22 Februari 2024

5 Penyebab Bayi Tidur Terus dalam Waktu Lama, Perlu Cemas?

Bisa jadi kondisi ini tanda penyakit yang perlu diwaspadai

Saat baru memiliki buah hati, mengetahui bayi tidur terus bisa membuat perasaan Moms menjadi khawatir.

Bagi orang tua baru, dibutuhkan banyak sekali penyesuaian saat mengurus bayi. Moms harus mengetahui banyak hal alias harus banyak belajar tentang bayi.

Mulai dari cara menyusui, memandikan, hingga mengetahui waktu tidur bayi.

Waktu tidur bayi memang kerap kali membuat banyak Moms merasa pusing, terkadang ada masa di mana bayi terbangun terus di malam hari.

Tapi ada juga masa di mana bayi terus-terusan tertidur pulas. Hal-hal seperti inilah yang bisa membuat Moms khawatir, apakah ini normal terjadi?

Kebanyakan bayi baru lahir juga menghabiskan lebih banyak waktu untuk tidur daripada untuk bangun.

Namun, jika bayi tidur terus hingga perlu dibangunkan untuk menyusu, Moms mungkin bertanya-tanya apakah ini normal, atau apakah mungkin ini pertanda penyakit?

Supaya Moms bisa lebih memahami tentang waktu tidur bayi, ada baiknya Moms menyimak dulu penjelasan lengkap tentang bayi tidur terus di bawah ini!

Baca Juga: 6 Bahaya Bayi Tidur Tengkurap, Jangan Dibiasakan, Moms!

Bayi Tidur Terus, Apakah Normal?

Apakah Bayi yang Tidur Terus Hal yang Normal?
Foto: Apakah Bayi yang Tidur Terus Hal yang Normal? (Orami Photo Stock)

Mengelola jam tidur bayi baru lahir adalah salah satu tugas paling menantang dalam merawat bayi.

Ini karena mereka tidak terbiasa dengan jadwal atau ritme keseharian.

Karena alasan ini, mereka mungkin tidak tidur pada waktu yang tepat.

Beberapa orang juga mungkin khawatir bayinya tidur terlalu sedikit atau terlalu banyak.

Siapa pun yang mengkhawatirkan kebiasaan tidur bayi atau bayi tidur terus, mungkin bisa mencoba mencatat waktu tidur bayi.

Dengan begini, Moms bisa mengetahui apakah bayi tidur terlalu lama atau terlalu sebentar.

Mengutip dari American Academy of Pediatrics, seorang bayi baru lahir direkomendasikan untuk mendapatkan jam tidur selama 14 hingga 17 jam per hari.

Namun, skala waktu ini sangat bervariasi, tergantung dari bayi tersebut. Jadi setiap bayi bisa memiliki skala waktu tidur yang berbeda-beda.

Meski demikian, beberapa bayi baru lahir mungkin hanya tidur selama 11 jam sementara yang lain tidur hingga 19 jam per hari.

Saat bayi baru lahir tidur terus atau kurang dari biasanya, maka ini bisa terjadi karena mereka sedang sakit atau mengalami gangguan dalam rutinitas rutin mereka.

Jika sudah begini, mungkin Moms perlu untuk segera menghubungi dokter guna mengatasi penyakit yang bayi alami atau mencari tahu penyebab bayi tidur terus.

Sebagian besar bayi baru lahir akan tidur dalam waktu selama 30 menit hingga 4 jam lamanya.

Selain itu, adalah hal yang normal selama beberapa minggu pertama jika mereka hanya bangun untuk menyusu dan kemudian kembali tidur.

Moms tak perlu khawatir, karena lambat laun jadwalnya akan mulai berkembang.

Mereka kelak akan mulai bisa tidur di malam hari, meski mungkin masih terbangun beberapa kali untuk menyusu.

Sebagian besar bayi juga tidak memiliki jadwal tidur yang teratur hingga mereka berusia sekitar 6 bulan.

Perihal bayi tidur terus juga dijelaskan dalam studi di Journal of Clinical Sleep Medicine.

Dalam jurnal tersebut dijelaskan kalau anak berusia di bawah 1 tahun akan memiliki jam tidur yang lebih lama dan lebih stabil.

