luar jam makan mereka.
Nyatanya perutnya bayi sangat kecil, jadi tidak butuh waktu lama untuk kenyang.
Dan jika seorang bayi tidak merasa lapar pada waktu makan, mereka cenderung tidak akan makan.
Baca Juga: 11+ Pilihan Menu MPASI Pertama untuk Si Kecil, Lezat dan Bernutrisi!
6. Pahami Gaya Makan Bayi
Bergantung pada gaya makan bayi, mereka mungkin membutuhkan lebih banyak atau lebih sedikit makanan pada waktu yang berbeda dalam sehari.
Jadi, meskipun anak mungkin menolak makan saat makan malam, mereka mungkin makan banyak saat sarapan atau makan siang.
7. Ganti Suasana Makan
Ketika bosan, kondisi bayi susah makan bisa hadir. Jadi tidak ada salahnya untuk mengajak bayi bermain dengan teman sebayanya ketika sedang waktunya makan.
Pada sore hari, Moms bisa mengajaknya keluar sejenak dan melihat pemandangan atau binatang yang berkeliaran di sekitar rumah untuk membuat nafsu makannya kembali nih, Moms!
Ketika perhatiannya teralihkan ke hal yang membuatnya penasaran, biasanya Si Kecil akan makan hidangan yang sudah Moms sodorkan padanya.
Baca Juga: Siap Memperkenalkan MPASI Pada Si Kecil Dengan 6 Cara Ini
8. Makan Ketika Keluarga yang Lain Makan
Salah satu cara untuk mengatasi bayi susah makan adalah dengan menyuapinya saat anggota keluarga yang lain juga sedang makan.
Manusia adalah makhluk sosial. Dan perasaan itu pun hadir ketika waktu makan tiba, lho Moms!
Ketika waktu makan hadir dan bayi susah makan, hal itu bisa mengubah sikapnya.
Menyantap makanan akan terasa lebih menyenangkan saat ia menjadi bagian dari acara keluarga kecil tersebut.
Meski mereka tidak bisa mengonsumsi makanan sebanyak yang Moms harapkan, namun perhatiannya akan teralihkan.
Selain itu, melansir dari Journal of Nutrients, menjelaskan bahwa kebiasaan makanan orang tua dan strategi pemberian makan yang baik merupakan penentu paling dominan dari perilaku makan dan pilihan makanan anak.
Baca Juga: 8 Jenis Ikan yang Bagus untuk MPASI dan Cara Mengolahnya
9. Tetap Menyusui
Tetap menyusui pun bisa menjadi salah satu solusi dari kondisi bayi susah makan.
Hal ini sangat sehat untuk bayi berusia 6 bulan untuk tetap mendapatkan nutrisi dari ASI.
Kemudian hal ini pun bisa berubah sedikit demi sedikit menuju MPASI pada usia di atas 6 hingga 12 bulan.
Cobalah berpikir bahwa ini adalah waktu yang tepat bagi Si Kecil untuk bereksperimen dengan wasa baru dan tekstur makanan yang asing.
Jadi, jangan langsung memberikan makanan untuk menggantikan sepenuhnya. Gantilah secara bertahap.
Baca Juga: Anak Susah Makan, Coba Vitamin Penambah Nafsu Makan Bayi 13 Bulan
10. Menggunakan Peralatan Makan yang Menarik Perhatian Bayi
Saat ini sudah banyak sekali peralatan makanan untuk bayi yang didesain sedemikian rupa untuk memenuhi kebutuhan Si Kecil.
Mulai dari gelas, mangkok, sendok, hingga sedotan wajib Moms miliki.
Persiapkan alat makan dengan desain lucu yang membuat Si Kecil menjadi tertarik mencicipi makanannya.
Hal yang Perlu Diperhatikan saat Bayi Susah Makan
Menolak makan adalah tantangan dalam mengasuh anak yang cukup umum terjadi.
Dilansir dari WebMD, ada banyak sekali alasan kenapa bayi suah makan.
Hal tersebut bisa dikarenakan gigi yang baru tumbuh, terlalu lelah, belum siap untuk mangonsumsi makanan padat atau masih belum membutuhkan makanan karena masih mengonsumsi ASI.
Faktanya, ini sering menjadi hal yang akan Moms alami selama bertahun-tahun mengurus anak.
Hal ini dapat menyebabkan banyak kecemasan bagi orang tua, tetapi biasanya hal ini normal dan sering kali bersifat sementara dan pada akhirnya akan hilang dengan sendirinya.
Namun, meski bayi yang susah makan karena pilih-pilih makan atau naik turunnya nafsu makan anak yang normal bisa menjadi akar masalah, ingat ada penyebab lain yang tidak bisa dibiarkan.
Bergantung pada berapa lama masalah terjadi dan apakah ada gejala lain yang dimiliki seorang anak, mungkin penyebab bayi susah makan terjadi akibat masalah lain yang harus ditangani.
Menemukan cara untuk mengatasi penolakan makanan dengan cara yang positif dapat membantu menyelesaikan masalah dan membuat waktu makan bayi jadi menyenangkan.
Baca Juga: 3 Tips Mengatasi Berkurangnya Nafsu Makan Bayi Saat Sakit
Namun jika Moms mencurigai adanya masalah yang mendasarinya, bicarakan dengan dokter anak sesegera mungkin.
Dengan mencari tahu sumber penyebabnya, Moms akan diberikan petunjuk mengenai langkah penanganan yang wajib dilakukan.
Sehingga, gangguan makan pada bayi jadi lebih mudah diatasi dan bayi pun bisa tumbuh optimal seperti anak-anak seusianya.
Nah kini Moms sudah tahu bukan apa saja penyebab bayi susah makan dan bagaimana cara mengatasi masalah bayi susah makan?
Yuk cari tahu penyebab sebenarnya dan sesuaikan dengan solusinya.
- https://familydoctor.org/symptom/feeding-problems-infants-children/
- https://www.webmd.com/parenting/baby/why-wont-baby-eat#1
- https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC6024598/
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.