Circle tidur anak ini akan mulai berubah seiring dengan pertambahan usia.

Nantinya saat anak berusia di atas 1 tahun, waktu tidurnya akan berubah dan menjadi tidak stabil karena mereka juga lebih sering bermain sehingga waktu tidurnya berkurang.

Baca Juga: Kenapa Bayi Sering Terbangun Saat Tidur Malam?

Penyebab Bayi Tidur Terus

Bayi Tidur Terus (Orami Photo Stock)
Foto: Bayi Tidur Terus (Orami Photo Stock)

Studi di jurnal Pediatrics, menulis mengenai pola tidur bayi.

Beliau mengatakan bahwa tubuh bayi memang belum mampu mengenali waktu dengan baik.

Ini adalah faktor penyebab utama mengapa bayi tidur terus. Bayi belum memahami konsep waktu pagi, siang, sore, dan malam.

Inilah yang menyebabkan dirinya tidur kapan saja atau tidur terus tanpa tahu kapan waktunya mereka bangun dan kapan waktu mereka harus tidur.

Bayi yang kadang-kadang tidur lebih dari biasanya tidak perlu dikhawatirkan kecuali Moms menemukan gejala lain yang mencurigakan.

Di bawah ini ada beberapa penyebab lain dari bayi tidur terus, yaitu:

1. Mengalami Percepatan Pertumbuhan

Penyebab lain mengapa bayi tidur terus adalah karena baui sedang mengalami percepatan pertumbuhan.

Alasan ini juga umum terjadi dan normal sehingga Moms tidak perlu merasa khawatir.

Saat tubuh bayi sedang mengalami pertumbuhan, dirinya akan menyesuaikan tubuh dengan tidur.

Dengan begitu, semua organ tubuh bisa berkembang dengan lebih baik.

Baca Juga: Ini Jam Tidur Bayi 5 Bulan, Moms Wajib Tahu!

2. Mengidap Penyakit Ringan

Penyebab lainnya mengapa bayi tidur terus adalah karena bayi mengidap penyakit ringan.

Penyakit yang dikategorikan ringan adalah seperti pilek, masuk angin, hingga sedikit demam karena bayi baru saja diimunisasi.

Setelah bayi diimunisasi, tubuhnya akan mencoba menyesuaikan diri sehingga kerap kali terjadi demam hingga pilek.

Nantinya setelah 1–2 hari, gejala penyakit ringan ini juga akan hilang.

3. Mengalami Gangguan Tidur

Bayi tidur terus juga bisa disebabkan karena ia mengalami gangguan tidur. Gangguan tidur bisa disebabkan oleh banyak hal.

Misalkan saja lingkungan yang baru hingga karena mengidap infeksi saluran pernapasan sehingga ia sulit bernapas, atau mengidap penyakit kuning.

Jika bayi baru lahir mengidap penyakit kuning, maka Moms bisa mengenalinya dari warna kuning pada kulitnya dan warna kuning pada bagian putih matanya.

Ada juga beberapa tanda bahaya lainnya saat anak mengalami penyakit kuning yang kemudian membuatnya jadi lebih banyak tidur, tandanya antara lain bayi sangat lesu, bayi tidak mau menyusu, dan bayi menjadi rewel.

Saat gangguan tidur tersebut berlangsung, bayi akan susah tidur, tapi setelah gangguan tersebut hilang, maka bayi akan tidur terus sehingga Moms jangan merasa heran.

Baca Juga: 7 Posisi Tidur Agar Bayi Tidak Sungsang, Yuk Coba!


4. Tidak Cukup Makan

Siapa bilang anak yang tidur terus menjadi tanda kalau dirinya sangat kenyang.

Bayi yang tidur terus juga bisa menjadi tanda kalau ia tidak cukup makan.

Pada kasus bayi yang mengalami kekurangan gizi atau makan terlalu sedikit, biasanya mereka juga akan mengalami dehidrasi, kehilangan berat badan terlalu banyak, bahkan mengalami kegagalan tumbuh kembang.

Beberapa orang tua kadang juga kesulitan untuk mengetahui apakah bayi cukup makan atau tidak.

Terutama jika mereka belum diberikan MPASI atau hanya mengandalkan ASI saja.

5. Kondisi Medis Lainnya

Dalam kasus yang sangat jarang, bayi tidur terus mungkin disebabkan karena kondisi medis lain yang menjadi penyebabnya.

Misalnya adalah gangguan pernapasan dan jantung yang sangat berpotensi memengaruhi jam tidur mereka.

Tak hanya itu, bayi prematur juga seringkali memiliki pola tidur yang berbeda dari bayi yang lahir cukup bulan.

Jadi kalau Moms memiliki bayi yang lahir prematur harus sering-sering berkonsultasi perihal tidur bayi kepada dokter.

Baca Juga: Bolehkah Menyusui Bayi Sambil Tiduran? Simak Ulasannya Moms!

Bayi Tidur Terus, Kapan Perlu Diperiksakan ke Dokter?

Kapan Bayi yang Tidur Terus Perlu Diperiksakan Dokter? (Orami Photo Stock)
Foto: Kapan Bayi yang Tidur Terus Perlu Diperiksakan Dokter? (Orami Photo Stock)

Bayi tidur terus sebenarnya normal terjadi.

Tapi, jika saat terbangun mereka terlalu rewel, tidak nafsu makan, hingga menunjukkan gejala yang berbeda dari bayi kebanyakan, maka Moms harus curiga.

Jika Moms mulai curiga karena bayi tidur terus, sebaiknya segera bawa bayi ke dokter anak untuk diperiksa.

Hanya dokter yang dapat mendiagnosis dengan pasti alasan mengapa bayi baru lahir tidur terus.

Tidur berlebih pada bayi baru lahir biasanya bukan keadaan darurat kecuali jika bayi menunjukkan tanda-tanda masalah pernapasan.

Segera temui dokter jika bayi menunjukkan beberapa gejala seperti:

  • Bayi terengah-engah atau mengi.
  • Bayi bernapas dengan sangat keras.
  • Kulit di sekitar tulang rusuk bayi tampak meresap saat mereka bernapas, bayi mengalami demam.
  • Tampak lemah
  • Kurang responsif
  • Sesak napas

Apalagi, kalau Moms mengira bahwa bayi mungkin telah menghirup, menyentuh, atau memakan sesuatu yang beracun, maka segera bawa ke dokter.

Dikhawatirkan bayi bisa mengalami infeksi saluran pernapasan karena udara beracun atau hal-hal lainnya.

Baca Juga: Berapa Jam Tidur Bayi 2 Bulan yang Ideal? Ini Kata Dokter!

Cara Mengatasi Bayi Tidur Terus

Bayi Tidur Terus (Orami Photo Stock)
Foto: Bayi Tidur Terus (Orami Photo Stock)

Jika Moms memiliki bayi tidur terus, atau bayi yang terlalu sering mengantuk, pertama-tama Moms harus memastikan bahwa tidak ada masalah medis yang menyebabkan ia tidur sepanjang waktu.

Penyakit kuning, infeksi, dan prosedur medis apa pun, seperti sunat, bisa membuat bayi jadi lebih mengantuk dari biasanya.

Dokter anak juga akan memeriksa apakah berat badan bayi bertambah.

Jika tidak, Moms mungkin perlu membangunkannya untuk makan setiap 3 jam (atau lebih) tergantung pada rekomendasi dokter.

Untuk bayi tidur terus, Moms juga bisa membuat bayi memiliki memiliki jadwal tidur yang teratur dengan menerapkan beberapa cara.

Nah ada beberapa cara yang bisa dilakukan agar bayi memiliki pola tidur yang baik.

Moms bisa mengajak bayi berjalan-jalan di siang hari agar mereka terpapar cahaya alami.

Terapkan rutinitas malam yang menenangkan seperti mandi air hangat, pijat, dan menyusui.

Selain itu, coba lepas beberapa lapis pakaian agar tidak terlalu hangat dan bangunkan anak saat waktunya makan.

Coba sentuh wajahnya dengan waslap basah, atau angkat mereka untuk bersendawa sebelum memindahkannya ke payudara satunya.

Terlalu banyak stimulasi di siang hari bisa membuat bayi kelelahan, dan bayi mungkin tertidur meski lapar.

Moms juga dapat mencoba memantau tahap tidur rapid eye movement (REM) mereka. Ini adalah tahap tidur ringan.

Selama REM, Moms seharusnya bisa membangunkan bayi lebih mudah daripada saat mereka pindah ke tahap tidur nyenyak.

Namun perlu diingat bahwa tahap tidur nyenyak dan lelap lebih sering bergantian pada bayi daripada pada orang dewasa.

Selain beberapa cara di atas, Moms dapat mencoba beberapa langkah lainnya untuk membantunya bangun:

  • Buka tirai dan biarkan cahaya masuk: Ketika bayi tidur, biarkan cahaya masuk ke dalam ruangan untuk membantu mengatur ritme sirkadian mereka.
  • Interaksi saat bangun: Saat bayi bangun, berinteraksilah dengan mereka secara aktif. Bicaralah dengan suara lembut, gendong, atau bermain dengannya untuk membantu mereka tetap terjaga lebih lama.

Baca Juga: 4 Posisi Tidur Setelah Caesar, Bantu Moms Tidur Lebih Nyenyak!

Kapan Perlu Membangunkan Bayi untuk Menyusu?

Bayi Tidur Terus (Orami Photo Stock)
Foto: Bayi Tidur Terus (Orami Photo Stock)

Bayi baru lahir sering menyusu lebih dari satu kali, yang berarti mereka mungkin makan beberapa kali selama 1–2 jam atau menyusu untuk waktu yang lama.

Kebanyakan bayi yang baru lahir harus makan setiap 2 hingga 3 jam (atau 8–12 kali setiap 24 jam), atau lebih jika dokter anak menganjurkannya saat berat badan bayi tidak bertambah.

Tak hanya itu, Moms juga perlu segera memberi makan bayi yang baru lahir setiap kali bayi menunjukkan tanda-tanda lapar.

Misalnya saat ia mencakar, mengisap, atau menjulurkan lidah.

Memberikannya susu sesegera mungkin setelah tanda ini muncul adalah cara terbaik untuk memastikan bayi mendapat cukup makanan.

Bayi baru lahir yang sudah lebih besar biasanya tidak perlu dibangunkan untuk makan.

Pada bayi yang berusia kurang dari 1 bulan atau lebih mungkin tidak bangun ketika mereka merasa lapar.

Bayi yang berusia kurang dari 4 minggu tidak boleh terjaga lebih dari 4 hingga 5 jam tanpa makanan.

Untuk membangunkan bayi agar mau makan, cobalah menggosok sisi pipinya.

Ini dapat memicu refleksnya. Kebanyakan bayi tidak suka saat kaki mereka dibelai.

Jadi jika membelai pipi tidak berhasil, cobalah dengan lembut menggoyangkan jari kaki bayi atau dengan lembut membelai bagian bawah kakinya.


Pentingnya Mengajarkan Bayi Perbedaan Siang dan Malam

Mengajarkan Bayi Perbedaan Siang dan Malam (Orami Photo Stock)
Foto: Mengajarkan Bayi Perbedaan Siang dan Malam (Orami Photo Stock)

Dalam mencegah bayi tidur terus, penting juga bagi orang tua untuk mengenalkan kepada mereka rutinitas yang berbeda saat siang dan malam.

Ada beberapa hal yang perlu Moms perhatikan agar anak memahami konsep siang dan malam.

1. Bersabar dengan Bayi

Aturan pertama sebagai cara mencegah bayi tidur terus adalah bersabar dengan bayi.

Kita telah tidur di malam hari dan tetap terjaga di siang hari selama bertahun-tahun, tetapi bagi bayi yang baru lahir, ini adalah konsep yang sama sekali baru.

Agar adil, berikan bayi dan diri sendiri waktu untuk menyesuaikan diri dengan rutinitas.

Baca Juga: Somniphobia, Ketakutan yang Esktrem untuk Tidur!

2. Mulai Membuat Rutinitas

Mengutip Mayo Clinic, penting untuk membuat rutinitas jam tidur bayi yang konsisten.

Setelah beberapa minggu pertama membawa bayi pulang, mulailah rutinitas agar bayi dapat mengenali dan membedakan antara siang dan malam dan mencegah bayi tidur terus.

Misalnya, bantu bayi berganti "pakaian siang" (seperti atasan atau celana yang pendek) setelah bangun tidur di pagi hari.

Pisahkan pakaian malam (pakaian lengan panjang) dan pakaikan hanya saat hendak membawanya ke tempat tidur di malam hari.

3. Mengajaknya Bermain

Cara lain untuk mengatasi bayi tidur terus, adalah dengan mengajak Si Kecil bermain.

Bermainlah dengan bayi di siang hari dan kurangi waktu dan jumlah bermain di sore dan malam hari.

Biarkan bayi mendengarkan suara-suara sepanjang hari, tetapi jaga agar kebisingan dan volumenya seminimal mungkin saat memasuki sore dan malam.

Selain itu, jaga agar kamarnya tetap terang dan lapang di siang hari, tetapi redupkan lampu di malam hari.

Baca Juga: Ketahui 4 Fase Tidur, dari Terjaga Hingga Bermimpi

Pola Tidur yang Sehat pada Bayi Baru Lahir

Bayi Tidur Terus (Orami Photo Stock)
Foto: Bayi Tidur Terus (Orami Photo Stock)

Pada bayi usia satu bulan, ia mungkin akan menjadi bayi tidur terus.

Ia bisa tidur hingga 18 jam dalam sehari dan bangun setelah tidur selama 3 hingga 4 jam untuk menyusu.

Jadi, Moms juga harus pintar-pintar menyelipkan tidur juga bersamaan dengan jam tidur bayi.

Ketika bayi sudah berusia dua bulan, bayi akan tidur lebih nyenyak. Ia akan memiliki rentang waktu tidur ringan yang lebih sedikit.

Sementara pada bulan ketiga, Moms akan mulai memahami pola tidur bayi, meskipun mungkin bayi tidak akan tidur sesering yang Moms inginkan.

Saat bayi berusia 3 bulan, ia akan membutuhkan sekitar 15 jam tidur selama 24 jam.

Kemungkinan bayi akan tidur sekitar 5 jam dalam sehari, terbagi dalam rentang waktu tidur yang lebih kecil.

Pada malam hari, dia akan tidur selama hampir 10 jam, dan mungkin bangun 2 atau 3 kali untuk makan.

Beberapa bayi juga terbiasa tidur sepanjang malam setelah mereka berusia 3 minggu.

Jadi jangan khawatir jika bayi tidak bangun di tengah malam untuk menyusu.

Selain itu, jika bayi tidak tidur sepanjang malam dan masih terbangun beberapa kali, itu juga masih dikatakan normal.

Menginjak usia 3 bulan, sistem tubuh bayi semakin matang dan berkembang.

Perut bayi juga akan belajar cara mencerna ASI dengan lebih baik sehingga akan memudahkan bayi untuk menyusu lebih banyak dan juga untuk tertidur lebih lama.

Tidur di malam hari juga akan menjadi lebih teratur saat bayi mencapai akhir bulan ketiga.

Baca Juga: Obstructive Sleep Apnea, Masalah Henti Pernapasan Saat Tidur

Itulah ulasan mengenai jam tidur bayi yang normal dan alasan mengapa bayi tidur terus.

Ingat, saat Moms merasakan ada gejala yang ganjil, segera tanyakan pada dokter mengenai kondisi tersebut.

Dengan begini, Moms jadi lebih paham apa yang harus dilakukan sekaligus membantu bayi terhindar dari hal yang tidak diinginkan.

  • https://www.healthychildren.org/english/ages-stages/baby/sleep/pages/default.aspx
  • https://pediatrics.aappublications.org/content/112/2/373.short
  • https://www.breastfeedingbasics.com/articles/waking-a-sleepy-baby
  • https://www.momjunction.com/articles/1-3-months-baby-sleep-everything-need-know_002889/#gref
  • https://www.mayoclinic.org/healthy-lifestyle/infant-and-toddler-health/in-depth/baby-sleep/art-20045014
  • https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC4173090/

Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.


FOLLOW US

facebook
twitter
instagram
spotify
tiktok

Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan

Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.